Hidden Marriage [Jungri]

Part 107

Dalam lima detik memotong, Yerim tampaknya sudah selesai dengan lobaknya.

Kerumunan masih melihat lobak utuh di atas talenan, lalu Yerim memberikan sedikit dorongan dan semua orang bisa melihat bahwa lobak itu diiris halus.

Pembawa acara dan Se Ho terkejut. Bahkan sutradara juga terkejut.

"Ini ... keterampilan memotong ini! Bisakah kita akhirnya memiliki ketrampilan nyata di acara kita? Yoonsuk, apakah kamu mendapatkan sudut itu sekarang ?!" Sutradara bertanya kepada kameramen.

Kameramen menatapnya dengan polos. "Kamera tadi difokuskan pada wajah bintang tamu wanita. Dia sudah selesai mengiris lobak sebelum aku punya waktu untuk mengubah sudut kamera ..."

"Bagaimana mungkin kamu tidak mengambil bidikan yang begitu penting ?! Di mana profesionalismu ?!" Sutradara berteriak padanya.

"Please ... Dia hanya membutuhkan sekitar 5 detik untuk memotong lobak! Aku tidak punya cukup waktu!"

Sutradara menatap tajam pada kameramen, lalu pergi ke Yerim. "Yerim, kami tidak menyangka kamu memiliki keterampilan memotong yang luar biasa! Kami ingin melakukan close up karena tadi kamu terlalu cepat, jadi kameramen kami tidak punya cukup waktu untuk mengubah sudut kamera! Bisakah kamu memotong satu lagi? Tunggu, buat dua, kita perlu satu close up dan satu wide shot angle! Kami ingin menghindari penonton mengatakan bahwa kami menggunakan pengganti untukmu! "

"Baiklah," jawab Yerim.

Kemudian, Yerim memotong dua lobak lainnya.

Kali ini penonton langsung bisa melihatnya dengan jelas dan mereka mendiskusikan keterampilannya. Pembawa acara bahkan mengambil sepotong dan meletakkannya di depan kamera. Itu setipis sayap jangkrik. "Keterampilan memotong semacam ini ... Kamu mungkin tidak bisa melakukannya tanpa tujuh atau delapan tahun pengalaman, bukan?"

Yerim kemudian mulai memasak daging babi panggang.

Kecap kental, kecap encer, anggur, gula batu, adas, jahe, bawang, cabai, daun basil...

Hanya dalam beberapa menit, Yerim menyiapkan semua bahan dan menyusunnya dengan rapi di sampingnya, lalu dia memasukkan sepotong daging babi ke dalam wajan. Bersama dengan air dingin, adas, jahe, daun basil, dan cabai, dia mulai menggorengnya dan membiarkannya direbus.

Setelah saus mendidih, Yerim menyendok dagingnya dan dengan hati-hati menghilangkan setiap sisa bulu di permukaannya, kemudian memotongnya menjadi kubus selebar tiga sentimeter ...

Seluruh proses sehalus sutra tanpa hambatan sama sekali.

"Yerim, aku melihatmu membawa rumput ini ke sini. Untuk apa ini?"

"Rumput Malian, juga dikenal sebagai Malan, biasanya digunakan untuk membungkus pangsit beras atau daging yang dimasak. Itu digunakan untuk mengikat daging babi panggang agar bisa membuatnya tetap menyatu."

"Bagaimana dengan panci tanah liat ini?"

"Sebenarnya, kamu bisa menggantinya dengan panci listrik. Meskipun memasak dengan menggunakan panci tanah liat mungkin membutuhkan waktu lebih lama, kurasa itu membuatnya lebih enak."

...

Yerim memiliki ekspresi serius di wajahnya ketika dia memasak seolah-olah dia fokus pada menciptakan karya seni yang penting, sehingga pembawa acara berhenti mengganggunya setelah beberapa pertanyaan lagi.

Yerim tidak mencoba untuk pamer. Dia hanya memasak dengan serius, tetapi orang-orang tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Tidak ada yang menyangka bahwa tanpa lelucon atau interaksi apa pun antara bintang tamu pria dan wanita, bisa jadi sangat menarik hanya untuk melihat seseorang memasak. Itu benar-benar suatu kenikmatan, pesona seorang profesional ...