Siapa itu Fredrinn?
“Patuhi aku dan beri aku minuman terbaikmu,” ucap seorang pria mabuk kepada pemilik bar. “Dan akan kuberi tahu kebenaran tentang Fredrinn sialan itu!”
Orang-orang di Los Pecados telah lama mendengar cerita tentang Fredrinn, tetapi namanya bagaikan sebuah himbauan, menarik siapa pun untuk mendengar ceritanya kembali.
“Dua gelas untuk teman baik kita,” ucap seorang penyelundup muda, sambil memberikan uangnya kepada kasir.
“Ahh, pemuda kuat yang tampan. Kalian akan kaget mendengar ceritaku. Ini adalah cerita yang belum pernah kalian dengar!” Seru sang pemabuk.
Semua orang di dalam bar mendengarkan sang pemabuk, mengabaikan seseorang yang sedang minum sendirian di sudut ruangan, sambil menggenggam kompas di tangannya.
“Cerita ini dimulai lebih dari 12 tahun yang lalu,” sang pemabuk memulai ceritanya, yang tiba-tiba terdengar serius bahkan setelah meneguk minumannya.
“Setelah menerima tanah pinjaman, Raja Vance dari istana Grandrock membuka jalur perdagangan melalui laut menuru Northern Vale.
Pedagang berlayar dari utara, semuanya membawa barang langka, dan semaunya berdagang hanya dengan Sang Raja. Mengapa, karena dia cerdik dan sekarang dia bergelimangan harta!”
Sang pemabuk meneguk minumannya kembali, sambil melihat wajah orang yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
“Namun, harta dan tahta tidak terlalu berarti bagi Sang Raja,” lanjutnya.
“Kalaupun ada, kekayaan itu hanyalah untuk mencapai keinginannya yang lebih tinggi. Untuk mencapai kedudukan paling tinggi di antara kelaurga bangsawan di Empire. Sang Raja mulai mendidik anak-anaknya dengan peraturan yang ketat, dan akan menghukum siapa pun yang tidak mematuhinya.”
“Syukurlah, aku tidak menjadi anak orang kaya seperti itu! potong sang penyelundup muda.”
“Hey, kau tidak sendirian,” balas sang pemabuk.
“Salah satu anak Raja Vance juga suka membuat Raja sakit kepala. Anak muda ini tidak tertarik dengan peraturan dan etika orang bangsawan, dan lebih memilih kebebasan dan petualangan. Raja tidak ingin pemikiran seperti itu mempengaruhi anaknya yang lain. Jadi, dia berencana mengirim anak ini untuk belajar di Monastery of Light.
“Uskup Agung juga pasti kewalahan menghadapinya!” pemilik bar pun bergabung bersama mereka.
“Ya, bisa jadi begitu,” balas sang pemabuk.
“Saat itu Raja sedang sangat menginginkan teman politik yang kuat. Namun, anak ini punya rencanan lain. Setelah mendengar rencana ayahnya, bocah kecil ini pun kabur dari istana dan berlayar untuk berpetualang sendiri.”
“Menurutku sang Raja juga tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya,” penyelundup menyela lagi. “Bocah manja seperti dia, pasti akan kembali ke ayahnya!”
“Ya, Raja juga berpikiran begitu,” ucap sang pemabuk. “Bapak Vance ini pun marah, tetapi dia tidak mencuri anaknya!”
