Part :: 5

444 40 1
                                    

WAJIB FOLLOW!!

Wattpad: coclooww
Instagram: @coclooww

Wattpad: cocloowwInstagram: @coclooww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

   Hujan deras terus melanda Desa Karanganyar, Jakarta Selatan, tepatnya di daerah tempat tinggal Elysia. Dari pagi hingga kini menjelang Maghrib langit tidak menunjukkan tanda-tanda kecerahan. Seperti hidupmu.

Elysia yang hendak pergi ke masjid karena hari ini adalah jadwalnya mengaji, menggeram kesal sebab hujan yang tidak berhenti. Dirinya bisa saja menggunakan payung untuk pergi. Tetapi, kondisi hujan yang sangat lebat disertai gemuruh yang kuat sudah membuatnya takut duluan.

"Ck, gimana caranya gue bisa berangkat." ujar gadis itu, sambil menatap nanar ke arah luar jendela kamar.

Di waktu hujan seperti inilah Elysia mulai ber-overthinking. Bagi dirinya sangat cocok untuk melakukan hal itu karena dapat merasa tenang.

Alvaro yang melewati kamar adik kesayangannya tidak sengaja melihat Elysia dari pintu yang sedikit terbuka. Alisnya bertaut menerka apa yang sedang dilakukan oleh adiknya itu.

"Ngapain, Mbrot? Mantengin hujan sampe segitunya." ujarnya sembari masuk begitu saja ke dalam kamar Elysia.

Gadis itu menghela nafas kesal tanpa menoleh pada Alvaro, "Ketok pintu dulu bisa kan, Bang?"

"Pintunya udah kebuka sebelum gue ketok,"

Fyi, mereka berdua telah membuat keputusan. Untuk mengubah kosakata dan menjaga sikap saat berada di hadapan sang Ayah saja. Dan bersikap seperti biasa saat sedang berdua. Karena mereka sudah terbiasa seperti itu, tetapi untuk mengubahnya setiap saat mereka akan tetap mencoba berusaha. Supaya tidak keterusan ketika keduanya sudah benar-benar dewasa.

Elysia hanya diam tak menanggapi Abangnya lagi.

Alvaro merasa aneh dengan adiknya. Ia mengakui jika gadis itu akan merubah sikapnya saat sedang berdua seperti ini. Tapi, apa secepat ini anak itu berubah menjadi pendiam saat bersamanya? Harus diselidiki.

"Lagi ada masalah?"

Elysia tertegun sejenak.

Sudah lama sang Kakak tidak menanyakan hal semacam itu kepadanya. Mungkin ketika ia sudah menduduki bangku SMP gadis itu merasa Alvaro tidak peduli dengannya lagi. Dan setelah sekian lamanya, pria itu kembali seperti dulu saat dirinya menangis karena merebutkan sebuah boneka dengan teman kecilnya.

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang