Siapa itu Kadita?
Ratu Laut Selatan, Kadita, adalah seorang putri dari pulau kerajaan kecil. Dikagumi oleh semua orang, Kadita dianggap memiliki hati tulus, cerdas, dan baik hati oleh semua orang. Padahal, nasib sering kali memberikan perselisihan kepada orang-orang.
Kadita tak berbeda. Sebagai sang pewaris raja, anggota di dalam keluarga kerajaan menjadi cemburu terhadap Kadita dan mereka bekerja sama untuk menghancurkan Kadita.
Seorang penyihir yang tidak dikenal memiliki kekuatan ilmu hitam dan dengan kejam menyihir sang putri. Kadita berada di bawah mantra kuat yang menghancurkan semua kecantikannya, memberinya penyakit kulit yang aneh.
Rakyat kerajaan mencoba segala cara untuk menyembuhkan putri tercinta mereka. Tetapi tak ada satupun orang yang dapat mencabut mantra tersebut. Semakin lama, kekaguman orang-orang terhadap Kadita memudar, menyebabkan Kadita kehilangan kekuatan dan percaya dirinya.
Karena keputusasaan yang luar biasa, Kadita melompat ke badai Laut Selatan. Namun, Kadita diselamatkan oleh iblis lautan. Menggunakan Trident of the Seas, iblis lautan mampu mematahkan mantra kuat yang ada pada Kadita.
Tetapi karena penyakit kulitnya ia tidak pernah bisa kembali ke kulit aslinya. pada hari itu, Kadita menjadi Ratu Laut Selatan yang legendaris.
Dengan memiliki semua kekuatan baru, Kadita menjadi mahir dalam mengendalikan air lautan dan cuaca. Para pelaut dari seluruh pelosok dunia takut ketika datang ke Laut Selatan karena mereka akan merasakan murka dari Kadita.
Tidak ada yang berani menaklukkan Laut Selatan sedikit lama. mereka yang kembali selamat mengakui pengalaman mereka dalam menghadapi Kadita. beberapa orang mengatakan dia memiliki penampilan seperti putri duyung yang aneh. Sementara yang lainnya mengatakan bahwa dia lebih cantik daripada putri yang mereka kenal sebelumnya.
Ketika cerita tentang Kadita mulai menyebar, legenda mengatakan bahwa dia memiliki tujuh tombak legendaris, yang masing memiliki kemampuan unik, digunakan untuk menghukum penjajah yang ingin mengganggu Laut Selatan.
Semakin cerita berlanjut, Kadita mengumpulkan tujuh tombak sembari menjaga Laut Selatan. Tak ada yang memiliki kekuatan untuk menggunakan ketujuh tombak sekaligus, kecuali Kadita.