Roy Pov
Welah dalah!! Cah ayu!! Aku berlari dengan panik diikuti petugas dari divisi kearsipan mendapati istriku jatuh tergeletak dengan kursi yang juga ikut jatuh. Frederic saudara kembarku sedang berjongkok didepan istriku sambil nyerocos menggoyang-goyangkan lengan sebelah kiri cah ayu Liz sing ayu tenan. Aku segera merangkul istriku yang kini terduduk dengan lemas sembari meringis memegang pelipis sebelah kanan.
" cah ayu kenapa?" tanyaku berbisik, ini pasti ulah Frederic.
" Mbakyu Liz sing ayu tenan istri Kangmas Roy sini Frederic bantu berdiri. Pasti Mbakyu oleng seperti diputer" Frederic mengulurkan kedua tangannya namun kedua tangan besar itu ditepis kasar oleh tangan kiri mungil milik istriku.
Aku tahu betul karakter istriku, kalau cah ayuku nolak dengan kasar berarti dia sudah disakiti oleh orang tersebut, makin yakin aku kalo istriku diapa-apain sama adik iparnya iki. Frederic memelas terlihat dari sorot mata birunya sekaligus takut denganku.
" gak usah! Nanti aku dijahilin sama dikagetin lagi!" tolak istriku dengan nada ketus.
Pelan-pelan aku membantu istriku berdiri sedangkan Frederic sigap membenarkan kursi warna hitam tempat istriku kerja, dengan perlahan aku membantu istriku duduk. Sang pegawai dari divisi kearsipan mengamati istriku dengan teliti.
" pagi Bu Endang" sapa istriku sing ayu tenan iki dengan nada lemas.
" pagi Bu, ini file Vietnam yang Ibu minta" perempuan itu menyerahkan map ordner yang langsung diterima oleh cah ayu Liz sing ayu tenan.
" oke... makasih Bu Endang".
" sama-sama Bu, maaf Bu... pelipis Ibu berdarah" istriku sangat kaget saat diberi tahu bahwa pelipisnya berdarah.
Istriku sing ayu tenan sangat terkejut melihat darah di tangan kanannya, sedari tadi ia memegang pelipisnya yang sakit.
" haaa??? Ka... Kangmaaassss..." panik cah ayu Liz spontan langsung memelukku erat, aku balas memeluknya erat.
" saya permisi Bu, Meneer" pamitnya.
" iyaaa.." sahut kami bertiga serempak.
Aku melihat ada darah di kebaya istriku sing ayu tenan! Sebagai suami siaga, aku langsung menelfon pantry meminta kotak P3K. Karena kejadian tahun 2011 itulah istriku jadi takut sama darah, Frederic sedang panik sambil membujuk Kakak iparnya supaya mau bicara dengan lelaki super bawel itu. Istriku sing ayu tenan iki bener-bener workaholic, dalam keadaan kesakitan seperti ini masih wae aktif membuka map berwarna merah itu sambil meletakan beberapa lembar tisu di pelipisnya dan membersihkan darah yang masih mengalir.
Mataku menangkap mereka semua yang selesai dihukum mengintip dari jendela, wes langsung aja aku samperin mereka.
" hayo pada kerja ndak usah pada ngintip! Jangan lupa hukuman nulis indahnya lanjutin pas jam istirahat. Asem!".
" siap Meneer!" mereka semua langsung pada kocar kacir ke tempat duduk mereka, Linh sudah kembali ke ruang kerjanya di lantai 86 meninggalkan suaminya yang lebih cerewet dariku sendirian disini.
Roy Pov End
Liz Pov
Aduuuuhhh kepala, lengan sama pinggang sebelah kananku sakit gara-gara Frederic rempong! Tapi aku tetap mencari dokumen Frederic yang masih bernama Frederic Nguyen saat di Vietnam.
" Liz... Mbakyu ipar buntelan hatinya Roy. Maafin Frederic ya? Seriusan gak tau akibatnya sampe kayak gini, maafin Frederic yang ganteng, langsing seperti bujangan yaaa yaaa?? Baik atuh Mbakyu Liz mah heheheh" cerocos Frederic colek-colek telingaku ketika suamiku menelfon pantry sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lizzy, Ik Hou Van Jou
Romance" Ini ceritaku, cerita Roy van Stolch si jomblo tiga dekade yang sangat mencintai sekretaris pribadiku yang bernama Lizzy Charlotte Konnings. Dia sangat profesional, ramah, dan murah senyum. Tapi saat diluar jam kerja Lizzy adalah tipe perempuan din...