Hari Pertama Sekolah

95.1K 3.2K 15
                                    

Setelah melewati beberapa Minggu liburan, kini waktunya untuk mereka kembali ke sekolah.
Nama-nama perkelas sudah di bagi melalui email masing-masing, jadi mereka tinggal memasuki kelas saja.

Hari ini Leoni berangkat bersama Alvin karena Leoni belum tau banyak tentang sekolah di Jakarta.
Mereka pergi pagi-pagi sekali saat sekolah masih sepi, karena Alvin tak mau terlihat bahwa ia membawa seorang cewek.

Selesai memarkirkan mobilnya kini Leoni mengekori Alvin dari belakang menuju kelasnya, karena Alvin dan Leoni satu kelas, di kelas XI IPA 3

Marcello High School adalah sekolah milik keluarga Alvin yang menjadi sekolah terfavorit di Jakarta dengan fasilitas yang sangat lengkap.

"Ingat ya, di sekolah ini Lo enggak kenal sama gue!, Jangan pernah ceritain tentang gue sama semuanya yang nanti bakal jadi temen lo," peringat Alvin.

"Iya, gue juga ogah kali," balas Leoni.

Setelah beberapa saat berlalu, satu persatu murid datang memasuki kelas dan memilih tempat duduk masing-masing.

"Aa Alvin, kita sekelas bareng Alvin woii," ucap Salah satu siswi bersama temannya.

"Kok senang banget sekelas sama Alvin?" batin Leoni.

"Woii, broo," ucap Aran yang datang dari pintu.

"Woii, sekelas kita bro," balas Alvin.

"Demi apa? kita selalu sekelas?" heran Zion.

"Ya iyalah, kan kita punya orang dalam," celetuk Aran.

"Eh, Leoni sekelas juga" ucap Zion.

"Hai!" sapa Leoni tersenyum pada Zion.

"Shut! Diem lo, anggap aja ga kenal," ucap Alvin.

"Oiya lupa," balas Zion cengengesan lalu memilih duduk di sebelah Alvin.

Setelah semuanya masuk  dan duduk di kelas ibu Lani datang memasuki kelas.

"Assalamu'alaikum," ucap Bu Lani.

"Wa'alaikumsayang, ibu yang cantik jelita," ucap Aran.

Bu Lani hanya menggelengkan kepalanya menghadapi muridnya, baru hari pertama sekolah sudah bikin ulah.

"Kalian semua sudah saling kenal?" tanya Bu Lani.

"Belum Bu, kan siswa di sekolah ini banyak, tapi ada beberapa yang udah kenal juga," ucap  Kayla.

"Baiklah perkenalan ya satu persatu supaya bisa akrab," ujar Bu Lani.

"Iya Bu," jawab Semuanya.

Mereka memperkenalkan diri satu persatu hingga kini giliran Leoni yang berkenalan. Semuanya langsung tertuju ke arah Leoni ketika ia berdiri.

"Hai semuanya, kenalin nama gue Leoni Cardella Michael, panggil aja Leoni. Gue baru pindah kesini dan ini hari pertama gue. Dulu gue sekolah di London," ucap Leoni memperkenalkan diri.

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Bu Lani.

"Ada Bu," ucap Zaki mengacungkan tangannya.

"Silahkan Zaki," ucap Bu Lani.

"Btw cantiknya udah lama?" tanya Zaki.

Leoni hanya diam tak membalas pertanyaan Zaki.

"Nama lo kayak enggak asing deh," sahut Reza.

"Maksud lo?" tanya Leoni heran.

"Iya, kayak nama pendamping gue di buku nikah," jawab Reza terkekeh.

"Dasar gombal," sahut Kayla.

"Kenapa sih dedek Kayla iri ya?" tanya Reza.

"Gue enggak bakal iri sama gombalan absurd lo itu!" bantah Kayla.

"Diem!" tegas Bu Lina.

Semua yang ada di kelas langung terdiam.

"Hari ini kita tidak belajar dan hanya melakukan kontrak belajar saja. Pembelajaran akan dilaksanakan Minggu depan," ucap Bu Lani.

"Baik Bu," balas sesi kelas

Setelah selesai perkenalan bersama guru dan melakukan kontrak belajar kini mereka istirahat.

"Hai, kenalin gue Stefani," sembari mengulurkan tangannya.

Leoni membalas uluran tangan itu dan tersenyum manis "Leoni"

"Gue Belvia," ucap Belvia tersenyum.

"Gue Kayla," sambung Kayla.

"Mulai sekarang Lo bisa anggap kita bertiga teman Lo, dan jangan sungkan kalo mau minta tolong, oke?" ucap Kayla.

"Oke, thanks ya," Leoni tersenyum manis, ia merasa senang di hari pertamanya ia sudah mendapatkan teman baru dengan cepat.

"Ayo kita ke kantin, setelah itu kita bakal ajak lo buat keliling sekolah ini," ucap Belvia, dan Leoni hanya mengangguk pelan.

Sepanjang jalan koridor kelas, banyak sorot mata yang tertuju ke arah mereka berempat, tentunya juga banyak yang melirik Leoni, karena baru pertama kali melihat Leoni dengan wajah yang blasteran luar negeri.

Sesampainya di kantin, mereka memesan menu yang sama, sembari menunggu Pesanan mereka siap, mereka bercerita satu sama lain.

"Oh iya, lo harus jauhin tiga laki-laki yang ada di sekolah kita, karena mereka bertiga adalah incaran sekolah salah satunya Alvin dia sekelas sama kita. Dua lagi ntar kalo ketemu," ujar Stefani.

"Emangnya kenapa?" tanya Leoni penasaran.

"Alvin, dia dijuluki Bad Boy sama banyak orang, dia suka berbuat semaunya, nakal, jahil, keras kepala, biang onar dan lainnya. Dia juga menjadi incaran satu sekolah Jangan sampai lo berurusan sama dia karena dia anak dari pemilik sekolah ini," peringat Stefani.

"What!" kaget Leoni.

"Yang kedua duduk di ujung, namanya Geo. Dia ketos di sekolah ini dan di juluki sebagai Good Boy karena dia pintar, baik, ramah dan semua sifat baik ada pada dirinya, kenapa harus di jauhi? karena dia memiliki banyak fans dari kaum hawa yang ada di sekolah ini. Kalo lo terlibat sama Geo, siap-siap aja bakal di teror sama fans nya," ujar Belvia bercerita sembari melirik Geo.

"Ihhh," Leoni bergidik ngeri mendengar cerita temannya.

"Yang ketiga lihat cowo itu yang sedang makan sendirian, namanya Dean. Dia di juluki sebagai
Ice Boy karena emang dia orangnya dingin seperti kulkas lima pintu. Sifatnya dingin, cuek dan bodo amat sama lingkungan sekitarnya. Ada yang bilang juga Kalau si Kutub es itu natap lo lebih dari lima detik, cuma ada dua kemungkinan. Yang pertama, dia marah besar sama lo. Dan yang kedua, dia jatuh cinta sama lo," ucap Kayla.

"Emang mereka bertiga se famous itu ya?" tanya Leoni.

"Famous Pake banget! lebih baik jauhin mereka kalo mau hidup lo aman," ucap Belvia.

"Tapi sayang, Alvin udah punya pacar namanya Dinda. Nah itu orangnya dateng," ujar Stefani sembari menunjuk Dinda dan gengnya datang memasuki kantin.

"Geng Dinda biasa aja, enggak perlu takut sama mereka tapi kalo ada yang ganggu Dinda maka siap-siap aja berurusan sama Alvin," timpal Kayla.

"Satu lagi nih, Alvin dan Geo itu saling bersaingan," ucap Belvia.

"Bersaing kenapa?" tanya Leoni.

"Kita enggak tau pasti sih, denger beritanya mereka pernah rebutan satu cewek, dan pada akhirnya si cewek itu tidak memilih di antara keduanya, karena takut akan bermusuhan," ujar Stefani.

Tanpa di sadari sedari tadi Alvin menatap Leoni dari kejauhan, Leoni membalas tatapan Alvin dengan sinis. Namun bukannya mengalihkan pandangannya Ke arah lain Leoni terus menatap Alvin sinis yang sedang duduk bersama Dinda pacarnya.

Setelah pesanan mereka datang, mereka menyantapi dengan lahap. Mereka
Memanfaatkan waktu istirahat untuk melihat
Sekeliling sekolah.

£

Jangan lupa vote dan komentarnya ya
Dan follow author untuk mendapatkan notifikasi terbaru lainnya 🧡

ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang