Part 9

5.2K 169 5
                                    

" Lucy... " Ucap Nathan sambil mengetuk pintu kamar Lucy, ia langsung mematikan laptopnya ketika mendengar suara pintu tertutup dengan keras, dan setelah itu Nathan langsung beranjak dari tempat duduknya.

Dan disinilah dia sekarang, mengetuk pintu ruang kamar Lucy, walau seseorang didalam sana tak menyahuti sama sekali. Entah apa yang dilakukannya didalam sana.

" Lucy bukalah. " Ucap Nathan sekali lagi. Dan bodohnya, bukankah tadi pagi ia menggunakan kunci serep, lalu dimana kunci serep itu?

Apa kau tak mengingatnya Nathan?

Nathan akhirnya menyerah, ia kembali keruang tamu, untuk mengambil laptopnya yang ia tinggal di sofa tadi. Nathan hanya menghela napas lelah, untuk menahan emosinya, bagaimana tidak jika sekarang ruang tamunya yang tak pernah kotor sama sekali kini begitu kotor. Ia bahkan baru menyadarinya.

" Bibi... " Ucap Nathan memanggil salah satu pelayan rumahnya, dan terlihat satu pelayan muncul dari dapur.

" Ada apa tuan? " Tanyanya, ketika sudah sampai tepat didepan tuan-nya ini.

" Tolong bersihkan kekacauan diruang tamu ini, dan jangan sampai ada semut." Perintah Nathan dan langsung diangguki oleh pelayan rumahnya.

Ketika ia akan kembali, sekilas ia melihat buku Lucy yang masih ada di meja, dan langsung saja ia mengambilnya. Dan membawanya ke kamarnya.

~~¶~~¶~~¶~~

" Tuan ini kuncinya. " Ucap salah satu pelayan ketika ia memberikan kunci serep ruang kamar Lucy. Sebaiknya Nathan menyimpannya sendiri. Takut hal ini akan terjadi lagi.

Setelah membuka pintu, sama seperti pemandangan kemarin dengan Lucy yang masih bergelung dengan Selimut. Nathan kembali menarik selimut yang menutupi sebagian tubuh Lucy. Tapi tak ada pergerakan dari Lucy.

" Lucy bangunlah! " Ucap Nathan dengan masih tetap bergeming, menatap Lucy yang masih tertidur. Ia menatap Lucy begitu intens, hingga ia mengernyitkan keningnya ketika bulu mata Lucy terlihat bergerak-gerak. Tapi dengan Lucy yang masih memainkan mata, tak ada niatan untuk bangun.

" Aku tau kau sudah bangun, cepatlah bangun, ini sudah pagi. Kau ingin sekolah atau tidak? " Tapi sama sekali tak dihiraukan oleh Lucy karena nyatanya Lucy masih sama, masih berpura-pura tertidur, berharap jika Nathan akan jengah dengan perilakunya dan akan pergi dengan sendirinya.

Entahlah, hari ini ia begitu sangat tak bersemangat untuk berangkat sekolah, selain karena masalah tadi malam yang membuat moodnya menjadi buruk, ia juga tak ingin berurusan dengan guru mapel matematika, karena memang ada tugas yang belum ia selesaikan.

" Hmmm... Nathan pergilah. " Ucapnya ketika Nathan memaksa dirinya untuk bangun. Tapi Nathan tidak menyerah, ia masih tetap membangunkan Lucy. Yang begitu sangat susah untuk dibangunkan.

" Cepat Lucy!!! " Geram Nathan membuat Lucy langsung membuka, karena Geraman Nathan yang membuat nyalinya menciut untuk tidak menuruti ucapan Nathan.

" Ya... ya aku akan bangun. " Ucap Lucy tanpa menatap Nathan, ia langsung beranjak dari ranjangnya dan menuju kamar mandi.

Ketika selesai, ia langsung keluar dengan tas yang ada di punggung nya, tak mempedulikan buku-buku yang ada di tasnya. Entah sama dengan pelajaran hari ini atau tidak, karena memang ia tak mempedulikan nya.

" Baik Dad aku akan ke sana nanti malam. " Ucap Nathan, dan langsung menutup sambungan telepon-nya. Ia melirik Lucy yang sekarang sedang menuruni tangga. Dengan sama seperti penampilan kemarin.

Baju seragam osis yang dikeluarkan, dan juga lengan bajunya yang dilipat, serta rambutnya yang ia ikat asal. Menambah kesan bad girl-nya, bahkan Nathan hanya sekali melihat rambut panjang Lucy tergerai, itupun langsung membuatnya tak berkedip sama sekali.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang