Part :: 34

271 15 2
                                    

halo, si pengangguran update lagi
wkwkwk

Don't be silent readers, baby.

FOLLOW
coclooww

FOLLOWcoclooww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

     Selepas pulang dari pasar, Bunda Rere dibuat heran dengan sikap putrinya yang tiba-tiba menjadi diam. Beliau menyadari itu ketika Elysia kembali dari toilet. Dan sekarang saat sudah sampai di dapur gadis itu masih saja diam jika bukan sang Bunda yang memulai.

"El, kamu kenapa sayang?" tanya Rere yang cemas putrinya kenapa-napa.

Ia mendekat saat gadis itu tak menjawab pertanyaannya. "Istighfar, Nak." ujarnya sambil menyentuh bahu Elysia.

"H-hah?" kaget gadis itu sembari menoleh menatap wajah Bundanya. "Kenap-pa, Bunda?"

"Bunda yang tadi tanya gitu. Kamu kenapa? Kok jadi diem aja setelah pulang dari pasar."

Elysia menggeleng pelan lalu menunduk dan mengambil gelas untuk ia isi air putih. Dirinya tak mungkin mengatakan apa yang terjadi pada Omnya--Delon--kepada sang Bunda. Sebab ia yakin pasti Bundanya itu akan memberitahukan Abi, dan berakhir pada keluarga Delon sendiri. Yang pasti akan terjadi masalah besar di keluarga itu.

"Yang bener? Apa kamu ngambek sama Bunda gara-gara soal sayur?"

Gadis itu tertawa kecil, "Enggak lah, Bun. El cuma kaget aja tadi lihat keadaan kamar mandi pasarnya. Sedikit memprihatinkan."

Ia tak berbohong. Setelah menemui Delon dan gadis bernama Vera, ia pergi menuju kamar mandi agar tidak bermaksud bohong kepada sang Bunda. Juga untuk meredakan rasa terkejutnya. Dan keadaan kamar mandi yang kumuh, kecil, dan sangat kotor membuatnya prihatin.

"Maklum aja, mungkin karena di pasar jadi sengaja begitu bangunnya." ujar Rere yang percaya pada Elysia. "Sekarang kamu boleh jelasin tentang kemesraan kamu sama Abdar tadi,"

Elysia mendelik mendengar ejekan sang Bunda. "Ihh, orang nggak sengaja kok." katanya sebelum meneguk air minum.

"Masa?"

"Ish, Bunda mah gitu sukanya. Ayo El ceritain awal mulanya. Mau darimana? Dari Mas Abdar yang kesini atau dari El yang hampir ketabrak motor?" ucapnya.

"Innalillahi. Kamu ketabrak motor? Dimana? Kok bisa? Mana yang sakit?" heboh Rere sambil mengecek tubuh putrinya.

"Hampir Bun, hampirrr. Udah ada yang nolongin duluan,"

Sontak Rere memicingkan kedua mata. "Kayaknya Bunda tau nih kronologinya,"

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang