Malu Aku Malu

59 5 111
                                    

5th June 2021

Liz Pov

" cah ayu, nduk... istri Kangmas sing ayu tenan boleh Kangmas minta tolong?" pinta suamiku sambil mengikat rambutku setengah.

Aku tersenyum melihat suamiku yang tampan dari kaca, aku sangat suka sekali dengan baju pilihan Kangmas Roy. Rok plisket selutut warna mint, tanktop pink dan bolero lengan panjang warna senada dengan rok dipadukan stocking warna putih dan sepatu pantofel putih. Aku juga hanya memakai softlens bening, bedak, sedikit blush on warna pink dan liptint warna pink. Aku jadi teringat Brigitta von Trapp, salah satu anggota keluarga von Trapp di film The Sound Of Music. Bajunya percis seperti yang aku pakai saat ini.

" minta tolong apa Kangmas?" tanyaku berbalik badan mengajak suamiku duduk disebelahku.

Suamiku tersenyum seraya membelai surai cokelatku " cah ayu istri Kangmas sing ayu tenan, mau kan nduk nemenin adik iparmu Frederic ketemu Kang Akum dan adiknya lunch di hotel Homann?" tanya suamiku menangkup pipiku yang chubby setelah menikah tiga minggu.

Kalau sedang berduaan gini Kangmas Roy menambah panggilan kesayangan padaku pake kata 'Nduk', dalam bahasa Jawa artinya panggilan kesayangan. Jadi nggak cuma anak perempuan yang dipanggil nduk atau saudara perempuan. Panggilan nduk yang mempunyai arti panggilan kesayangan bisa juga di pakai laki-laki pada pasangannya seperti Kangmas ke aku kalau sedang berduaan gini, panggilan mesra heheheh. Jadi malu aku.

" mau Kangmas! Kan ini cita-citaku jalan-jalan sama bias heheheh. Tapi Kangmas gak apa-apa kan di mansion sama Papa Mama, Bell, and the gank?" aku pasti jawab pertanyaan suami dengan semangat, biarpun sudah jadi ipar Frederic tetap idolaku.

Tapi aku khawatir melihat suamiku seminggu ini suka kelihatan lemes letih lunglai kayak anemia, padahal Kangmas Roy pengidap hipertensi. Aku jadi khawatir ninggalin suami walaupun hanya beberapa jam dan beliau yang nawarin.

" Kangmas ndak apa-apa cah ayu hehehe, beneran. Iki Kangmas kecapean kayaknya, soale kan bulan lalu pas cah ayu nerima lamaran Kangmas langsung nyiapin pernikahan kita, pas di pingit pun kerjaane numpuk, nah terus kita nikah honeymoon sebentar pekerjaan kita masih numpuk. Jadi wajar kalo Kangmas sedikit kecapean, Kan Kangmas juga wes sepuh... wes 35++ umurne hahahahaha. Kalo cah ayu Liz istri Kangmas iki selalu sehat bugar kan karena masih muda, masih 25+ hehehehe. Ndak usah khawatir cah ayu Liz istri Kangmas sing ayu tenan, kalo ada apa-apa telefon Kangmas nggeh?" Kangmas Roy tersenyum mengikat pita boleroku seperti bentuk dasi pita sambil panjang lebar menjelaskan tentang kondisinya.

Aku tersenyum sambil mengusap-usap kedua pergelangan tangannya kemudian aku memeluk erat tubuhnya yang kekar, aku mengangguk sambil tersenyum menjawab suamiku yang sangat tampan dengan rambut cokelatnya dan pakaiannya yang rapi seperti tahun 60an, celana bahan pendek diatas lutut sepuluh senti warna abu-abu dan kemeja putih lengan panjang bagian leher di kancing, tak lupa kaos kaki sampai bawah lutut warna hitam dan sepatu formal. Kita terlihat seperti pasangan yang lagi cosplay The Sound Of Music heheheh.

" ya sudah kalo suamiku sing ganteng tenan iki, sing gagah tenan ndak apa-apa ayo kita berangkat ke hotel. Pasti Frederic dan Kang Akum wes nunggu aku hehehe" ku apit lengan berotot suamiku keluar dari kamar kita, kita lagi nginep di mansion keluarga van Stolch, minggu depan pas weekend nginep di rumah Oma.

" monggo Meneer... Mevrouw hihihii, waduuuhhh mesra sekali pengantin baru heheheh" Mas Makmur supir pribadi Kangmas Roy sudah nunggu di depan kamar kami.

" Papa Mama, Linh, Bảo sama Bell kemana Mas?" tanyaku mengedarkan pandangan ke sekeliling koridor mansion menuju ke halaman depan.

" wooo... kalo Meneer Johan sama Ndoro Ayu mendadak ke rumah temennya Ndoro Ayu, kalo Juffrouw Bell lagi sama Mbok Iyem main tiktok, nah kalo Mevrouw Linh sama sinyo ikut ke hotel nemenin Meneer Frederic nungguin Mevrouw Liz. Nanti Mevrouw Linh sama sinyo balik lagi bareng kita Meneer, Mevrouw" jawab Mas Makmur membuka kan pintu mobil untuk kami.

Lizzy, Ik Hou Van JouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang