Pukul 00.23
Sesampainya di apartemen Alvin dan Leoni langsung bersiap-siap untuk tidur sampai sesaat pasangan mereka berdekatan.
Alvin mendekatkan wajahnya kemudian mulai mengecup bibir Leoni yang terasa sangat manis.
Akhirnya Leoni terbawa suasana, lumatan demi lumatan ciuman mereka sangat bergairah.
Karena sudah lama mereka tidak melakukan hubungan suami istri.Alvin mendorong pelan tubuh Leoni agar terlentang di atas kasur, Alvin mulai bergerak menaiki tubuh Leoni dan menindihnya pelan Alvin mengecup seluruh wajah Leoni, dan mencium leher jenjang Leoni dan membuat tanda merah di sana. Alvin kembali melumat bibir Leoni dengan sangat bergairah.
Alvin mendekatkan wajahnya pada Leoni dengan kejantanannya yang masih terbenam di sana.
"Aku kangennhh," bisik Alvin.
"Kangen apaan?" tanya Leoni heran.
"Tubuh kamu," ucap Alvin tersenyum smirk.
"Iss!" Leoni memukul dada bidang Alvin.
Setelah bermain cukup lama, Alvin baru berbisik sesuatu pada Leoni.
"Aku lupa pake pengaman, dan aku nggak sengaja keluarin di dalem," bisik Alvin lagi.
"What?!" kaget Leoni membulatkan matanya.
Leoni terus memberontak untuk melepaskan permainan mereka namun tubuh Leoni di tahan oleh Alvin.
"Buat baby yang lucu yuk," ucap Alvin menatap sendu wajah Leoni yang penuh keringat.
"Sekarang?" tnya Leoni.
"Iya, dari pada nanti kita di tanyain Mulu kapan punya anak mending buat yuk," ucap Alvin.
"Hmm," angguk Leoni.
Setelah mendapatkan persetujuan dari Leoni, Alvin kembali melanjutkan aksinya.
"I love you," ucap Alvin.
"I love you more," balas Leoni tersenyum.
Kemudian mereka kembali melanjutkan permainan dengan beberapa ronde. Sampai waktu menunjukkan pukul 03.45 pagi mereka menyelesaikan permainan itu dan kembali istirahat.
Sampai siangnya mereka bangun jam 11.36.
Mereka sangat kecapean atas permainan tadi.
Alvin bangun terlebih dahulu membiarkan Leoni yang masih tertidur pulas.Alvin beranjak menuju dapur untuk membuatkan nasi goreng seadanya yang Alvin bisa. Setelah selesai membuat nasi goreng Alvin menatanya di atas meja makan kemudian Alvin kembali ke kamar untuk membangunkan Leoni.
"Sayang," panggil Alvin pelan.
"Emmhh," balas Leoni dengan mata yang masih terpejam.
"Bangun sayang, aku udah bikinin nasi goreng buat kamu," ucap Alvin.
Kemudian Leoni berusaha bangun dari tidurnya meski masih terasa lelah.
"Jam berapa ini?" tanya Leoni.
"Jam dua belas siang," ucap Alvin.
"What?! dua belas siang?" kaget Leoni.
"Kita terlalu capek Sama permainan semalam, udah ayo cuci muka dulu mandi nya entar aja," ucap Alvin.
"Hm," angguk Leoni kemudian bangun dari tempat tidur kemudian menuju kamar mandi.
Selesai mencuci muka, Leoni hanya menutupi tubuhnya dengan memakai lingerie. Sementara Alvin hanya memakai celana pendek selutut.
Sesampainya di meja makan Leoni kaget ternyata nasi goreng yang di masak Alvin cukup banyak."Semua ini kamu yang masak?" tanya Leoni.
"Hm, ayo makan," ucap Alvin.
Leoni mulai memasukkan nasi goreng ke dalam piringnya kemudian menyantapnya dengan perlahan.
"Hmm enak loh," puji Leoni.
"Masa sih?" tanya Alvin tak percaya.
"Iya enak kok," balas Leoni tersenyum.
"Hmm habis ini kita kerumah Mama yuk," ajak Alvin.
"Boleh deh," balas Leoni.
Selesai makan mereka membersihkan tubuh mereka dari sisa keringat yang menempel di tubuh mereka. Mereka mandi bersama dan berendam di dalam bathtub.
Selesai mandi kemudian mereka bersiap-siap untuk pergi ke rumah Alvin.
"Ding.. dong!" Bunyi bel apartemen mereka berbunyi.
"Siapa ya?" tanya Alvin heran.
Kemudian mereka pergi untuk membuka pintu dan setelah pintu di buka mereka kaget ternyata kedua orang tua mereka sudah datang duluan ke apartemen mereka.
"Wahh kebetulan banget, padahal kita mau kerumah," ucap Alvin.
"Nggak jadi dong, Nama udah duluan ke sini," ucap Azza.
"Ayo masuk," ucap Leoni.
"Kak Leoniiii," ujar Lea bersemangat kemudian memeluk Leoni.
"Iya, kamu kangen ya sama Kakak?" tanya Leoni.
"Iya dong, aku pengen main sama Kakak," ujar Lea.
"Sama Abang enggak?" tanya Alvin.
"Enggak wlee," ujar Lea sembari menjulurkan lidahnya.
"Ckk," Alvin hanya berdecak sebal.
"Gimana keadaan kalian?" tanya Alan.
"Baik-baik aja kok Dad," balas Leoni.
"Kalian gimana? ada rencana kuliah atau enggak?" tanya Della.
"Enggak Mom, kita mau lanjut ngelola salah satu mall yang ada di dekat sini, Papa udah ngasih kemaren sebagai hadiah pernikahan kita dan Alvin udah mengelolanya semenjak saat itu. Alvin pakai uang itu untuk kebutuhan sehari-hari kita," jelas Alvin.
"Kami sebagai orang tua tidak memaksakan kamu harus kuliah, itu adalah keputusan kalian berdua kami pasti akan mendukungnya," ucap Azza.
"Papa lihat mall yang di kelola Alvin sejauh ini peningkatannya jauh lebih baik jadi papa setuju apapun keputusan kalian berdua," ucap Harris.
"Emm sorry ya kita cuma ada air mineral, soalnya bahan di dapur habis hehe," ujar Leoni.
"Iya nggak apa-apa sayang, nanti Momy temenin buat belanja. Tapi kamu kan nggak bisa masak?" ujar Della.
"Kita biasanya order makanan mom, kalo nggak ya makan ke cafe," sambung Alvin cepat.
"Sepertinya kalian perlu asisten deh," ujar Azza.
"Nggak perlu Ma!" tolak Alvin cepat.
"Kenapa?" tanya Azza heran.
"Nggak perlu Ma, kita berdua mau kursus masak jadi nggak perlu repot-repot pake asisten," balas Alvin.
"Kursus masak?" Harris menatap Alvin heran.
"Iya, kita mau coba mandiri Ma," sambung Leoni.
"Hahaha ternyata anak kita sudah besar ya," kekeh Alan kemudian semuanya ikut tertawa.
"Ya sudah apapun keputusan kalian kami setuju kok, tapi kalau butuh sesuatu langsung minta aja ya," ucap Harris.
"Iya Pa," balas Alvin tersenyum.
£
Jangan lupa vote dan komentarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️
Teen Fiction(Semua cerita lengkap) "Please lo tolak sekarang juga! gue enggak kenal sama lo! gue nggak tau kehidupan lo seperti apa sehingga kedua orang tua kita menjodohkan kita seperti ini," ucap Alvin. "Eh curut! lo pikir gue mau nikah sama lo! kehidupan gue...