Siren

387 44 8
                                    

Note : agak panjang dan gaje always :)

Note : agak panjang dan gaje always :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

  Pandangannya selalu terhipnotis ketika dirinya berada di sebuah malam dengan demburan ombak yg menyentuh bebatuan. Kakinya yg bergelantung di atas batu yg cukup tinggi selalu nampak nyaman tidak pernah sekalipun ia merasa ketakutan ketika berada di tengah malam dengan laut yg seahkan menyapanya ketika berada di sana.

Ia kembali meneteskan air matanya ketika harinya telah menyentuh malam. Ketika dirinya berada di tengah kesendirian. Ia tidak memiliki orang tua lagi. Namun ia tetap merindukan sosok yang ingin ia ketahui, ayahnya yang telah pergi ketika ia masih kecil.

Walaupun kakeknya pernah memberitahu jika ayahnya seorang nelayan seperti kakeknya. Sebelum kakeknya berhenti menjadi seorang nelayan dan membuka restoran seafood.

Maka dari itu ketika ia merasa kesepian merasa merindukan orang tuanya yg tidak bisa ia temui lagi, ia selalu berada di sisi lautan.

Ya, wanita itu memang begitu menyukai laut lebih dari apapun. Meski pun sang kakek selalu mengingatkan dirinya untuk tidak mendekati lautan entah karena apa?

Terkadang ia berpikir jika kakeknya begitu karena memiliki trauma setelah kepergian anaknya ketika pergi melaut bersamanya.

Dan hanya dirinyalah yg selamat.

Meski pun begitu, Y/n seahkan tidak bisa memahami dirinya. Ia jelas-jelas di larang untuk menjauh dari lautan. Tetapi hatinya begitu tenang dan nyaman ketika berada di sana. Terlebih ketika ia kini tidak menangis sendirian lagi.

Karena sekarang ia memiliki seorang teman.

Ya, teman. Seorang teman yang tidak bisa ia perlihatkan dan beritahukan pada siapapun.

Y/n yang sebelumnya menunduk kini mengangkat wajahnya kembali menatap ke arah laut yg cukup dalam di bawahnya. Seseorang muncul di sana. Belum nampak terlalu jelas. Namun wajahnya yg mulai terterangi cahaya bulan membuat penglihatan Y/n menjelas atas keberadaan temannya.

Temannya telah datang seperti biasanya.

Setelah mengetahui keberadaanya, sosok yg di anggap teman oleh Y/n itu mendekat. Lalu meloncat—tidak, tapi mungkin sedikit terbang sehingga teman Y/n itu kini berada di sampingnya.

Kaki Y/n yg sedari tadi bergelantungan di bebatuan yg cukup besar dan tinggi kini di temani kaki lainnya. Ah, apakah itu bisa di sebut kaki? 

Y/n melirik ke sampingnya.

Temannya bukan seorang manusia. Tubuh bagian bawahnya memiliki sirip ekor seperti ikan. Dan di sisi tangannya terdapat sirip yg menyamai sayap.

Yoongi X You [Oneshoot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang