Sesampainya di apartemen Alvin dan Leoni langsung membersihkan tubuhnya dari keringat yang menempel di tubuh mereka.
Saat ini Leoni sedang melihat daftar pelajaran untuk besok, sementara Alvin masih mandi.
Selesai melihat daftar pelajaran, Leoni memakai skincare malamnya, kemudian barulah untuk bersantai."Ngapain?" tanya Alvin yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di lilit di pinggangnya.
"Semuanya pada curiga nih, soal foto yang di pantai," ujar Leoni sembari menatap layar ponselnya.
"Biarin aja, nggak usah terlalu di pikirkan," balas Alvin.
"Lihat ini, fans lo pada komentar. Mereka pada nyerang gue nih," kesal Leoni.
"Mana coba lihat," Alvin langsung menghampiri Leoni kemudian meraih ponsel Leoni dan melihatnya.
"Udah lah gue bilang juga apa, nggak usah di pikirin," ujar Alvin.
"Tapi mereka itu pada ngeh soal foto kita dan semua tentang kita berdua," balas Leoni dengan agak emosi.
"Enggak usah di pikirin! bahas itu lagi gue habisin lo!" peringat Alvin.
"Gimana nggak di pikirin mereka it..." ucapan Leoni terhenti ketika Alvin langsung merebahkan tubuh Leoni di kasur dan langsung melumat bibir ranum Leoni yang seksi.
"Hmmpp,"
Permainan Alvin sangat ganas sehingga membuat Leoni agak sulit bernafas. Leoni memukul punggung Alvin sangat keras memberikan tanda untuk Alvin agar berhenti. Alvin langsung menghentikan aksinya, kemudian menatap Leoni yang sedang mengatur nafasnya.
"Udah gue bilang jangan di bahas, biarin mereka berasumsi sendiri. Kalo lo masih kepikiran, ntar gue umumin di seluruh sosmed kalo lo itu pacar gue," ujar Alvin dengan nada suara yang pelan.
"Lo aja nggak suka sama gue emang bisa gitu? terus nanti apa kata orang-orang tentang gue! nanti gue malah di kira perusak hubungan orang, putusnya lo sama Dinda nanti malah gue yang di salahin," ucap Leoni.
Alvin mendekatkan wajah di telinga Leoni kemudian berbisik. "Gue suka sama lo," ucap Alvin singkat kemudian kembali menatap Leoni.
Leoni tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Ia menatap manik mata Alvin dengan lekat, tak terlihat kebohongan di matanya. Semua gerakan tubuhnya terlihat serius.
"Lo suka sama gue untuk muasin nafsu lo atau emang lo suka beneran?" tanya Leoni.
"Gue beneran suka sama lo" ucap Alvin menatap lekat wajah Leoni.
"Dari kapan?" tanya Leoni.
"Dari..." Alvin mencoba berpikir sejenak.
"Entah lah," ucap Alvin lagi.
"Cup," Alvin mengecup singkat bibir Leoni.
Kemudian permainan terus berlanjut.
"Stop!" pinta Leoni langsung terbangun.
"Kenapa?" tanya Alvin heran.
"Lo nggak lupa? harus pake pengaman njir," peringat Leoni.
"Oh iya bentar," Alvin pergi ke laci di samping tempat tidur kemudian mengeluarkan kondom dari sana.
"Njir udah stok," gumam Leoni.
"Iya lah, gue stok banyak," balas Alvin membuat Leoni bergidik ngeri.
Setelah selesai memasanga pengaman pada kejantanannya Alvin kembali melanjutkan aksinya. Ia memasukkan kejantanannya dengan perlahan pada vagina Leoni.
"Kok masih sempit?" tanya Alvin.
"Goblok lo," ketus Leoni.
"Goblok apanya, gue kan nanya njir," balas Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLE | PERJODOHAN SMA (END)✔️
Teen Fiction(Semua cerita lengkap) "Please lo tolak sekarang juga! gue enggak kenal sama lo! gue nggak tau kehidupan lo seperti apa sehingga kedua orang tua kita menjodohkan kita seperti ini," ucap Alvin. "Eh curut! lo pikir gue mau nikah sama lo! kehidupan gue...