Hidden Marriage [Jungri]

Part 102

Di sisi lain, Yerim tidak langsung memulai. Dia pergi ke arah Seungmi. "Seungmi, bolehkah aku meminjam sesuatu darimu?"

"Apa itu?" Seungmi bertanya, tidak yakin apa yang diinginkan Yerim darinya saat ini.

Seungmi mengenakan gaun putih yang memiliki pita renda putih di pergelangan tangannya. Yerim dengan lembut melepasnya. "Ini."

"Tentu ... tapi Yerim, mengapa kamu membutuhkan ini?" Seungmi bingung.

Ekspresi Shin Jeongmin berubah menjadi kecurigaan. Anak ini . . . Mungkinkah...?

Sungjoo kesal. Bajingan itu menggoda saudara perempuannya bahkan dalam situasi seperti ini!

Di bawah perhatian semua orang, Yerim bersiap dan mengikat pita renda putih di sekitar kepalanya, menyelipkannya di atas matanya, lalu dia mengarahkan pistol ke depan dan melepaskan tiga tembakan.

Bang!

Bang!

Bang!

Setelah sepuluh putaran, penghitung skor menampilkan skor: 100 poin!

Matanya tertutup!

Sungjoo terkejut. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya berdiri membeku di sana karena tidak percaya ...

Bajingan itu ditutup matanya. . . dan masih mendapat skor sempurna!

Bagaimana mungkin !? Tidak mungkin!

Dia hanya pernah melihat ayahnya yang bisa mencapai prestasi seperti itu sebelumnya!

Bagaimana dia bisa melakukannya? Siapa sebenarnya pria ini?

Seungmi tidak menyangka Yerim akan meminjam pita rendanya sebagai penutup mata dan dia berteriak dengan penuh semangat, "Ah! Ya ampun! Yerim, kamu luar biasa!"

Itu sangat keren.

Shin JeongMin terkesan, matanya yang seperti elang penuh gairah dan kegembiraan.

Anak ini . . . semakin mengejutkannya di setiap kesempatan ...

Memukul 10 poin pada semua target stasioner itu sulit, tetapi itu bukan tidak mungkin; veteran dengan pelatihan yang cukup bisa mencapainya. Namun, di bawah penutup mata, pelatihan saja tidak akan cukup. Seseorang akan membutuhkan bakat yang sangat besar dan indra yang sangat tajam.

Banyak penembak jitu berbakat mengalami hambatan karena mereka tidak memiliki ketajaman seperti itu. Terutama dalam pertarungan sebenarnya, dalam kekacauan dan dengan target yang berkeliaran di mana-mana, indera yang tajam menjadi penting untuk tetap hidup ...

Tiba-tiba, suara Shin Soonjae datang dari arah belakang. "Ini ... anak ini ..."

Shin JeongMin terkejut. "Ayah, mengapa kamu di sini?"

"Aku mendengar Sungjoo mengambil pistol. Bagaimana mungkin aku tidak datang !?" Tetapi pada saat itu, perhatiannya beralih ke pemuda di samping Sungjoo. "Jeongmin, anak siapa ini? Keahlian menembak yang luar biasa! Apakah dia bawahanmu?"

Shin JeongMin tertawa getir. "Jika dia adalah bawahanku, aku akan memiliki mimpi indah setiap malamnya."

"Lalu, anak ini ...?" Shin Soonjae bingung.

"Sebenarnya, Ayah juga mengenal anak ini. Anak ini adalah gadis yang menyelamatkanmu di pinggir laut tempo hari. Hari ini dia mengenakan pakaian pria," jawab Shin JeongMin.

"Apa ?! Ini gadis itu !? Orang yang menyelamatkanku?"

"Ya . "

Sungjoo heran dan menjadi semakin penasaran. "Gadis yang luar biasa! Dari keluarga mana dia?"