Jam menunjukkan pukul 18.57 sementara Leoni belum juga bangun. Alvin kembali membangunkan Leoni karena ia masih memakai seragam sekolah.
"Le, bangun dulu ganti seragam lo," ucap Alvin sembari menggoyangkan tubuh Leoni.
"Hm," balas Leoni singkat.
Alvin melihat banyak keringat di wajahnya, kemudian menempelkan tangannya di kening Leoni.
"Panas," batin Alvin.
"Le, ayo bangun kita ke rumah sakit," ucap Alvin.
Alvin membawa Leoni untuk duduk dan bersandar di headboard yaitu sandaran kasur.
"Enggak mungkin Pake seragam sekolah ke rumah sakit, mana Pake rok pendek lagi," ucap Alvin.
"Le, lo bisa ganti baju nggak?" tanya Alvin.
Leoni hanya menggelengkan kepalanya sembari memejamkan matanya.
"Gue yang ganti baju lo, enggak apa-apa kan?" tanya Alvin.
Leoni hanya mengangguk mengiyakan. Kemudian Alvin mencari baju Leoni yang oversize, Alvin mengambil kaos hitam oversize dan celana kulot.
Perlahan Alvin membuka baju Leoni satu persatu hingga menyisakan bra yang berlapis tanktop hitam. Alvin langsung memakaikan baju untuk Leoni kemudian memakaikan celana dan baru lah rok di buka terakhir.
Setelah selesai bersiap-siap Alvin menggendong tubuh Leoni dengan bergelantungan di punggung Alvin menuju basemen parkir.
Beberapa saat kemudian Alvin langsung membawa Leoni ke ruang IGD dan di tangani oleh dokter.
"Demamnya sangat tinggi dia terkena gejala tipus, malam ini harus di rawat di sini dan harus meminta persetujuan wali atau keluarganya," ucap dokter.
"Iya dok, saya suaminya jadi tolong lakukan yang terbaik dan pindahkan ke ruangan VIP, saya akan mengurus semuanya," ucap Alvin.
"Baik kalo begitu silahkan ikut saya, dan istri anda akan segera di pindahkan oleh suster," ucap dokter itu.
"Baik dok," Alvin pergi mengikuti dokter ke ruangan nya tak lupa menyelesaikan administrasi.
Setelah selesai mengurus semuanya, kini Alvin duduk di samping brankar menemani Leoni yang masih tertidur. Alvin menggenggam erat tangan Leoni sembari tertunduk, perlahan Alvin mulai tertidur karena sangat mengantuk.
Keesokan harinya Leoni tersadar dari tidurnya, ia melihat seisi ruangan yang ada di sekitarnya.
"Rumah sakit," batin Leoni.
Kemudian Leoni mengalihkan pandangannya menatap Alvin yang tertidur sembari menggenggam erat tangannya.
"Alvin," panggil Leoni pelan.
"Hm," sahut Alvin.
Perlahan Alvin bangun, kemudian menatap Leoni.
"Gimana keadaan lo? udah baikan?" tanya Alvin menatap lekat wajah Leoni yang terlihat pucat.
"Gue enggak apa-apa kok," balas Leoni tersenyum.
"Sorry, gara-gara gue lo jadi masuk rumah sakit gini," ucap Alvin dengan raut wajah penyesalan.
"Iya emang, gara-gara lo wajah cantik gue memar gini!" ketus Leoni.
"Ya gue juga enggak tau kalo bola itu mengarahnya ke lo," balas Alvin.
"Tanggung jawab lo yah, kalo nggak gue laporin bokap nyokap kalo lo kdrt sama gue," Leoni menatap tajam mata Alvin.
"Iya, gue bakal tanggung jawab. Lo pikir gue Riski Biliar yang main tonjok perempuan trus banting dan cekek," balas Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️
أدب المراهقين(Semua cerita lengkap) "Please lo tolak sekarang juga! gue enggak kenal sama lo! gue nggak tau kehidupan lo seperti apa sehingga kedua orang tua kita menjodohkan kita seperti ini," ucap Alvin. "Eh curut! lo pikir gue mau nikah sama lo! kehidupan gue...