Kesal

67 4 108
                                    

Liz Pov

Yes!!! Juffrouw Queen, Bang Vicky, Emma, dan Kakang terima kasih banyak udah muncul ditengah-tengah ketegangan hati Liz huhuhu.

" kalian ngapain datang-datang ngagetin saya sama sekretaris saya yang cantik imut kalem lucu hm???!!!" Meneer Roy ngomel berkacak pinggang sambil membawa burger, aku sih tetep makanin burgernya aja.

" ya maaf atuh Roy larva kuning. Queen ke sini mau ada perlu sama iyey tah tanda tanganin proyek yang melibatkan perusahaan F&B" Juffrouw Queen kasih map kertas warna merah pada Kakanda.

Meneer Roy yang dijuluki larva kuning langsung natap map warna merah itu, Meneer Roy lanjut lagi makanin burgernya sedangkan burgerku tinggal setengah lagi.

" taro dulu di meja aku, kamu ndak lihat aku lagi makan bareng pujaan hatiku?!" titah Meneer Roy pada sang adinda, pujaan hati ceunah.

Juffrouw Queen menatap aku sambil menahan tawa, ia berjalan ke meja kerja Meneer Roy menaruh map itu lalu kembali lagi. Kali ini gadis berpakaian blazer biru navy dipadukan rok span selutut warna senada dengan blazer membuka mulutnya lebar-lebar sambil bersandar di bahu Kakanda, kita semua menahan tawa melihat kelakuan Juffrouw Queen.

" kamu ngapain Queen?!" tanya Meneer Roy tegas bergeser ke sebelah kanan.

Namun adik Meneer Roy ini tetap membuka mulut lebar-lebar sambil memeluk tubuh berisi sang Kakak.

" mau burger nyaaaaaahhhhh... haaaahhh..." jawab perempuan berambut panjang sepinggang ini ini.

Aku yang berdiri di sebelah kanan Meneer Roy bisa menghirup aroma jengkol dari mulut seorang Queen van Stolch, mau nutup idung gak enak... ya udah akhirnya aku tahan nafas aja.

Liz Pov End

Roy Pov

" asem tenan! Mulutmu bau jengkol Queen! Wes sana ndak usah minta-minta, beli sendiri atau minta bikinin Mbok Iyem terus minta tolong anterin ke sini bisa toh?!" aku omelin adikku yang hobi makan jengkol di food court sambil melepas pelukannya.

Queen memanyunkan bibir sambil menghentakkan kakinya bahwa ia kesal. Aku paling ndak suka lagi berduaan sama cah ayu Liz sing ayu tenan diganggu gini! Bikin mood anjlok aja!.

" kenapa Liz dikasih aku nggak??" tanya Jeng Queen sedikit terisak dengan mata berkaca-kaca.

Ku lihat cah ayu Liz sing ayu tenan berhenti memakan burgernya yang masih setengah lagi, ia menatap Queen dengan tatapan merasa bersalah. Awas aja kalo Jeng Queen berani marah-marahin cah ayu Liz sing ayu tenan! Tak teke kepalane.

" Juffrouw Queen mau juga?" tanya Liz calon Permaisuri Roy van Stolch ramah sambil tersenyum.

Jeng Queen menatap Liz dengan mata memelas sambil berkaca-kaca terus ngangguk, gadisku ini kembali tersenyum memamerkan gummy smile-nya.

" kebetulan Meneer Roy sang Kakak tercinta Anda membawa burger enam buah. Burgernya ala-ala McD big mac, jadinya gede. Lumayan lah buat ganjal perut sampe siang hehehe" ucap cah ayu Liz sing ayu tenan kembali mengigit burger tanpa acar kemudian lari mengambil kotak bekalku.

" itu burger gedenya??" tanya Jeng Queen sangat senang diiringi isakan kecil.

" ja Juffrouw ( iya Nona)" calon Nyonya van Stolch jawab sambil membuka kotak bekal berukuran jumbo itu.

Dari matanya aja wes kelihatan kalo Jeng Queen wes ngiler sama burger buatanku yang spesial untukku dan cah ayu Liz sing ayu tenan calon istriku tercinta. Begitupun dengan Kakang si Raja sompral, Emma si playgirl, dan Vicky calon sepupu ipar. Mereka juga mau nyobain burger made in Roy van Stolch yang spesial, tapi ndak akan aku kasih hahahah.

Lizzy, Ik Hou Van JouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang