Remember

3.6K 299 27
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Angin yang sedikit kencang di bulan november menerpa rambutmu yang tengah tersenyum menunggu seseorang yang begitu kamu rindukan.

Seorang pria kini berjalan menghampirimu."Kenapa menunggu disini?di sini kan dingin." Katanya sembari membenarkan rambutmu yang sedikit berantakan karena tertepa angin.

"Karena temanmu ini merindukanmu bodoh." Katamu sedikit memukul bahu pria yg kini berada di hadapanmu.

"Ashh...!"

"Maaf, apa sakit?" tanyamu agak khawatir.

"Aku tak apa. Ayo kita bersenang-senang." Ajaknya, dan kamu tersenyum melihatnya.

"Yoon." Panggilmu membuatnya menoleh.

"Hm?"

"Apa kau sudah baik-baik saja? Bagaimana pengobatanmu di Amerika?"

"Bisa kamu tidak membahasnya sekarang, aku hanya ingin bersama temanku saat ini. Menghabiskan waktuku bersamamu."

"Aku hanya ingin tahu. Dan aku hanya khawatir jika Yoongi—"

"Tidak usah khawatir, semuanya baik-baik saja. ayo..." Yoongi tersenyum lagi dan mengajakmu berjalan kembali.

Kamu mengetahui jika temanmu itu pergi saat memasuki kelas 2 SMA untuk berobat. Selama setahun kamu tidak bertemu denganya. Dan hanya berkomunikasi lewat media elektronik yang beruntungnya sudah sangat cangih untuk jaman sekarang.

"Lihat disana. Ada sebuah piano. Mau main?" Ucap mu ketika melihat sebuah piano di dekat jalan yang kini di gunakan untuk festival.

"Sudah lama aku tidak menyentuh benda itu."

"Ayolah kamu itu berbakat Yoon. Orang sepertimu tidak mungkin tidak bisa memainkanya. Hanya karena tidak menyentuhnya lama." Kamu menarik Yoongi untuk duduk di kursi piano.

"Bagaimana jika jelek. Nanti orang-orang mentertawakanku." Ucapnya dan kamu hanya menyentuh kedua bahunya.

"Yoon percaya padaku. Kamu itu sangat berbakat. Tidak mungkin jelek, ayo mainkan."

Memang tidak terlalu ramai orang-orang yang berada di dekat area piano itu berada. Tetapi saat jari-jari temanmu itu menyentuh barisan not di tuts piano. Orang-orang mulai mendekat dan melihat Yoongi bermain.

Nada-nada itu mulai terdengar mengalun indah. Bahkan kamu sedikit takjub melihat Yoongi memainkanya."Ternyata dia masih sangat jago. " Kamu seahkan tak percaya saat melihatnya, sampai Yoongi berhenti memainkan pianonya di sambut tepuk tangan penonton yg entah sejak kapan jadi berkumpul.

Yoongi tersenyum lalu menunduk. Ia terlihat bahagia mendengar tepuk tangan dari orang-orang itu.

"Kamu memang berbakat, Yoon."

Yoongi X You [Oneshoot] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang