22. Putus

1.4K 96 21
                                    

"Dia angkatan atas, dah semester 7 habis balik dari magang sama pengumpulan data."

"Ohh, lagi bikin skirpsi yak berarti."

Haechan mengangguk menjawab pertanyaan Renjun. Renjun tiba ke kostannya setelah 1 minggu sejak kejadian percobaan bunuh diri itu, tentu Haechan meminta Mark untuk tidak bilang siapa siapa perihal itu, dan Mark menyanggupinya.

Dan Renjun, tentu ingin tahu ada hubungan apa Haechan dengan Mark, karena saat ia tiba kemarin, Mark dan Haechan sudah sangat akrab. Dan setahu Renjun teman Haechan hanya Bang Winwin, teman jurusan, itu pun sirkelnya, dan terakhir dirinya.

"Lu habis ini kemana Jun??" Tanya Haechan sembari menyeruput jus tomatnya.

"Gua harus ke sekre, mau ambil surat sama rapat bentar sama staff muda."

"Wuihh, sibuk amat kak."

"Bacot."

"Ahahahahaha, lucunya!!"

Renjun menyesap rokoknya berusaha mengabaikan komentar aneh dari Haechan. "Tapi Mas Mark kek happy banget gitu ya??" Tanya Renjun sembari menerawang keluar cafe.

"Emang harusnya gimana??" Balik tanya Haechan mulai untuk ikut menerawang keluar cafe mengikuti Renjun.

"Biasanya stress gitu sih, lu tau bang Terong gak?? Liat dah beda banget sama Mas Mark."

"Oh, bang terong divisi perkap di acara festival Klub itu??"

Renjun menjentikkan jarinya ke arah Haechan, membuat Haechan mengangguk paham. "Mungkin Mas Mark emang sreg sama skirpsinya kali, jadi menjalankam dengan bahagia."

"Bisa jadi, eh itu Jisung bukan sih??" Tunjuk Renjun pada mobil sedan di depan cafe. Haechan ikut melihatnya, lalu kedua matanya melebar begitu dari sisi kursi samping pengemudinya keluar anak laki laki dengan seragam yang sama dengan Jisung.

"Eh?? Sape tuh??" Tanya Renjun semakin panik melihat Jisung yang kini mendusal parah pada orang itu bahkan mencium pipinya dengan brutal.

"Wah parah, anak SMA dah brutal sekali."

Suara itu sukses membuat Renjun juga Haechan menengok ke arah berlawanan. Mark muncul sembari melepas sarung tangannya, tanda jika orang itu baru tiba.

"Mas?? Kok kesini??" Tanya Renjun sementara Haechan kini kembali menatap kelakuan Jisung di depan parkiran cafe.

"Kenapa yaaa??? Tadi tuh ada yang nge pc, katanya ada yang mau ntraktir, yaa gas aja yekan dari pada di kost minum air putih doang." Jawab Mark membuat Renjun menunjuk Haechan dengan wajah bertanya. Mark mengangguk dan ikut duduk di samping Renjun

"Wuihh, esse boss??"

Renjun tertawa menanggapi pertanyaan Mark, "Masih cetek gua mas, kalem kalem aje, masih ada rapat juga habis ini." Jawab Renjun.

"Satu ye??"

"Boleh boleh, ambil aja mas, sante."

Mark mengangguk, lalu meraih satu batang rokok ramping itu dan mulai mengusak kantong celananya untuk meraih koreknya.

"Makasih ya."

"Yoopp, enjoy."

Brak!!

Terkejut bukan main baik Mark juga Renjun begitu Haechan berdiri dari duduknya, berjalan keluar cafe dengan cepat dan langkah yang besar penuh emosi.

Mark juga Renjun langsung mengikuti arah tujuan Haechan dimana itu adalah parkiran cafe.

"Bangsat ye lo anjing!! Gua nolak sekali dah main kemana mana!! Begini kelakuan lo kalo gua pulang hah!! Sange lu hah?!! Lo sewa berapa dia anjing!!!"

They Never Know [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang