19*. Kabur 2

1.5K 106 25
                                    

"Ayah kamu yang salah."

Haechan mengangguk setuju setelah ia menceritakan kronologi penyebab tangisannya pada Jaemin. Dengan mulut yang kini sibuk memakan kue coklat walau masih ada sisa sesegukkan juga air mata yang turun.

"Kamu tau bunda kamu dimana gak?? Kayak clue atau apa gitu, kita cari yukk??"

"Aku ga inget apa apa, bunda terakhir ke rumah ayah cuma nganterin baju aku, itu aja aku posisinya lagi tidur."

Kali ini Jaemin menghela napas mendengar pernyataan Haechan. Jujur saja, Jaemin merasa sangat kasihan pada Haechan yang tidak tahu bundanya dimana, apa lagi dengan posisi ia yang sedang bertengkar dengan ayahnya.

"Bunda kamu namanya siapa, kita coba cari di internet."

"Emang bisa??" Tanya Haechan sembari mengusap ujung natanya karena masih mengeluarkan air mata.

Jaemin mengangguk menjawab pertanyaan Haechan, "Kita coba aja, siapa tau bunda kamu punya Fb atau akun yang lain." Jawab Jaemin yang tentu di balas anggukkan semangat dari Haechan.

"Siapa nama bunda kamu, kita mulai cari." Ucap Jaemin sembari mengeluarkan ponselnya. Haechan menatap berbinar pada ponsel Jaemin, ponsel Jaemin sangat bagus tidak seperti miliknya yang masih bertombol.

"Siapa ya namanya, aku agak lupa ihh!!"

Jaemin tertawa kecil, tidak heran Haechan lupa dengan nama bundanya mengingat kejadian perpisahan dnegan bundanya itu sudah sangat lama. Sementara Haechan kini sedang mengusak rambutnya fruatasi memikirkan nama bundanya.

"Liat di akte coba."

"Oh iya bener!!! Jaemin pinter banget!!" Seru Haechan dan langsung membuka tas nya, namun yang ada hanya bajunya dan buku pelajaran di sekolah tadi. "Ada di rumah Jaem." Ucap Haechan dengan lesu.

Jaemin terdiam, ia kembali mencari ide. "Marga bunda kamu, atau ga sebutan bunda kamu lah yang kamu inget."

"Siapa ya?? Seo, Seo siapa ya?? Seo mah marga ayah, bunda marga nya apa sih Jaem?"

"Hah?? Ga tauu."

"Mama kamu marganya apa?? Siapa tau aku jadi terinspirasi."

"Hmm, bunda aku marganya... apa ya??"

"Ayo di inget."

"Hmmm Na, Na tuh marga papa ish!! Siapa ya? AAAA AKU JUGA LUPA MARGA BUNDA AKUU!!"

"HUWAA KITA ANAK DURHAKA GA TAU MARGA BUNDA KITA!!"

"HUWAAA!!"

Baik Haechan dengan Jaemin saling berpelukkan, mengeluarkan suara tangis hingga akhirnya mereka saling tertawa. Cukup membuat Haechan benar benar menghentikan acara menangisnya.

"Yaudah gapapa, ga usah di paksa."

Haechan mengangguk, "Nanti aku liat di akte." Ucap Haechan yang jelas di balas anggukan dari Jaemin.

"Kamu beneran nginep di rumah ku kan?? Mau aku siapin baju nih." Ucap Jaemin di susul gelengan dari Haechan.

"Aku bawa baju sendiri kok, kan aku emang niat buat kabur Jaem, jadi aku bawa baju sendiri." Jawab Haechan kembali menyuap kue coklatnya.

"Ohhh, yaudah, besok juga kan sekolah kita libur, begadang yukk!!" Ajakan Jaemin yang sangat semangat itu sangat lucu, menbuat Haechan mengangguk kuat.

"Asikk, seneng banget guru guru rapat akreditasi!! Yeayyy begadang di rumah Jaeminn!!"

"Asikk ada Haechan malem inii!!"

"Mandi bareng yuk Jaem!!!"

"Hah??"

They Never Know [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang