Hidden Marriage [Jungri]

Part 158

Tengah malam, di KFC.

Ketika dua pelayan wanita menyaksikan tumpukan tulang di depan Han Heechul bertambah, tatapan mereka berubah dari kegelisahan karena melihat seorang pria tampan di tengah malam menjadi tatapan ngeri melihat hantu di tengah malam. . .

Pria misterius dan unik, tampan, berambut panjang itu tiba-tiba menjadi rakus!

Meskipun Yerim sudah siap secara mental dengan selera Han Heechul, dia masih menatapnya dengan takjub dari balik kacamatanya.

"Master, sebelumnya ... Apakah kamu hanya kebetulan lewat?" Yerim menyelidiki.

Han Heechul menghabiskan paha ayam dalam dua gigitan sebelum menjawab, "Tidak, aku datang untuk mencarimu."

Yerim terdiam.

Pria ini melompat ke kap mobilnya di tengah jalan yang sunyi di malam hari untuk mencarinya. Dia benar-benar merasa rendah hati, haha!

Pada saat ini, di sebuah meja diagonal di seberang mereka, otot-otot di seluruh tubuh Wansoo menegang. Dia tampak seperti sedang menghadapi musuh bebuyutan saat dia menatap ke arah Yerim dan Han Heechul.

Ini adalah ketakutan yang datang dari naluri bertahan hidup saat bertemu lawan yang kuat.

Sampai saat ini, Wansoo masih putus asa mengingat ketika adegan sebelumnya.

Sial! Mengapa orang-orang di sekitar nyonya bossnya menjadi lebih menakutkan daripada yang lain ?! Dia benar-benar merasa seperti dialah yang paling membutuhkan perlindungan!

Nyonya Bos, apakah kamu yakin orang ini aman? Apakah sekarang kita perlu pergi?

"Aku ingin tahu ... Apa yang membuat Master datang mencariku?" Yerim dengan bersemangat memesan satus set family bucket lagi , lalu bertanya.

Han Heechul menyapu bersih seluruh family bucket, lalu akhirnya menemukan waktu untuk mengeluarkan sesuatu sebelum dengan santai melemparkannya ke arahnya.

Yerim dengan cepat menangkapnya. Han Heechul telah melemparkan sesuatu yang diukir dengan pola yang tidak diketahui. Itu adalah liontin berbentuk peluit yang digantung di tali merah.

Yerim terus meraba-raba  peluit itu, namun dia masih tidak tahu apa itu. " Master, apa ini? Kenapa kamu memberikan ini padaku?"

"Agar kamu tetap hidup," kata Han Heechul.

"Ah?" Yerim sedikit bingung. Dia tidak mengerti apa yang dia maksud.

Han Heechul menjelaskan, "Tiup dan aku akan datang ke sana."

"Huh? uhukh, uhukh ..." Yerim hampir tersedak air liurnya sendiri. "Yah, Master, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres. Seberapa kerasnya tiupan peluit itu? Kecuali kamu hanya berada di dekatnya, kamu tidak akan dapat mendengarnya dan bergegas, bukan?"

"Aku akan datang ke sana," Han Heechul mengulangi dirinya sendiri. Bahkan, dia mulai terlihat sangat kesal dengan keraguan Yerim.

Begitu Yerim melihat kerutan di dahinya, dia tidak berani mengatakan lebih banyak, jadi dia cepat-cepat mengangguk. "Oke, oke, oke! Kalau begitu aku akan menerima ini! Terima kasih, Master! Terima kasih banyak! Master, kau terlalu baik padaku! Aku pasti menjadi salah satu orang paling setia di luar sana!"

Sekarang, Han Heechul mulai terlihat lebih baik. Namun, matanya suram ketika dia berkata, "Seoul sangat kacau akhir-akhir ini."

Ketika Yerim mendengarnya, dia berpikir dalam hati, "Seseorang telah kembali ke negara ini ... Tentu saja, Seoul kacau balau ..."

Dia tidak menyangka pria itu muncul karena dia dengan santai membantunya bersembunyi dan bahkan setengah bercanda mengatakan bahwa dia berutang nyawa padanya. Pria itu benar-benar ingat apa yang telah dia lakukan untuknya.