22 July 2021, 8 AM
Liz Pov
Okeeeeyyyyy... karena meeting offline batal gara-gara angka cororong masih tinggi ditambah ada beberapa rekan kerja kami mengidap komorbid termasuk aku yang artinya lebih baik mencegah daripada mengobati, jadilah kami sepakat kembali meeting online. Kali ini sesuai yang telah dijanjikan si artis Kakak beradik itu pun mengikuti meeting online via google meet pagi hari ini.
" peralatanku dulu yang diperiksa. Laptop udah, binder udah, alat tulis udah, alat perekam suara udah, buku steno udah. Selesai, tinggal cek yang punya Kangmas Roy suamiku tercinta hehehe" begitu semuanya sudah beres yang aku, aku beralih ke tempat kerja suamiku sing ganteng tenan.
" Kangmas dari dulu gak berubah. Selalu rapi dan bersih" aku tersenyum ketika duduk di kursi empuk berwarna hitam.
Kedua tangaku bergerak untuk memeriksa beberapa dokumen yang sudah disiapkan suamiku beserta alat tulis, binder, dan laptop. Semua beres juga, selesai sudah tugasku memeriksa perlengkapan kerja suamiku si calon Ayah yang kadang kalem kadang manja dan steril seperti dahulu.
" Diajeng...".
Ku rasakan kedua tangan besar yang melingkar di perutku, aku tersenyum senang memeluk kedua tangan itu. Selain tersenyum senang, aku mau ketawa geli... karena dari tadi aku tuh sambil flashback juga, flashback masa-masa dimana Kangmas Roy dihukum sama Paklek Aryo ahahahaha. Cuma gara-gara kecentilan sama aku, perkara burger, dan cemburu sama sepupuku eheheheh. Apakah kita memakai pakaian tradisional Indonesia? Jawabannya iya. Kami pakai pakaian tradisional Indonesia untuk meeting, aku pakai kebaya warna putih dengan gaya rambut di sanggul seperti Mama mertua dan suamiku sing ganteng tenan memakai beskap warna merah memakai blangkon.
" nggeh Kangmas?" pipiku panas rasanya, ya maklum... aku masih malu-malu dua bulan menikah.
Saat aku memutarkan leher ke kanan, aku melihat sosok laki-laki tampan nan gagah tersenyum lebar memamerkan giginya yang berderet rapi, aku langsung berdiri dari tempat duduk suamiku.
" makin ayu aja istri Kangmas Roy hahahaha, ndak berubah dari dulu. Cuma berubah status aja" aku terkekeh mendengar suamiku memuji diriku.
Aku geser ke sebelah kanan sekaligus mau ke tempatku kerja sedangkan Kangmas Roy menggeser kursinya ke belakang. Saat aku melangkahkan kedua kakiku, suamiku yang kasep pisan menggenggam perglangan tanganku dengan lembut.
" sini dulu Diajeng, kan meeting ne jam delapan lewat sepuluh menit heheheh. Kangmas masih mau uwu-uwu iwil-iwil sama istri Kangmas dan anak-anak kita yang masih di dalam perutmu Diajeng heheheeee" aku langsung mendatangi suamiku yang masih ingin bersamaku.
Aku memijat bahunya yang kekar sama menyisir rambutnya yang tebal dengan jari-jariku, lalu aku memijat pipinya yang chubby.
Liz Pov End
Roy Pov
Wuenake poooooolllll...dipijit sama disisirin istriku sing ayu tenan, lega rasane abis muntah dipijitin.
" masih mual ndak Kangmas?" oalaaaahhh istriku sing ayu tenan nanya aja bikin aku deg-degan kayak pas PDKT, padahal wes jadi suami istri hehehe.
" ndak terlalu Diajeng Liz istri Kangmas Roy sing ayu tenan, hehehe sini Diajeng kita yang lebih uwu lagi sebelum bekerja, biar tambah semangat kerjanya" ku tepuk pahaku yang empuk supaya istriku sing ayu tenan mau aku pangku.
" ihihihihi Liz jadi malu takut ada yang ke sini" ucap istriku sing ayu tenan saat duduk di pangkuanku.
" nah kan enak yo Kangmas pangku hehehe. Ndak ada yang ke sini Diajeng, sepupumu lagi sibuk wfh jadi tenang aja ehehehe. Nang ning nang ning nang ning nuuungggg" ku sandarkan kepalanya di bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lizzy, Ik Hou Van Jou
Romance" Ini ceritaku, cerita Roy van Stolch si jomblo tiga dekade yang sangat mencintai sekretaris pribadiku yang bernama Lizzy Charlotte Konnings. Dia sangat profesional, ramah, dan murah senyum. Tapi saat diluar jam kerja Lizzy adalah tipe perempuan din...