50. Titik Terang

356 61 5
                                    

Hellooo!!!


Aku akhirnya update lagi. Jangan lupa vote dan comment ya!


Jangan lupa follow akun wattpad aku.



Happy reading...


Ada yang kangen mereka barengan lagi nggak?


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Om minta maaf sekali lagi, Rin. Soal kehamilan kamu dengan pria lain. Itu bukan sepenuhnya kesalahan kamu. Seandainya kamu nggak terpaksa dijodohkan dengan Raka.

Karina mengerjap beberapa kali. "Maksud Om apa?

"Mungkin kalau om nggak khilaf, kamu nggak akan merasa terkekang masalah cinta. Dan nggak merasa berhutang budi sama Om. Sebenarnya ayah kamu pernah cerita kalau dulu kamu punya pacar di Malang. Tapi, karena om tahu Raka sangat menyukai kamu, akhirnya om memanfaatkan kesempatan menolong kamu saat ayahmu meninggal. Om membuat kamu merasa berhutang budi dan akhirnya kamu mau dijodohkan dengan Raka. Om melakukan itu untuk bisa mewujudkan impian Raka. Karena dia anak om satu-satunya. Om sangat menyayangi Raka. Om dulu berpikir harus mewujudkan apa pun yang diinginkan Raka." Om Surya berusaha menjelaskan semuanya meski lama-lama kesusahan berbicara. Maklum bibirnya masih agak miring akibat stroke.

Karina tentu saja kaget dengan skenario Om Surya yang sangat terstruktur ini. Karina tidak menyangka selama ini dia terjebak ke dalam drama konyol yang diciptakan oleh orang yang dianggapnya sangat berjasa di hidupnya. Tentu saja Karina merasa dibodohii. Karina merasa dijebak.

"Papa bohong, kan?" Raka akhirnya bersuara setelah mendengarkan cerita papanya sampai selesai. Pria itu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Tante Rani juga menunjukkan ekspresi kaget mendengar cerita ini.

"Sayangnya Papa jujur, Ka. Papa melakukan semua itu demi kamu. Papa yang dulu memang sangat serakah. Papa kurang puas dengan keberhasilan perusahaan sendiri, hingga akhirnya membuat perusahaan ayahnya Karina bangkrut. Papa dulu nggak mau lihat kamu tersakiti karena cinta kamu ke Karina bertepuk sebelah tangan. Akhirnya papa melakukan apa pun biar Karina mau sama kamu. Padahal Karina juga tersakiti."

Raka tiba-tiba menggebrak meja bundar yang ada di tengah-tengah mereka. Semuanya kaget melihat Raka yang tersulut emosi. Pasalnya selama ini Raka terkenal sebagai manusia yang bisa mengendalikan emosi. Bahkan ketika tahu Karina berselingkuh hingga hamil anak pria lain, Raka sama sekali tidak marah. Raka tetap bisa menahan emosinya. Rahasia yang selama ini dipegang sang papa seperti bom atom bagi Raka. Meledak hingga membuat hatinya hancur.

What Can I Do?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang