7th April 2014
9AM
Roy Pov
Salahku opo sama sekretaris pribadiku sing ayu tenan sampe cah ayu Liz ketakutan sama aku terus kondisinya nge-drop sampe izin ndak masuk selama tiga hari setelah surat pertukaran tempat di acc sama Papa. Padahal aku ndak terlalu galak sama ndak terlalu genit sama cah ayu Liz sing ayu tenan. Yo wes... jadi sekarang yang jadi sekretaris pribadiku sekarang yo Pak Nanang, laki-laki dari desa dapet bea siswa di kampus yang umurnya ndak beda jauh sama aku.
" hhhhh... asem tenan ndak ada cah ayu Liz sing ayu tenan. Biasane telfon ke ruanganku, datang bawa laporan atau apa ke ruanganku lah sekarang??? Galau tenan Kangmas tanpa kehadiranmu cah ayu" bodo amat ngomong sendiri, mumpung cuma aku aja yang ada di dalam ruangan!.
Aku yang sedang mempersiapkan grafik untuk presentasi bersama klien dari Pangalengan rasanya seperti batre yang low, ndak ada energi.
Tok! Tok! Tok!
Ada yang ngetuk pintu! Ku harap itu adalah cah ayu Liz yang sekarang jadi sekretaris pribadi Papa ke ruanganku karena kangen sama mantan Bossnya iki hahahaha.
Tak lupa ku semprot parfum ke seluruh tubuhku memasang senyum termanis dan duduk tegap menyambut kedatangan mantan sekretaris pribadi, siapa tau gitu ada perlu sama Roy sing ganteng tenan iki atau malah kangen sama aku hahahah.
" masuk!" ku persilahkan cah ayu Liz sang alumni sekpri Roy van Stolch masuk dengan perasaan bahagia.
" goede morgen Meneer Roy (selamat pagi Tuan Roy)".
Eeeeuuuhhhhh.... ternyata Pak Nanang datang! Rasane seperti mimpi bukan Lizzy Charlotte Konnings lagi sekretaris pribadiku, melainkan Nanang Suranang yang jadi sekretaris pribadiku.
" tak kirain cah ayu Liz sing ayu tenan. Ada apa?? Pekerjaanmu sudah selesai??" tanyaku lanjut mempersiapkan grafik berbentuk bulat.
" sudah Meneer, klien dari Pangalengan minta merubah jadwalnya jadi diundur nanti siang setelah makan siang. Beliau bilang ada keperluan mendadak hehehe" jawabnya senyum-senyum segala.
" Nang... kamu ndak usah senyum-senyum genit gitu! Saya STRAIGHT loh, lurus aja ke depan gak bolak belok" merinding aku lihat Nanang senyum-senyum ke aku.
Aku ngomongnya sambil menyatukan kedua tanganku dan set! Menggerakkannya maju ke depan, ndak enak banget kalo kerja ndak ada pujaan hati kekasih hati.
" terus rencana tempat presentasi ada perubahan ndak?" tanyaku sedikit kesal sambil kembali duduk.
" tidak Meneer. Tetap di lantai 50" jawabnya tetap berdiri.
" sudah itu saja?" tanyaku malas sambil menatap Nanang Markenang.
" itu saja Meneer Roy, saya permisi" jawab lelaki berpakaian seperti jaman tahun 80-an dengan warna kuning pucat pamitan.
" yo wes" sahutku masih kesal karena sekretaris pribadiku sing ayu tenan di ganti.
Haaaahhhhh... kerja aja jadi ndak konsen kalo ndak ada cah ayu Liz pujaan hati sing ayu tenan. Cah ayu Liz lagi apa ya? Betah ndak ya kerja jadi sekretaris pribadine Papa??.
" halo Idoy, kamu sibuk ndak?".
Ku telfon Idoy ajudan kepercayaanku since 2005 sambil bersandar di kursi mainin pulpen.
" tidak terlalu sibuk Meneer. Ada yang bisa saya bantu?" balasnya di seberang sana dengan ramah.
" sini Doy ke ruangan saya" ku perintahkan Idoy Markidoy datang ke ruangan seorang Roy van Stolch.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lizzy, Ik Hou Van Jou
عاطفية" Ini ceritaku, cerita Roy van Stolch si jomblo tiga dekade yang sangat mencintai sekretaris pribadiku yang bernama Lizzy Charlotte Konnings. Dia sangat profesional, ramah, dan murah senyum. Tapi saat diluar jam kerja Lizzy adalah tipe perempuan din...