Part :: 3

506 45 2
                                    

WAJIB FOLLOW!!

Wattpad: coclooww
Instagram: @coclooww

Wattpad: cocloowwInstagram: @coclooww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

     Selesai makan malam, Elysia memainkan ponselnya. Gadis itu meng-scroll beranda instagram miliknya yang dipenuhi dengan video mukbang bakso dan sebagainya. Elysia meneguk salivanya susah payah melihat betapa besarnya bakso mercon raksasa itu.

"Anjirr, gue jadi ngilerrr." gumamnya dengan mata masih terfokus di ponsel.

Lima menit kemudian dirinya bangkit dari kasur dan berlari menuju lantai bawah dimana seluruh anggota keluarganya sedang bersantai.

"Waah lagi pada ngumpull,"

Atensi mereka teralih pada Elysia yang baru turun dari tangga.

Abi--ayah Elysia--tersenyum tipis melihat putrinya yang menggunakan setelan baju tidur panjang. Sebab biasanya anak itu hanya memakai tanktop & hotpants saat di dalam rumah. Beberapa hari yang lalu ia menegur sang putri untuk menutup aurat baik di dalam atau di luar rumah. Dan baru hari ini dirinya melihat perubahan pada anak keduanya tersebut karena ia baru pulang dari luar kota.

"Sini, Nak." titah Abi menepuk sofa kosong di sebelahnya.

Elysia menurut dengan patuh. "Hallo, Ayah. Udah selesai meeting-nya?"

Ayahnya mengangguk seraya mengusap surai panjang nan harum milik putrinya.

"NANYAK lagi." sahut Alvaro yang tengah menikmati keripik sambil menonton televisi.

Elysia menoleh, "Apa sih Abang ngikut aja. Kan situ nggak diajak."

Alvaro menghentikan kunyahannya. Juga menoleh pada adiknya yang kini kembali memanggilnya dengan benar. Kemudian dia tersadar apa yang membuat gadis itu berubah.

"Oohh, munafik lo yaa dasar gembrot. Kemarin Ayah nggak ada lo manggil gue nggak pake embel-embel Abang, sekarang ada Ayah baik banget lo." ucapnya.

"Mana ada," bantah Elysia. Melirik sang Ayah yang menyimak keduanya.

Alvaro mengangguk-anggukkan kepalanya. "Yah, waktu itu anak Ayah yang paling bandel ini mukul Al pake golok yang sering dipake Bunda buat nyolong mangga tetangga sebelah," adunya pada Abi.

"AL NGOMONGNYA!" Teriak sang Bunda dari arah dapur yang tak sengaja mendengar namanya disebut.

"KENAPA BUN?" Balas teriak Alvaro.

"NGGAK BOLEH TERLALU JUJUR."

Alvaro tertawa ngakak diikuti adiknya. Sang ayah hanya bisa geleng kepala melihat tingkah keluarganya itu. Sudah terbiasa untungnya.

Kepincut Cinta Marbot [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang