Hidden Marriage [Jungri]

Part 100

Setelah berganti pakaian, semua orang berpencar untuk mencari Guan Sanghee di sekitar area.

"Yoojung, jangan sedih, Sanghee pasti tidak akan selemah itu!"

"Ini semua kesalahan wanita itu. Dia terlalu berlebihan ! Sejak kemarin dia sudah berusaha memprovokasi Sanghee eonni dan  sengaja menyuruh sepupuku untuk menggendongnya dan menciumnya seolah-olah tidak ada orang lain di sekitar mereka. Di malamnya, mereka bahkan ... ugh , bahkan itu menyinggung moral publik! " Yoojung mengomel.

"Wanita itu memang terlalu berlebihan, aku sudah ingin mengatakan itu sejak kemarin. Dia disini apakah untuk mendaki atau tidur? Jika dia ingin tidur, harusnya dia pulang saja! Kenapa malah datang?"

"Sanghee yang malang..."

Beberapa gadis yang biasanya berhubungan baik dengan Sanghee sudah mulai mengeluh dan mendorong semua kesalahan tentang hilangnya Sanghee kepada Yerim.

Apakah salah bagi pasangan secara terbuka menunjukkan kasih sayang mereka satu sama lain? Jika itu menyinggung moral publik, apakah ia dan istrinya tidak akan lebih menyinggung standar mereka?

Park Jimin dan istrinya ingin mengatakan sesuatu tetapi orang-orang itu berada di pihak Guan Sanghee, jadi tidak ada gunanya bagi mereka untuk memotong. Mereka hanya bisa menggelengkan kepala dan melanjutkan pencarian.

Saat langit mulai cerah, waktu perlahan berlalu dan semua orang telah berpencar melakukan pencarian, namun mereka masih belum menemukannya. Ekspresi mereka dipenuhi dengan kekhawatiran.

Pencarian Yerim juga tidak membuahkan hasil. Dia menggaruk kepalanya dan menyarankan, "Jungkook, mari kita berpencar untuk mencari! Lebih cepat seperti itu!"

Jika sesuatu benar-benar terjadi pada Sanghee, pasti akan sangat merepotkan, terutama untuk Jungkook. Bahkan jika itu tidak ada hubungannya dengan mereka, kesalahan pasti akan jatuh kepada mereka. Bukannya dia tidak mendengar semua orang bergosip dan berbisik sebelumnya.

"Medan di sini cukup rumit, sebaiknya kamu tetap bersamaku," kata Jungkook dengan cemberut.

Yerim tak berdaya menatap Jungkook yang berharap dia bisa mengikatnya agar selalu berada di sekitarnya. "Aku sudah dewasa. Kamu pikir aku akan tersesat? Jangan banyak bicara, cepat cari dia!"

Jungkook tidak bisa menghentikannya, "Panggil aku kalau ada sesuatu, jangan tersesat ..."

"Aku tahu.. aku tahu!"

. . .

"Sanghee eonni! Sanghee eonni! Di mana kamu?"

"Jawab aku jika kamu bisa mendengarku?"

"Sanghee eonni !!!"

Yoojung berteriak sekuat tenaga dari tebing dan tiba-tiba bertemu Yerim di tikungan jalan yang sempit.

Ketika dia melihat Yerim, Yoojung segera menatapnya dengan tatapan yang tidak menyenangkan. "Penyihir! Sekarang Sanghee eonni hilang karena kamu! Apakah sekarang kamu senang !? Sekarang kamu puas, kan !? Bagaimana kamu bisa sejahat ini !?"

Yerim mengangkat alisnya dengan heran. "Aku berharap di masa depan, ketika orang ketiga datang antara kamu dan pacarmu, dan orang ketiga itu hilang ketika pacarmu menolaknya, aku harap kamu juga bisa seadil ini, Nona Jeon."

"Kamu!" Yoojung meraung dengan marah, "Orang ketiga apa ?! Kamu yang orang ketiga! Kamu orang ketiga antara Sanghee eonni dan sepupuku!"

"Nona Jeon, apakah kamu benar-benar mengerti arti di balik 'orang ketiga'? Ketika aku menjalin hubungan dengan sepupumu, aku masih single dan begitu juga dia. Bagaimana kamu sampai pada kesimpulan bahwa aku adalah orang ketiga?"