Tiba-tiba dua orang polisi datang memasuki kelas mencari Leoni, seisi kelas kaget dengan kedatangan polisi.
"Saudari Leoni? mari ikut ke kantor polisi untuk keterangan lebih lanjut. Belvia sudah sadarkan diri dia bilang kamu yang mendorong nya," ucap polisi itu.
"keterangan lebih lanjut? apa yang perlu saya terangkan, Saya nggak bersalah!" pekik Leoni tak terima.
"Belvia anjing, awas lo ya udah nuduh gue," batin Leoni.
"Vin oo percaya kan sama gue? gue beneran nggak dorong Belvia. Kalian teman gue pasti percaya dong sama gue, gue nggak mungkin lakuin hal kayak gitu," ucap Leoni.
"Saudari Belvia sudah mengatakan bahwa kamu yang mendorongnya sampai jatuh ke bawah. Bahkan bukti kuat mengarah kepada kamu! dan hanya kamu yang ada di tempat kejadian!" ucap polisi itu.
"Tapi pak, nggak ada satupun orang yang lihat saya ngedorong Belvia? ada nggak?!" Leoni malah membentak pak polisi itu saking emosinya.
"Sudah diam! kamu tidak bisa menyangkal lagi! kalo kamu mau menyangkal silahkan nanti di persidangan dan bawa barang bukti, kamu berhak diam dan meminta bantuan pengacara,"
Kemudian kedua pak polisi itu membawa paksa Leoni keluar.
"Alvinnnn tolongin gue!" teriak Leoni.
"Hhuuu," semua siswa dan siswi menyoraki Leoni dan bergosip tentang Leoni.
Kemudian Leoni di bawa menuju kantor polisi Keuda orang tua Leoni juga ikut.
"Pak, anak saya nggak mungkin melakukan hal se-kriminal itu, kami yang lebih tau bagaiman anak kami," ucap Alan.
"Iya Pak, anak kami nggak mungkin bersalah," ucap Della.
"Tapi buktinya mengarah ke anak ibu," ucap polisi itu.
"Momy, Dady. Leoni beneran nggak ngelakuin itu, lagian nggak ada untungnya juga," lirih Leoni.
"Saya mau ketemu sama Belvia dan menanyakan maksud dari dia menuduh saya!" ucap Leoni.
"Saat ini Belvia tidak mau di ganggu oleh siapapun karena dia mengalami trauma," ucap polisi itu.
"Trauma? emangnya gue lakuin apa sampai dia trauma?!" pekik Leoni.
Sementara itu Keluarga Marcello memutuskan kontak untuk sementara sampai kasus ini membaik, mereka tidak mau nama baik keluarga mereka tercoreng. Begitu juga Alvin ia tidak bisa berbuat apapun karena di cegah oleh kedua orangtuanya.
Saat ini Akses internet di kamar Alvin di putuskan, semua ponsel dan komputer di sita oleh kedua orangtuanya. Alvin di kurung di rumah dan akan menjalani proses pembelajaran home schooling.
Keesokan harinya di sekolah, semua guru sedang rapat tentang masalah ini. Jadi murid-murid bebas bermain meskipun sudah di berikan tugas oleh gurunya. Sekarang status Leoni sudah menjadi terdakwa dan masih menunggu jadwal sidang pertamanya.
Berita tentang Leoni sudah tersebar di media sosial, di koran dan di televisi.
Saat ini Leoni sedang berjalan menuju kelasnya, banyak sorot mata yang melihat ke arahnya bahkan mereka mencibir Leoni dan melempari Leoni dengan kertas yang di gulung."Enggak malu apa, udah lakuin percobaan pembunuhan masih berani datang ke sekolah."
"Seharusnya orang kayak dia jangan di biarin berkeliaran."
"Iya bener, nanti malah ada korban lain."
"Dasar nggak tau diri."
"Haha bitch."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️
Novela Juvenil(Semua cerita lengkap) "Please lo tolak sekarang juga! gue enggak kenal sama lo! gue nggak tau kehidupan lo seperti apa sehingga kedua orang tua kita menjodohkan kita seperti ini," ucap Alvin. "Eh curut! lo pikir gue mau nikah sama lo! kehidupan gue...