Part 45

3.4K 170 75
                                    

Kayaknya udah lama yah gak up deh

Udah part 45 aja yah, padahal awal bikin cerita ini tuh cuman nargetin 40 part doang itupun kalau sanggup sekarang malah lebih

Udah mau end loh ini

Baca pelan-pelan yah jangan lupa vote and Coment yang banyak yah😘

Plagiat harap menjauh

Lucy tersenyum lebar menatap lembaran foto USG yang baru saja ia dapatkan setelah ia memeriksakan kandungan nya, ia menyentuh objek berwarna hitam kecil. Hatinya kembali berdesir mengingat jika beberapa bulan lagi akan ada yang memanggil dirinya dengan sebutan ibu.

Sekarang dirinya akan ke apotek untuk menebus obat, dengan melangkah kecil  sambil tersenyum lebar ia terus mengusap perutnya dengan lembut, tanpa mempedulikan orang-orang yang menatap heran pada dirinya.

Mungkin setelah ini ia akan membeli susu hamil di supermarket terdekat, usia kandungannya baru menginjak tiga minggu membuat nya harus ekstra hati-hati. Seminggu ini ia izin untuk tidak berangkat ke kampus, karena keadaan nya yang masih belum fit ditambah dengan morning sickness yang hampir setiap pagi membuat nya begitu cepat lelah sekarang.

Setelah menebus obat di apotek Lucy berniat untuk menyebrang ke halte, tapi dia baru ingat saat tadi dirinya berangkat ia memakai jaket tapi sekarang dia tidak memakai jaket.

" Oh ya Tuhan apa mungkin jaket ku tertinggal di ruang pemeriksaan tadi? " Ucap Lucy mengingat dimana terakhir dirinya menaruh jaketnya, dengan gerutunya ia memutuskan untuk kembali ke ruang pemeriksaan tadi dimana jaketnya mungkin tertinggal di sana.

Ah jaket itu milik Nathan yang waktu dipinjamkan olehnya, dan Lucy belum mengembalikannya bahkan dia tidak mencuci nya hanya dua kali ia pakai dan beruntungnya entah dirinya yang hanya merasakan nya jika jaket itu membuat dirinya nyaman apalagi saat menghirup aroma yang mausih menempel, aroma pemilik jaket ini. Padahal jaket ini ia simpan di lemari sudah beberapa bulan yang lalu tapi aromanya membuat dirinya seketika tidak merasakan mual saat menghirup nya, makanya Lucy memakai jaket berharga itu saat keluar.

Lucy menghembuskan nafas lelah setelah sampai ditempat pemeriksaan tadi, terlihat antrian lebih banyak daripada tadi saat Lucy baru selesai memeriksa.

Karena merasa lelah, Lucy duduk di bangku antrian yang kosong. Beberapa ibu-ibu yang sedang mengantri memandang nya dengan tatapan sinis, Lucy membenarkan duduknya dan menunduk menatap ponselnya.

Uh Lucy merasa terpojokkan sekarang, hanya dengan duduk di bangku antrian ini saja mereka menatap nya dengan tatapan errr... Apa mereka berpikir Lucy ingin memeriksa kan kandungannya, sudah pasti itu, dengan wajah yang masih terlihat mudah dan mungkin mereka mengira Lucy masih berseragam putih abu-abu, dan memeriksa kandungannya karena sesuatu hal.

Ah tapi memang itu benar hanya garis besarnya saja, karena memang Lucy tadi memeriksa kandungannya yang membuat dirinya begitu senang dan juga lelah karena harus kembali ke tempat pemeriksaan ini lagi

Setelah melihat meja resepsionis yang terlihat sudah ada orang, karena memang tadi tidak ada orang dibalik meja tinggi dan panjang itu.

Lucy melangkah dengan santai, ia tersenyum ke arah resepsionis dan mengatakan tujuannya kemari, karena tadi resepsionis didepannya yang menunjukan ruang pemeriksaan Dr. Yuna.

Setelahnya Lucy diperbolehkan untuk kembali ke ruang pemeriksaan tadi, dengan menunggu Dr. Yuna keluar masih ada pasien.

Lucy menunggu dengan duduk di depan ruang pemeriksaan tadi, tangannya tak henti untuk mengelus perutnya yang masih datar. Rasa senang akan kehamilannya, mengalahkan ketakutan akan Nathan yang mungkin saja tidak menerima bayi yang sedang dikandungnya. Bahkan Nathan mungkin tidak ingat kejadian satu bulan yang lalu.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang