Part :: 27

281 23 1
                                    

hi!

JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DULU

coclooww

SELAMAT SAHUR 💗


SELAMAT SAHUR 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 15.40
Di kediaman Bapak Abi Cakra Dewandaru

Terlihat seorang laki-laki muda tengah menunggu pintu terbuka di teras rumah. Dia mengenakan baju koko hitam dengan celana panjang licin berwarna hitam pula, serta peci hitam yang menambah ketampanannya dibalik masker yang ia pakai.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh," jawab sosok pria paruh baya yang masih saja terlihat muda dan tak kalah tampan darinya.

"Mari masuk," ajak Abi pada tamunya.

Abdar mencium tangan Abi sebelum melangkah masuk.

"Terimakasih atas undangannya Pak Abi,"

Abi tersenyum tipis seraya menggeleng. "Panggilnya santai aja nggak usah formal,"

Yang diperintah pun hanya membalas dengan senyuman. Keduanya masuk ke dalam setelah pintu utama tertutup.

Abi mempersilahkan cowok itu untuk duduk di sofa ruang tamu yang tersedia. Lalu memanggil istrinya memberitahu bahwa Abdar sudah datang.

"Eh, Nak Abdar apa kabarnya?" Ujar Rere begitu melihat keberadaan cowok itu.

Abdar berdiri dan mencium tangan Rere sembari menjawab, "Alhamdulillah masih diberi kesehatan. Tante sehat?"

"Alhamdulillah, Tante juga sehat. Ayo duduk lagi,"

"Udah pernah ketemu?" Tanya Abi yang terheran melihat interaksi keduanya.

Rere duduk di dekat sang suami. "Pernah, Mas. Dulu yang aku bilang Ustadz Sukiman dateng sama marbot baru," jawabnya.

"Kapan?"

"Pas kamu hukum El nggak izinin dia ngajar di masjid,"

Abi mengangguk paham menandakan beliau mengingat kejadian itu.

"Jadi bukan pertama kalinya kamu kesini?" Tanyanya pada Abdar.

Cowok itu mengangguk. "Ini yang ketiga kalinya,"

"Ketiga?" Abi mengernyitkan dahinya tipis.

"Iya, Om. Yang kedua saya jenguk Ely waktu dia masih sakit."

Kedua orang tua di hadapannya itu pun mengangguk bersamaan. Rere juga baru ingat jika cowok itu pernah menjenguk putrinya yang masih sakit kala itu.

"Tante masak dulu ya buat persiapan buka puasa," ucap Rere berpamitan lalu melenggang pergi setelah diangguki tamunya tersebut.

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang