Liz Pov
" AAAAAAAA!!!!".
Aku, Oma, dan Nicky kaget mendengar Kangmas Roy teriak dari dalam ruang kerja. Aku yang sedang menyiapkan cemilan untuk kami meeting, Oma yang sedang mencetak nasi tumpeng mini ke dalam cetakan nasi berbentuk hati, dan Nicky yang baru selesai menggoreng perkedel dan serundeng ikut lari ke dalam ruang kerja Oma. Kangmas Roy naik ke atas kursi kerja yang ada rodanya, mirip seperti kursi yang di pakai oleh para gamers.
" WAT IS ER AAN DE HAND??! ( ADA APA??! )" tanyaku setengah berteriak melihat suamiku berdiri ketakutan di kursi, badannya mengigil dan kedua tangannya masuk ke dalam saku beskap.
" krokodil en hagedis! ( buaya dan kadal!)" jawab suamiku menggunakan bahasa Belanda sambil nunjuk ke arah bawah meja.
" ooohhh hahaha vergeef me broer ( ooohhh hahahah maafkan aku bro ) ckckckc kkkrrrrrrr... sini anak-anak Daddy" dua buaya kecil dan kadal warna biru orange akhirnya diambil sama yang punya.
Aku mengusap dadaku karena kaget, jantungku juga berdebar sangat kencang tangan kananku mengusap perutku sedangkan Oma menghembuskan nafas kasar sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan cucu lelakinya itu. Kangmas Roy cengengesan pelan-pelan kembali duduk di tempat ia kerja. Aku belum berani masuk kedalam selama Nicky belum membawa peliharaannya keluar dari kamar.
" aish really! Bawa sana buaya sama kadal! Aku takut sama mereka!" kesalku yang masih bersandar di pintu langsung memerintahkan Nicky untuk segera membawa peliharaannya keluar, berat juga bawa baki berisi kue jahe buatan Oma untuk Kangmas dan dua gelas besar teh manis untuk kita.
" kau ini membuat semua orang di rumah kaget Roy. Nicky! Haal snel de hagedissen en krokodillen eruit! ( cepat bawa kadal dan buaya itu keluar! )" Oma juga sama lemas dan kagetnya seperti kami namun sekarang Oma memarahi Nicky dan kembali ke meja makan.
" hehehe maafkan anak-anak reptilku yang kabur-kaburan semuanya, aku lupa mengunci kandangnya hahahah" ucap Nicky tertawa keras sambil mengusap usap anak buaya yang berada di gendongannya.
" Nicky, sini hahahahaha. Trio kadal sudah makan?" tanya suamiku mengulurkan tangan kanannya.
Nicky mendatangi Kangmas Roy sedangkan aku pelan-pelan meletakkan piring berisi kue untu Kangmas dan teh manis kemudian kembali duduk ke tempatku dengan waspada sambil membawa baki berisikan teh manis untukku, aku takut sama reptil apalagi buaya yang merupakan karnivora. Mau kerja aja gak konsen, aku membuka aplikasi google meet dan menyiapkan binder serta pulpen untuk mencatat bagian yang penting.
" sudah shchoonbroer hehehehe, kenapa? Mau pegang?" jawab Nicky meletakkan kadal warna warni itu ke meja yang di tempati suamiku.
* 🇳🇱 schoonbroer : saudara ipar laki-laki*
" hahahaha sini sama Pakde Roy anak-anak cimit hahahaha, eh cah ayu sini iki lucu-lucu hahahah" ucap Kangmas Roy memegang dua buaya yang masih kecil sedangkan si kadal lagi jaln-jalan di meja tempat suamiku kerja.
Aku bergidig ngeri melihat suamiku menimang-nimang dua bayi buaya yang giginya sudah tajam.
" iki aman kan?" tanya Kangmas Roy.
" aman broer, coba aja cium kepala buaya sama kadalnya. Nicky jamin aman nyaman sentosa" jawab Nicky yang sukses mendapat hadiah pelototan mata dariku.
" Kangmas jangan macem-macem ah, Nicky jangan ajarin suamiku yang aneh-aneh! Kalo gigit gimana?? Itu giginya pada tajem loh!" aku omelin Nicky sama mengingatkan Kangmas Roy yang ketawa terbahak.
![](https://img.wattpad.com/cover/272844302-288-k728654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lizzy, Ik Hou Van Jou
Romance" Ini ceritaku, cerita Roy van Stolch si jomblo tiga dekade yang sangat mencintai sekretaris pribadiku yang bernama Lizzy Charlotte Konnings. Dia sangat profesional, ramah, dan murah senyum. Tapi saat diluar jam kerja Lizzy adalah tipe perempuan din...