Siapa itu Faramis?
Jauh dari Moniyan Empire berdiri sebuah istana kuno. Istana ini memiliki sejarah gemilang yang sebanding dengan Moniyan Empire. Sayangnya, istana ini hancur dalam satu malam, seolah-olah tiba-tiba menghilang .
Dinding abu-abu yang tinggi ditutupi dengan tanaman merambat yang hitam dan gelap, yang tampak lebih mengerikan dan aneh di bawah sinar bulan. Napas kematian membuat makhluk-makhluk yang berada dekat dengan bangunan kuno ini ketakutan dan menghindar. Tampaknya pemilik dari istana tersebut telah mempersiapkan jebakan, menunggu mangsanya jatuh.
Seorang pria mengenakan bulu berdiri di bukit yang jauh, memandangi istana yang mematikan ini. Dia diam-diam menyebut nama istana tersebut, “Necrokeep”. Dia mencoba menggali ingatan masa lalunya, hanya untuk dipenuhi dengan rasa sakit di seluruh tubuhnya.
Rasa sakit ini membangkitkan kebencian di dalam hatinya. Sebagai Magician yang paling terkemuka pada masa itu, Faramis adalah satu-satunya yang selamat dari bencana.
Beberapa tahun yang lalu, Ratu dari istana ini, Vexana mengkhianati jiwanya untuk menyelamatkan raja yang gugur, suaminya. Setelah mendapatkan kemampuan untuk mendominasi Abyss, seluruh istana diselimuti energi gelap, dan negara tersebut jatuh ke dalam kekacauan.
Terlepas dari upaya Faramis untuk menyelamatkan Vexana, Vexana sama sekali tidak terlihat membaik. Faramis terus mencoba segala macam metode dan cara, berharap untuk menyembuhkan kerajaan yang telah hancur.
Seiring dengan berjalannya waktu, penyakit tersebut tidak kunjung membaik. Sebaliknya, Vexana perlahan-lahan terkikis oleh energi ini dan menjadi Monster sepenuhnya. Perlahan-lahan desas-desus mengerikan ini menyebar ke seluruh Land of Dawn.
Moniyan Empire memimpin pasukan untuk merebut tempat ini. Demi perdamaian di negeri ini, para Imperial Knight harus menghancurkan semua orang yang terinfeksi di sini. Faramis memohon kepada Empire, tetapi ditolak olehnya.
Sebaliknya, para Imperial Knight mengabaikan nyawa dari orang-orang yang terinfeksi, dan merantai Faramis di laboratorium yang dijaga dengan ketat, Faramis hanya dapat melihat seluruh istana dilumuri dengan arah.
Ketika para Imperial Knigh dari Empire pensiun, tiga hari kemudian, Faramis memanjat keluar dari reuntuhan istana tersebut secara ajaib. Istana tersebut sudah tidak dapat dikenali lagi. Untuk bertahan hidup, Faramis menemukan sebuah Magic Book dari catatan hidupnya di dalam reruntuhan.
Pada masa-masa pengasingan, ia menguji semua sihir hitam yang gila ini kepada dirinya sendiri, terus-menerus menjelajahi cara sihir tersebut hidup di dalam tubuhnya sendiri dan menciptakan sihir yang lebih agresif.
Tahun-tahun penderitaannya juga telah mengubahnya menjadi seorang pendendam mengerikan yang tidak pernah melepaskan Warrior dari Empire. Dengan Book of Resurrection berada di tangannya, ia telah menguasai sihir yang terlarang dan belum matang ini.
Namun, rantai di dalam tubuhnya mengingatkannya tentang penderitaan yang diberikan oleh Empire kepadanya, mendorongnya untuk merencanakan dan melawan Moniyan Empire selama sisa hidupnya.