Part 33

2.4K 88 28
                                    

Alhamdulillah masih diberi kesempatan buat update😊

Adakah yang menunggu?

Siang ini Lucy berniat untuk kerumah ibunya, dengan diantar oleh supir yang sudah diizinkan untuk mengantar Lucy.

Padahal hanya untuk ke rumah orang tuanya, tapi seakan ingin ke luar negeri, ia bahkan menunggu beberapa menit untuk menunggu izin dari Nathan dengan perantara Reza.

Huft, Lucy menghembuskan nafas lega ketika dirinya sudah sampai di depan halaman rumah orang tuanya, dengan cepat Lucy turun dan berlari ke arah pintu.

" Ibu! " Teriak Lucy memecah keheningan di rumah berlantai dua ini.

" Lucy, ya Tuhan kau pulang? Ibu sangat merindukan mu. " Ucap Lina dan langsung memeluk putrinya ini.

Setelah penyambutan yang seakan sudah lama tak bertemu padahal baru kemarin Lucy dibawa Nathan ke rumahnya.

" Ibu, Lucy ke kamar dulu yah. " Ucap Lucy dan pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Mungkin ia akan bicara Reza untuk mengatakan pada Nathan jika dirinya ingin menginap untuk beberapa hari di sini, ia sungguh merindukan suasana rumah.

Sejenak ia melupakan semua masalah, dan kesakitan yang ia rasakan di dalam sana yang bahkan ia tak tau apa obatnya.

" Sayang, cepatlah keluar ibu sudah memasakan makanan kesukaanmu. " Ucap Lina dibalik pintu, membuat Lucy tersenyum senang. Bukankah sangat berbeda jika di rumah Nathan pelayan yang memanggilnya dengan nampan makanan yang sudah ada ditangan mereka.

Tapi jika dirumah ia akan disuruh ke bawah untuk makan bersama, inilah yang namanya keluarga ketika mereka makan bersama, mengobrol bersama dan tidak ada kebencian didalam keluarga ataupun saling menyakiti satu sama lain.

" Ibu apa aku boleh bertanya? " Tanya Lucy ketika membantu Lina membersihkan piring kotor.

" Ada apa, tanyakan saja. " Jawab Lina yang masih fokus membersihkan piring.

" Hemm, sebenernya ada masalah apa Bu, dan apa yang tidak Lucy ketahui? "

" Kau ini bicara apa sih Luc, masalah apa? Tunggu kau bertengkar lagi sama Nathan? " Tanya Lina curiga menatap Lucy.

" Bu jangan mengalihkan pembicaraan, sebenarnya ada apa dengan kalian, kenapa Nathan bilang kalau ibu melarangnya bertemu dengan ku, lalu kenapa saat ibu mengantar Lucy ke rumah Dad, ibu menangis waktu Nathan menyuruhku... "

" Lucy setelah ini temani ibu ke pasar yah. " Ucap Lina memotong dan melangkah menjauh.

" Ibu, jawab pertanyaan Lucy. Kenapa ibu seakan menghindar. Lucy ingin tau, ada apa dengan kalian. Lucy seakan berjalan dijalan yang gelap bahkan Lucy tidak tau kenapa? " Lina memejamkan matanya mendengar kan penuturan putrinya.

" Ini semua salah ibu. " Lirih Lina tapi masih tetap di dengar oleh Lucy.

" Ibu, Lucy ingin tau semuanya. " Ucap Lucy yang sudah berada di depan Lina.

Lina menarik Lucy ke pelukannya, ia tidak tau harus bagaimana mengatakannya. Yah, ia sadar jika semua ini salahnya yang meminta untuk mengakhiri hubungan putrinya dan menantunya. Jika saja saat itu ia tidak langsung gegabah mungkin semua ini tidak akan terjadi, hubungan pernikahan anaknya tidak akan seperti ini, dan Lucy lah yang kembali menjadi korban.

" Maafkan ibu. " Ucap Lina dan menatap sendu putrinya.

" Jika saja waktu itu ibu tidak meminta untuk mengakhiri hubungan kalian mungkin tidak akan seperti ini. " Lucy menautkan alisnya mendengar penjelasan ibunya.

Young Marriage (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang