[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰]
"Jika pada akhirnya kamu bukan milikku, setidaknya di sholat malamku aku pernah memintamu."
- Lavanya Nabila Elysia
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Menceritakan seorang gadis cantik bernama Elysia yang bertemu dengan marbot...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Mengetahui jika Elysia tidak benar-benar menikah dengan laki-laki lain, Zidan semakin gencar mendekati gadis itu dengan segala perhatian kecil. Terkadang cowok itu memberikan bekal yang ia buat untuk Elysia ketika di kampus. Dan tentu saja gadis itu akan menolak karena ia merasa tidak begitu dekat dengan Zidan, lalu tiba-tiba saja cowok itu berani mendekatinya.
Padahal disisi lain Silvi yang kini notabene-nya adalah sahabat Elysia, diam-diam menaruh hati pada Zidan sebab laki-laki itu yang selalu mengajaknya ngobrol. Walaupun meski tentang Elysia.
Zidan memang tampan jika dilihat lebih teliti lagi, sekaligus ketua BEM, apalagi kesholehan pria itu dan sikap humble-nya pada siapapun mampu menarik hati para kaum hawa di universitas ini. Pengecualian untuk Elysia.
"Tau nggak kenapa orang-orang pada suka sama Kak Zidan?"
Silvi menatap bingung Elysia yang merebahkan diri di kasur dengan menatap langit-langit kamar mereka.
"Kenapa?" tanyanya.
"Karena dia itu Ketua BEM. Pasti pada mikirnya nanti kalo jadi pacarnya disegani sama yang lain." jawab Elysia mengikut sifat perempuan jaman sekarang.
"Bisa jadi. Tapi, juga nggak semua kayak gitu. Kamu nggak liat Kak Zidan seganteng itu?"
Elysia menoleh cepat menatap Silvi di kasur seberang. "Astaga, Vi. Kayak gitu lo bilang ganteng?"
Gadis itu terdiam beberapa saat. Dirinya mendengus sebelum menjawab. "Setiap manusia pasti pernah ada rasa suka sama lawan jenis. Tapi, harus buru-buru hapus rasa itu biar nggak jadi dosa. Iya, kan?"