Hidden Marriage [Jungri]

Part 76

Saat Mingyu berusaha meyakinkan Yoojung untuk tenang, Yerim melingkarkan jari-jarinya di sekitar pistol di tangannya dan berkedip dengan polos. "Meninggalkan sepupumu? Mudah! Kamu hanya perlu mengalahkanku!"

"Kamu ... apa yang kamu katakan? Mengalahkanmu?" Yoojung tercengang dengan penawaran itu. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud Yerim.

Mingyu juga terkejut.

Yerim mengedipkan matanya lagi seolah-olah dia tidak bisa mengerti mengapa mereka tidak memahaminya. "Menembak! Aku menyadari bahwa kalian di sini tidak benar-benar menyukaiku. Jadi, mari kita lakukan dengan cara ini. Jika ada yang bisa mengalahkan aku dalam menembak, aku akan putus dengan Jungkook. Tetapi jika aku menang, lain kali harap lebih ramah  jika kamu melihatku! "

Jadi, mereka semua ingin menyelamatkan Jungkook darinya. Baik! Yerim akan memberi mereka kesempatan!

Semua orang tercengang oleh saran Yerim.

Apa . . . apa yang baru saja dikatakan wanita ini? Apakah dia sudah gila?

Sungguh suatu prestasi hal yang sulit untuk bisa bersama dengan Jungkook dan dia telah melakukan sesuatu yang tidak dimiliki wanita di Seoul, tetapi sikap impulsifnya membuatnya mempertaruhkan hubungannya dengan Jungkook?

Mereka mengira selebriti seperti dia akan perhatian dan pandai membaca sikap orang lain, jadi dia tidak akan mencari masalah jika dia benar-benar bisa berpikir.

Tapi . . wanita ini gila!

Bodoh sekali! Dan betapa menyedihkannya Jungkook ...

Tidak ada yang mengharapkan semuanya akan berkembang menjadi situasi seperti itu. Itu hampir membuat Mingyu marah. "Kelinci kecil, apa yang kamu lakukan? Tunggu saja sampai Jungkook kembali dan semuanya akan baik-baik saja! Mengapa kamu melakukan ini? Apakah kamu benar-benar ingin putus dengan Jungkook? Kamu gila ?!"

Sementara yang lain mungkin tidak tahu, hanya Mingyu yang mengerti betapa seriusnya Jungkook terhadap gadis ini. Pria itu benar-benar menyukainya. Meskipun dia tidak mengerti apa yang istimewa dari gadis ini, dia tidak punya komentar tentang pilihan sahabatnya.

Yoojung mencerna kata-kata Yerim saat dia menggigit bibir bawahnya. Meski sedikit sulit dipercaya, wanita ini sebodoh ini! Awalnya dia berpikir bahwa menyingkirkannya akan merepotkan, tetapi apakah itu benar-benar semudah ini?

"Apakah kamu serius?" Yoojung mengkonfirmasi keraguannya padanya.

"Ya!" Yerim mengangguk.

"Oke, kalau begitu kita bersiap. Aku sudah mencatat apa yang kamu katakan tadi, jadi kamu tidak bisa menarik kembali kata-katamu tadi!" Yoojung puas sekarang. "Ayo mulai!"

Yerim menghentikannya. "Tunggu."

"Kenapa? Sudah menyesal?" Yoojung menatap tajam.

"Aku hanya mencoba mengulangi apa yang aku katakan. Aku berkata selama ada orang di sini yang mengalahkanku, jadi kamu harus memilih seseorang untuk bersaing denganku!" Kata Yerim.

"Baik, baik, aku akan melakukannya!" Yoojung tidak menganggapnya serius sama sekali.

Untuk seorang pemula yang mendapat skor 6. 3 poin, akan lebih mudah untuk dikalahkan!

"Pertimbangkan baik-baik. Aku sarankan kamu mencari yang terbaik di antara kelompokmu untuk bersaing denganku. Jika tidak, jangan mengeluh bahwa aku tidak adil!"

Semua orang terdiam oleh kata-kata Yerim. Dari mana keyakinan setinggi langitnya itu berasal?

Yoojung terengah-engah tidak sabar tetapi ketika dia akan bersikeras pada partisipasinya, Sanghee datang dan menepuk pundaknya. "Yoojung, biarkan aku melakukannya."