Part :: 23

276 26 4
                                    

WAJIB FOLLOW!!

coclooww

MAU NANYA

>>> kalian nemu cerita ini dari mana? jalur apa?

>>> kalian nemu cerita ini dari mana? jalur apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

"Mas?"

Elysia terheran dengan kediaman pria itu yang mendadak. "Mas Abdar istighfar, Mas."

Abdar masih diam. Namun netranya menatap manik gadis itu yang membuat ia terpukau. Ia menatap dengan tatapan dalam serta terkejut.

"Buruan ditulis," titah Elysia. Dahinya mengerut tipis menyadari tatapan cowok tersebut. "Kenapa sih, Mas?"

Abdar merasa tenggorokannya tercekat, dan lidahnya terasa kelu untuk berkata-kata. Tatapannya kian mendalam. Benar-benar diluar dugaan bahwa gadis yang berhadapan dengannya ini adalah anak dari koleganya sendiri. Dan ia baru tahu itu.

Sekilas ia mengingat ajakan Pak Abi yang mengundangnya makan malam di rumahnya bersama keluarga beliau. Dirinya tak bisa membayangkan jika kemarin ia datang dan Elysia akan tahu secepat itu tentang ia yang sebenarnya.

"Pak A-abi Cakra? Ayah kamu?" Tanya cowok itu memastikan.

Elysia mengangguk. "Mas kenal sama Ayah saya?"

Hening.

Diam-diam cowok itu meneguk ludahnya susah payah. Lalu dirinya menggeleng ragu untuk menjawab. Tangannya bergerak menulis nama tersebut di undangan secara lambat.

Elysia yang melihat itu merasa aneh dengan Abdar yang tiba-tiba saja menjadi diam.

"Mas Abdar kok kayak kaget gitu?" Pergerakan pria itu kembali terhenti.

Tanpa menatap gadis itu, Abdar hendak bersuara sebelum akhirnya suara kumandang adzan Isya terdengar. Ia bernafas lega dan mengucap syukur berulang kali dalam hatinya.

"Yaahh, gimana nih, Mas? Nggak selesai," cebik Elysia.

"Nggakpapa. Nanti saya selesein di kontrakan,"

Gadis itu pun mengangguk. "Okey, kalo gitu saya mau ambil wudhu aja. Duluan ya, Mas."

"Tunggu sebentar," cegah Abdar sebelum gadis itu berdiri.

Dia berdeham sejenak. "Undangan Ayah kamu sekalian dibawa." Ucapnya.

"Loh, kenapa? Mas nggak mau nganterin ke rumah?"

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang