Part 38

2.4K 97 17
                                    


Semalam Lucy tidur di rumah ibunya, dia tidak menceritakan apa yang terjadi seperti perkataan Kayla. Lucy masih waras untuk tidak membuat ibunya semakin terpikirkan tentang hubungan nya dengan Nathan.

Cukup dengan ia menceritakan dengan Kayla, ia merasa beban nya sedikit berkurang. Ya benar masalah itu bukan untuk dipendam sendiri.

Hari ini setelah kelas berakhir ia kan pulang ke rumah Nathan, Lucy tidak ingin ibunya mencurigai dengan berlama-lama di rumah ibunya.

Sejak kemarin juga Nathan tidak menghubungi nya, ataupun bawahan Nathan yang datang ke rumah ibunya.

Lucy menghirup nafas dalam-dalam sebelum dirinya melangkah masuk. Menambah stok kesabaran dan menahan stok air matanya, itulah yang harus ia persiapkan.

Terkadang Lucy menginginkan ini semua berakhir, tapi disisi lain ia ingin mempertahankan nya. Lucy hanya ingin pernikahan ini bahagia seperti diluaran sana.

Hidup dengan bahagia, suami mencintainya, suami yang manis, suami yang romantis. Oh untuk yang terakhir tidak perlu lagian Nathan juga bukan tipe pria romantis.

Dengan Nathan yang mencintai nya dan juga menghargai dirinya sebagai seorang istri saja sudah cukup. Apalagi ditambah dengan seorang anak yang akan meramaikan rumah ini dan juga membuat kebahagiaan Lucy bertambah kali lipat.

Oh membayangkan saja begitu sangat bahagia. Lucy melirik ke arah perutnya, kali ini ia membayangkan bagaimana perut rata ini akan membesar hasil dari buah cinta mereka.

Seseorang yang akan memanggilnya dengan ibu dan memeluk dirinya dengan erat. Hati Lucy sungguh sangat senang, yah hanya membayangkan saja.

Tapi bagaimana jika Lucy menyerah?

Yang pasti tidak akan merasakan kebahagiaan itu, lagipula selama ini Nathan tidak pernah membahas tentang perceraian atau pun menginginkan perceraian, walaupun dengan sikap acuh dan dingin nya.

Lucy jadi teringat saat ibunya meminta hubungan ini berakhir, Nathan marah dan murka dan karena itu juga Nathan tak lagi bertegur sapa dengan Lina.

Jadi pantaskah Lucy berharap kebahagian pernikahan ini?

Suara decitan pintu membuat Lucy tersadar dari lamunannya yang kini sedang duduk bersantai di sofa.

" Nat aku ingin ke taman belakang. " Terdengar suara seseorang, membuat Lucy menatap tidak suka ke arah perempuan dia atas kursi roda dengan di dorong oleh suaminya.

Tatapan mereka sempat bertubrukan sebelum Nathan memutuskannya.

Tatapan Nathan yang dingin membuat Lucy menunduk, ia rasa Nathan masih berpikir jika Lucy penyebab kecelakaan Elisa.

" Nat nanti aku tidur di kamar mu yah? " Kata Elisa dengan riang.

" Hmm. "

Lucy yang masih mendengar ucapan mereka semakin kesal. Bagaimana bisa Nathan dengan mudahnya mengiyakan permintaan Elisa, dia saja tidak pernah diajak tidur dengan Nathan di kamar nya dan sekarang perempuan lain...

Oh Lucy lupa, dia dengan Elisa tentu saja berbeda. Walaupun Lucy berstatus sebagai istri tapi tentu saja tempat utama di hati Nathan adalah seorang Elisa.

Dengan kesal Lucy beranjak dari sofa dan melangkah ke kamarnya, ia sudah siap akan semua ini, ia harus tahan. Ingat ucapan Kayla, buat apa menangisi pria seperti Nathan? Nathan memang suaminya tapi tetap saja, air matanya akan terbuang sia-sia jika menangisi pria sepertinya!

Dia menangis sesenggukan sedangkan Nathan bahagia dengan perempuan lain.

Dia harus lebih berjuang untuk mendapatkan Nathan agar pernikahan ini bahagia dan keutuhan rumah tangga ini.

Lucy keluar dari kamarnya karena merasa perutnya lapar. Saat itu juga Nathan yang baru saja keluar dari kamarnya.

Keduanya sempat bertatapan sebelum Nathan melangkah kembali mengabaikan Lucy yang menatap terluka Nathan.

Lucy menghirup nafas dalam dan menetralkan jantung nya yang berdetak keras.

Sebelum Nathan melangkah ke arah tangga, sebaiknya dia mencoba berbicara dengan Nathan meluruskan semua ini, dan bertanya penyebab Nathan akhir-akhir ini bersikap acuh padanya.

" Nathan. " Panggil Lucy

Nathan berhenti melangkah dan menoleh ke arah Lucy dengan satu alis terangkat.

" Nat aku ingin membicarakan sesuatu? " Ucap Lucy lagi setelah berhadapan dengan Nathan.

Lucy kembali menetralkan jantungnya yang semakin menggila, menatap Nathan sedekat ini membuatnya terlihat berkali-kali lebih tampan, apalagi jika Nathan tersenyum?

Mungkin saja seketika Lucy pingsan!

Oh lupakan pikiran konyol Lucy!

" Eh... Aku ingin mengatakan kalau aku bukan penye... "

" Aku sedang sibuk! " Ucap Nathan sebelum dirinya kembali melangkah meninggalkan Lucy yang tak percaya dengan sikap Nathan sekarang.

Apa separah ini hubungan mereka?

Prok

Prok

Prok

" Kau tidak akan bisa mempengaruhi anak ku lagi! "

" Sudah ku katakan bukan, pernikahan ini tidak akan bisa bertahan! Ku rasa aku harus mengurus surat perceraian! "

" Apa maksud Mom? " Tanya Lucy yang mencoba bersabar menghadapi ibu mertuanya ini.

" Oh kurasa kau harus tau jika kau tidak pantas untuk anak ku. Nathan terlalu sempurna untuk kau yang hanya Upik abu! " Kembali hinaan terlontar dari mulut Rina sang mertua.

Membuat hati Lucy teriris nyalinya menciut sebelumnya ia begitu berharap akan pernikahan ini.

Dulu ibunya yang menginginkan hubungan ini berakhir sekarang ibu mertuanya.

Suara dering ponsel membuat Lucy mengerjapkan matanya dan setetes air mata meluncur begitu saja.

Lucy mengernyitkan keningnya ketika melihat ibunya yang menghubunginya.

" Ibu ada apa? "

" ..... "

" Apa! "

" Baik aku akan segera kesana tolong jaga ibu ku sebelum aku datang. "

Apa lagi sekarang!

*****

#800an word doang

Baca juga story baru ku ' Alone ' cek di work ku yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca juga story baru ku ' Alone ' cek di work ku yah

Give me vote⭐and Comment💬

See u😘

Mrs.NdH

🍁

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang