Siapa itu Akai?
Dikisahkan sebuah desa yang berada bagian ujung timur merupakan habitat dari para panda untuk hidup dan berkembang biak. Alasan yang membuat para panda tinggal di tempat tersebut adalah karena di sana banyak sekali terdapat sumber makanan dan sangat jauh dari yang namanya bahaya.
Hingga akhirnya, panda-panda itu dapat hidup dengan aman, damai, dan tentram. Di antara sekian banyak panda yang tinggal, ada satu panda yang memiliki sifat ceroboh dan suka makan. Sehingga ukuran tubuhnya sangat gemuk. Meski begitu, panda bernama Akai itu memiliki satu tujuan dalam hidupnya, yakni menjadi pejuang yang hebat.
Namun, teman-temannya tidak percaya jika Akai akan dapat menggapai mimpinya. Banyak dari mereka yang mulai meremehkan dan mengejek setiap perkataan Akai. Terlebih lagi orangtua Akai bahkan merasa anaknya tidak akan dapat menjadi sosok yang diinginkannya. Karena mereka mengetahui potensi yang dimiliki anaknya itu.
Namun, hal ini tidak pernah mengganggu Akai untukberlatih setiap hari, berharap suatu hari dapat mencapai mimpinya menjadi pejuang yang dihormati. Dia memulai ambisinya tersebut dengan berlatih fisik dan ilmu bela diri. Setiap harinya latihan menjadi rutinitas Akai. Di sisi lain, teman-temannya selalu mengejek dirinya. Namun, Akai tidak marah dan berkecil hati, malah ejekan tersebut ia jadikan sebagai motivasi untuk terus maju.
Sampai pada suatu hari, seorang biarawan tua misterius melihat sikap Akai yang selalu gigih dan pantang menyerah. Biarawan tersebut pun memutuskan untuk menjadi pelatih Akai. Tanpa berpikir panjang, Akai menerima tawaran Biarawan itu untuk melatihnya menjadi pejuang hebat.
Hari demi hari berlalu, Akai mulai memperlihatkan perkembangannya dalam ilmu bela diri. Walau demikian, dia tidak pernah berpuas diri, karena ia menganggap perjalanannya masih sangat panjang dalam melatih kemampuannya.
Pada suatu hari, dia melihat sebuah alat bernama Flail (cambuk) dan ia berpikir bahwa alat tersebut sangat keren dan cocok jika digunakan oleh panda sepertinya. Ia pun mulai melatih kemampuannya dalam memainkan cambuk tersebut. Selain itu, Akai juga berlatih teknik berputar dan melompat yang dapat mematikan pergerakan musuh.
Guru Akai mulai terkesima dengan perkembangan yang ditunjukkan oleh muridnya. Untuk menguji apakah dirinya telah layak menjadi pendekar sejati, Akai memutuskan mengikuti berbagai perlombaan bela diri. Semua lawan yang ia hadapi selalu bertekuk di hadapannya.
Dengan pembuktian tersebut, Akai akhirnya berhasil membungkam ejekan teman-temannya dulu yang selalu meremehkan mimpinya. Saat ini, teman-teman Akai terdiam tak berbicara dan menyesali perbuatannya. Namun, Akai tidak terlalu memikirkan penyesalan teman-temannya, melainkan terus berlatih untuk dapat berkembang lebih jauh.
la sekarang siap untuk memasuki panggung dunia dan membuktikan bahwa ia adalah anggota yang layak dari dunia seni bela diri! Akai berangkat menuju Land of Dawn dan berharap bisa bertemu dengan petarung-petarung hebat. Dari perjalanannya tersebut, ia berharap bisa menjadi pendekar yang dihormati dan disegani.