Holaaa!!!
Seneng nggak aku update?
Terima kasih untuk Vierratale. Gara-gara nonton Vierratale secara live aku jadi semangat update. Lagu-lagu lawasnya sampe sekarang masih nagih di kuping. Tadi auto menyublim lihat Mas Kevin di dunia nyata. Dulu pas SMP-SMA cuman bisa lihat di TV. Hahaha...
Jangan lupa vote dan komen!
Aku tunggu aksi kalian meledakkan kolom komentar.
Jangan lupa FOLLOW akun wattpadku.
Nggak mau follow = bisulan.
Jahat banget sih authornya.
Gemoy banget nggak mereka?
"Rin, kamu kok kenapa kok kayaknya ngos-ngosan? Kamu nggak apa-apa, kan?" Sekali lagi Raka bertanya melalui telepon.
"Nggak apa-apa, Mas. Ini aku abis pilates aja sama temen aku," jawab Karina setelah berhasil mencari kohobongan yang logis. Tidak mungkin kan Karina bilang sedang bersama mantan pacarnya.
"Oh, oke. Kalau capek langsung istirahat aja. Jangan terlalu keras ikutan pilates. Kamu kan udah langsing. Entar kalau tambah kurus malah jelek jadinya," komentar Raka dari seberang sana.
Raka itu orangnya serba perfect dalam hal apa pun. Dia tipe pria disiplin dalam hal apa pun. Pekerjaannya di kantor selalu selesai tepat waktu, gaya hidupnya sehat, rumah dan kantornya selalu bersih, dan penampilannya selalu rapi. Jadi, dia sering menasehati Karina tentang pekerjaan, life style sampai tubuh Karina. Awalnya Karina risih juga karena terkesan seperti body shaming. Namun, kalau dipikir-pikir itu adalah bentuk perhatian Raka kepadanya. Berbeda dengan Jeano yang terkesan bebas dalam hal apa pun. Jeano itu tipe manusia santai. Lulus kuliah S1 molor sampai lima tahun pun dia santai.
"Rin?"
"Iya, Mas. Ini juga mau istirahat."
"Oke. Nanti malem aku telepon jam 8. Kamu angkat, ya! Jangan begadang kalau nggak ada kerjaan gambar."
"Iya, Mas. Ya udah aku tutup teleponnya, ya. Kamu nanti nggak fokus ngerjain proyeknya," kata Karina. Dia sangat pandai beralasan.
"Oke. Bye! I love you."
Karina tidak menjawabnya lagi. Dia langsung memutus sambungan telepon itu. Lalu menyimpan ponselnya ke dalam tas lagi. Tidak hanya itu, Karina telah mematikan daya ponselnya. Dia hanya tidak mau diganggu. Tidak nyaman saja ketika ada bayang-bayang Raka saat bersama Jeano.
Karina berjalan mendekati rak perabot lagi. Diambilnya kembali mangkuk kaca untuk menyajikan angsle. Pasti kuah santan manisnya sudah matang. Dan benar saja, kuah angsle itu sudah sangat mendidih. Asapnya semakin tebal saat Karina membuka tutup panci.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Can I Do?
RomanceKALAU BACA CERITA INI, BERARTI WAJIB FOLLOW! Sudah cukup lama Jeano menjomblo. Hingga akhirnya dia bertemu Karina lagi. Dia kembali merasakan buncahan cinta lagi setelah bertemu Karina. Jeano bertekad ingin bersama Karina lagi. Sayangnya, langkah J...