Leoni memarkirkan mobil sport nya dengan rapi, banyak sorot mata yang melihat ke arahnya.
"Wahh mobilnya keluaran terbaru cok," celetuk salah satu siswa.
"Keren banget euy, udah cantik, tajir lagi," gumam salah satu siswa.
"Apaan si, cari perhatian banget," sahut salah satu siswi.
Leoni tak menghiraukan mereka yang berbicara tentang dirinya, kemudian memakai headset di telinganya sehingga ia tak mendengar suara celotehan yang tak berguna itu.
Sementara Alvin rutinitasnya setiap pagi adalah menjemput Dinda dan mengajaknya berangkat ke sekolah bareng. Alvin sampai di sekolah kemudian mengantar Dinda ke kelas XI IPA 2.
Selesai mengantar Dinda Alvin masuk ke kelas, ia melihat Leoni dan temannya sedang asik bercerita dan tertawa bahkan Zion dan Aran juga ikut nimbrung bersama mereka. Saat memasuki kelas Leoni dan Alvin saling bertatapan dengan tatap tajam.
"Iya kan, hahaha," ucap Leoni sembari tertawa riang.
"Bener, tau aja lo," balas Zion tertawa.
"Eh ada Alvin," sapa Belvia.
"Haii," balas Alvin tersenyum.
"Aa manis banget," gumam Belvia.
"Dih najis!" ketus Leoni.
"Kenapa lo? kek nggak suka gitu sama Alvin?" tanya Stefani.
"Nggak kok enggak apa-apa," balas Leoni tersenyum manis.
"Ehem, ada apa nih?" celetuk Aran.
"Ngapain lo nimbrung sama cewek-cewek njir," ketus Alvin pada Zion dan Aran.
"Emangnya kenapa? seru tau," balas Aran.
"Bener banget ya kan girls," sahut Zion.
"Yo'i dong," balas Leoni tersenyum.
"Lo kalo mau nimbrung sama kita enggak apa-apa, kita seneng banget kok," ujar Stefani.
"Eh kok gitu bukannya kita harus jauhin dia?" tanya Leoni berbisik pada Kayla.
"Sekali-kali ya nggak apa-apa lah" balas Kayla tertawa.
Leoni hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu.
"Zion, Aran. Sini lo," panggil Alvin.
"Aaa babang Alvin kenapa sih?" tanya Zion menghampirinya dengan nada suara imut yang di buat Zion.
"Idih najis!, lama-lama gue sentil usus lo," ucap Alvin.
"Babang Alvin jangan marah dong," celetuk Aran.
"Kalian pada kenapa sih?" heran Alvin pada kedua temannya itu.
"Kenapa Vin?" tanya Zion.
"Leoni ada ngomongin sesuatu tentang gue ga?" tanya Alvin dengan berbisik.
"Enggak tuh, lo kek nya pengen banget jadi topik pembicaraan ahahaha," balas Aran tertawa.
"Ogah banget anjrit," kesal Alvin.
"Lo enggak ngomong sama Dinda soal pernikahan Lo?" tanya Zion serius menatap manik mata Alvin.
"Nggak, gila lo Yang ada hubungan gue berantakan. Sekarang gue lagi mikir gimana caranya bercerai kalian ada ide nggak sih?" ujar Alvin.
"Hemm gimana kalo lo bikin dia buruk di mata bokap nyokap lo, sehingga nanti mereka akan menyetujui perceraian kalian," ucap Aran memberi saran.
"Bagus juga ide lo, nanti gue mulai aksinya," ucap Alvin tersenyum menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️
Fiksi Remaja(Semua cerita lengkap) "Please lo tolak sekarang juga! gue enggak kenal sama lo! gue nggak tau kehidupan lo seperti apa sehingga kedua orang tua kita menjodohkan kita seperti ini," ucap Alvin. "Eh curut! lo pikir gue mau nikah sama lo! kehidupan gue...