EDITH

12 1 0
                                    

Siapa itu Edith?

Pada masa di mana dunia baru saja diciptakan, para Ancient One membangun Celestial Palace di atas Sanctum Island di Sea of Hope. Pulau tersebut merupakan bagian dari gunung berapi bawah laut. Bebatuan dan pulau karang tersebar di sekelling pulau tersebut, dan perairan di sekitarnya diselimuti oleh kabut tebal, yang menyebabkan karamnya banyak kapal yang melintasi.

Terpencil dan tanpa gangguan, pulau tersebut adalah lokasi yang ideal untuk keajaiban-kejaiban kuno. Para Ancient One membangun kuil-kuil dan pusat industri dengan kemampuan dan teknologi mereka yang luar biasa.

Ketika Celestial Palace mulai berfungsi, mekanisme dari kuil-kuil di pulau tersebut menerima gelombang energi dari istana tersebut, dan maka demikian, pulai di darat mulai berkoordinasi dengan istana di atas langit.

Sebelum Endless War pecah, para Ancient One berusaha untuk mengendalikan rakyat di Land of Dawn. Mereka mengirimkan Kaja dan Uranus untuk menahan para Dewa Iblis dan memenjarakan mereka di Temple of Thunder di Sanctum Island, di mana seorang pemimpin yang setia kepada Ancient One akan mengendarai Mecha Guard-nya “Phylax” dan mengawasi mereka.

Mecha tersebut memperoleh tenaga dari Primal Lightning, suatu sihir unik yang dapat mengendalikan petir dengan kekuatan Ancient One, dan hanya dapat digunakan oleh makhluk yang diciptakan dari Ancient One.

Di antara mereka adalah Kaja dan Uranus yang berada di Celestial Palace, bersama dengan gadis di Sanctum Island tersebut. Gadis tersebut bernama Edith. Dia menerima karunia keabadian dan kekuatan suci dari para Ancient One dan menghukum para tahanan dengan Primal Lightning.

Mendengar namanya saja dapat membuat Dewa Iblis yang paling kuat gemetar ketakutan. Setelah Endless War pecah, para Ancient One menghilang dengan menggunakan Twilight Orb untuk menyegel cahaya dan kegelapan. Edith, Primal Warden yang abadi, tertidur lelap seiring menghilangnya para tuannya.

Zaman pun berganti, dan beberapa orang yang selamat dari kapal yang karam muncul di Sanctum Island. Orang-orang miskin ini berusaha untuk bertahan hidup di pulau yang tandus itu, dan banyak yang menjelajahi pulau itu dan hanya menemukan sumber daya yang terbatas.

Setelah gempa bumi yang dahsyat, reruntuhan sebuah kuil terungkap. Reruntuhan ini tertimbun jauh di dalam lembah dan terbakar oleh sambaran petir. Ketika mencari rongsokan besi, seorang pria tua menemukan tempat tersebut. Tetapi yang dia temukan adalah seorang gadis berambut pirang yang terbaring di tengah puing-puing bangunan tersebut. Dia dapat disambar petir kapan saja.

Pria tua mempertaruhkan nyawanya dan membawa gadis itu kembali ke desa nelayan di pinggir laut. karena cedera di kepalanya, gadis tersebut hanya dapat mengingat namanya, Edith. Pria tua tersebut mengangkatnya menjadi anaknya, dan mereka tinggal bersama di desa kecil tersebut.

Ayah angkat Edit sangat menyayangi gadis tersebut, dan merawatnya dengan sepenuh hatinya. Edith dapat berjalan-jalan di desa ketika dia tidak membantu dengan pekerjaan rumahnya. Tetapi pria tua tersebut memiliki satu peraturan. Dia tidak dapat pergi ke daerah di dekat lembah. Dia memiliki firasat bahwa suatu hari dia akan kehilangan anaknya di sana.

Ketika Edith merasa bosan, dia seingkali memandang ke Celestial Palace di atas. Para penduduk desa berkata bahwa itu adalah istana para dewa, dan terkadang dia dapat melihat manusia setengah burung yang terbang di langit dengan membawa petir.

Tetapi setiap kali ia melihat mereka, suatu perasaan tidak nyaman selalu muncul di dalam hatinya. Maka demikian, dia selalu berlari kembali ke rumah dan menuju pelukan hangat ayahnya, yang menenangkannya sambil menepuk punggungnya.

Sepuluh tahun berlalu, dan sang pria tua itu menjadi semakin lemah. Semua anak-anak lain tumbuh dewasa, kecuali Edith yang tidak berubah, masih semuda ketika ia ditemukan untuk pertama kalinya.

Akhirnya, ayah angkatnya terlalu tua untuk pekerjaan fisik. Untuk bertahan hidup, dia harus mengingkari peraturan yang dibuatnya sendiri. Dia membawa Edith mencari rongsokan besi di reruntuhan di dasar lembah.

Setelah gagal menemukan apa pun di luar, pria tua tersebut mengambil risiko dan masuk ke dalam kuil bersama Edith. Semakin dalam mereka berjalan, Edith merasa bahwa ingatannya kian kembali. Tiba-tiba petir menyambar ketika pedang raksasa terbang ke arah ayahnya.

Edith berlari ke depan dan menghentikan pedang-pedang tersebut dengan kekuatannya, membuatnya jatuh ke tanah dan membelah bebatuan dengan petirnya. Di tengah api dan debu, sesosok Elemental Giant dengan baju zirah keemasan muncul di depan Edith.

Kamu meninggalkan tugasmu, Edith!

Itu adalah Uranus, pelindung Celestial Palace. Di saat itu juga, ingatakan Edith kembali dengan kisah masa lalunya hingga memenuhi pikirannya. Para Ancient One, Priest dan Priestess, kuil tersebut, Dewa Iblis. Dia berteriak menolak ingatan tersebut, tetapi pikirannya telah dipenuhi dengan masa lalunya. Gempa bumi itu membangunkannya dari tidurnya, dan pria tua inilah yang merawatku.

Enyahlah, penyusup!” Uranus melambaikan tangannya di depan pria tua tersebut, sekumpulan pedang terbang ke arahnya. Secepat kilat, “Phylax” datang memenuhi panggilan Edith, dan mengulurkan tangan besinya yang kuat untuk menangkap semua pedang tersebut.

Edith berbicara dari “Phylax” sang Mecha, “Biarkan ayahku pergi.”

Uranus berteriak ke arah Mecha di depannya, “Pengkhianat!”

Di tengah reruntuhan kuil di dalam lembah, Edith dan Uranus sedang bertarung dengan sengit, raungan petir bergema di pegunungan ketika kilat dan petir saling menyambar, menghancurkan pilar dan patung-patung batu.

Ketika pertarungan mereka berlangsung, seorang Pelindung Celestial Palace yang mirip burung, Kaja, mengepakkan sayapnya dan turun ke reruntuhan tersebut. “Hentikan pertarungan bodoh ini! Celestial Palace sedang dalam bahaya!

Mereka melihat ke langit, dan seperti dugaannya, Edith tidak dapat merasakan energi dari kota suci itu lagi. Tidak lama kemudian, bongkahan-bongkahan mulai jatuh dari langit. Dalam sekejap mata, Celestial Palace yang megah mulai runtuh.

Karena istana tersebut runtuh, kuil di Sanctum Island tidak dapat menerima energi dari atas lagi, dan para Dewa Iblis yang disegel mulai melarikan diri.

Uranus memberikan perintah dengan suara yang lantang, “Kaja, kita akan tinggal dan memperbaiki segelnya! Edith, tangkaplah para Dewa iblis!”

Edith menyahut, “Aku mengerti tugasku. Biarkan aku membawa ayahku pulang terlebih dahulu!”

Kaja dan Uranus tinggal di lembah tersebut untuk menjaga para Dewa Iblis lainnya. Sementara Edith mengendarai “Phylax” dan membawa ayahnya kembali ke desa.

Ketika Edith menatap ayahnya yang ketakutan dan gemetaran, dia tidak dapat menahan isak tangisnya. Setelah sepuluh tahun tinggal bersama keluarga, dia bukan lagi Primal Warden yang dingin dan kejam. Aku adalah anak tunggalnya, harapan masa depannya. Bagaimana cara dia hidup jika aku pergi sekarang?

Tetapi Land of Dawn sedang menghadapi bahaya baru karena runtuhnya Celestial Palace. Edith harus memenuhi tugasnya sebagai Primal Warden dan memburu semua Dewa Iblis yang kabur. Selamat tinggal, ayah! Percayalah padaku, aku akan kembali suatu hari nanti. Aku Janji!

Setiap kali seorang Dewa Iblis mengacaukan dunia, Edith dan “Phylax” akan tiba di sana dalam sekejap, menghukum kekuatan jahat tanpa ampun.

Di sela pertarungan, gadis tersebut akan keluar dari “Phylax” dan memandang e arah timur laut yang jauh. Di balik cakrawala, pegunungan, sungai, dan laut, di pulau terpencil itu, seorang pria tua juga akan menatap ke arah putrinya dengan perasaan rindu yang mendalam.

CERITA HERO MLBB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang