Part :: 13

304 27 0
                                    

WAJIB FOLLOW!!

Wattpad: coclooww
Instagram: @coclooww
Tik Tok: @coclooww

Wattpad: cocloowwInstagram: @cocloowwTik Tok: @coclooww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

     Sesampainya Elysia di kelas dirinya langsung duduk di bangku yang sudah ada Maya di sebelah tempatnya. Gadis itu berjalan lesu dengan wajah pucat, serta tidak ada ekspresi sama sekali.

Maya yang melihat kedatangan sahabat kesayangannya datang, langsung berdiri dan memeluknya erat. Meletakkan make-up miliknya sembarangan diatas meja.

"Elyyy, jangan sedih-sedih mulu dongg." ucapnya saat memeluk tubuh Elysia.

Elysia memang telah menceritakan segalanya tentang Abdar dan perasaan aneh yang ada di hatinya itu kepada sang sahabat, serta perkataan Ustadzah Arum tempo lalu. Karena Maya terus-terusan mendesak dirinya ketika menyadari bahwa kini ia sedang kacau.

Gadis itu membalas dengan senyum tipis. Kemudian duduk di bangku seraya membenarkan hijabnya.

"Badan lo anget," ujar Maya begitu melihat sahabatnya sudah duduk dengan tenang.

Elysia menoleh. "Perasaan lo aja,"

Maya diam menatap sendu sahabatnya itu. "Apa yang lo galau-in sebenernya?"

Elysia mendesah pelan sebelum meletakkan dagu di atas meja dan menjawab, "Nggak tau, May. Gue sendiri nggak ngerti kenapa gue jadi gini,"

"Lo temuin Abdar dulu aja,"

"Buat apa?" herannya.

"Kayak yang lo ceritain semalem. Yang Ustadzah lo bilang suruh nanya ke Abdar,"

Elysia terdiam.

"Gue nggak maksa, kalo nggak mau ya nggak usah. Lagian gue rasa mendingan lo hapus aja perasaan lo ke dia. Lo belum tau jelas asal-usulnya, kehidupannya gimana, kepribadiannya kayak apa." Ucap Maya membuat sahabatnya itu semakin bertambah overthinking.

Tak lama guru mengajar mereka pun datang memasuki kelas. Membawa beberapa tumpuk buku paket bertuliskan MATEMATIKA kelas dua belas. Pelajaran pun dimulai dengan hikmat hingga di pertengahan pembahasan materi, Elysia merasa gejolak aneh di perutnya. Seperti ada yang memaksa ingin keluar.

Gadis itu bangkit dan meminta izin pada guru tersebut, mengabaikan Maya yang bertanya kepada dirinya.

Tiba di toilet khusus perempuan Elysia segera memuntahkan isi perutnya di wastafle yang ada disana. Selanjutnya ia merasakan pusing yang teramat sangat dan membuatnya tak mampu berdiri dengan benar.

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang