Kamu kini menyentuh saklar lampu untuk menerangi kamar kecil mu.
Berjalan lemas, Kamu pun menaruh tasmu, kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersikan diri setelah bekerja.
Beristirahat di kamar mu. Di mana tempat itu adalah tempat ternyaman untukmu. Tak ada yang tau semua rasa lelahmu kecuali kamar kecil milik mu itu.
Tak ada yang tahu bagaimana kamu terkadang menangis dengan bebasnya.
Hanya kamar kecilmu yang menjadi saksi jika dirimu masih menyimpan sebuah rahasia setelah sekian lamanya.
Kamu mengambil ponselmu kemudian melihat kontak yang bertuliskan namanya.
"Min Yoongi."
Ucapmu pelan. Ingin sekali menghubunginya. Ingin sekali seperti saat di SMA dulu, dimana kamu bercanda dan tertawa bersamanya. Tapi entah apa, yang membuatmu menjadi berjauhan denganya.
Waktu itu,
Meja kelas yang selalu menjadi tempat untukmu meliriknya secara diam-diam. Yoongi mendekat ke arahmu sembari tersenyum.
"Teman sebangku mu tak masuk,'kan?"Tanyanya.
"Huh?! Iya.. Sepertinya dia masih sakit , kenapa?"
"Kalau begitu-"
Yoongi menaruh tasnya di meja sebelah mu."Aku akan duduk disini." kembali ia tersenyum dengan manisnya. Membuatmu memerah yang kini langsung kamu sembunyikan di balik aktifitas mu mencari buku secara tiba-tiba di dalam tas.
"Jangan, jangan sampai terlihat jelas." kamu bergumam, sembari menyibukan diri sebisa mungkin tak terlihat memerah di depanya.
.
.Kebiasaanmu saat jam istirahat kamu selalu menempelkan kepalamu di meja belajarmu. Dan seperti biasa. Yoongi, temanmu itu juga selalu ikut melakukan hal yang kamu lakukan itu. Sampai saat ini kamu masih menempelkan kepalamu sembari menatap pundaknya.
Hampir beberapa menit kamu terdiam Sampai ia berbalik melihatmu. Kemudian tersenyum kecil dan Yoongi pun beranjak.
Sejak kapan? Sejak kapan aku mulai menyukaimu... Yoon.
...
Kamu mengetuk foto profil di layar ponselmu. Tersenyum saat melihatnya begitu manis dengan kacamata yang menghiasi wajahnya meski ia tak sedang tersenyum.
"Ah..Masih seperti dulu. Kau masih tetap manis meski memakai kacamata." kamu mulai menyentuh dadamu yang terasa sakit.
"Bukankah kamu sudah menjauh dan aku ingin mengerti pilihanmu. Tetapi Kenapa aku masih sesakit ini saat merindukanmu?"
.
.Kamu tahu jika Yoongi selalu bertingkah, selalu menjailimu. Selalu melakukan hal-hal aneh yang membuatnya tertawa sendiri karna kamu tak mengerti dengan tingkah pecicilannya itu.
Jujur saja kamu menyukai hal itu. Saat ia berteman denganmu. Saat ia mulai bercanda menjailimu. Semua itu membuatmu merasa bahagia. Bukan hanya tingkahnya yang seperti itu saja. Tapi otak pintar dan kepemimpinan nya saat mengikuti organisasi sekolah selalu membuatnya terlihat keren sampai kamu merasa perasaan sebagai teman itu kini berubah menjadi rasa suka.
"Y/n." panggilnya membuatmu yang tengah berjalan keluar gerbang sekolah kini menoleh. Yoongi pun mengahampirmu dengan berjalan agak cepat.
"Kau punya waktu luang sekarang?"
"Huh? Kenapa?"
"Temani aku sebentar ke taman, bisa?"
"Eh , bisa sih. Tapi-"
"Baguslah kalau bisa, ayo." Potong Yoongi. Kamu menahan tanganya." kenapa tidak dengan kekasih Yoongi saja?"
Yoongi menoleh."Aku sudah putus denganya."Yoongi pun melangkah kan kakinya mendahuli mu. Kamu sempat terdiam, menatap punggunya dari belakang.
"Apakah aku perempuan yg jahat jika aku senang mendengar hal yang baru saja kau katakan?"
.
.Kamu menyadari sesuatu setelah beberapa hari memperhatikan teman dekatmu itu. Yoongi, yang bisa bercanda, yang biasa tertawa dengan tidak jelasnya saat menjailimu.
Kini terlihat sedikit pendiam dan tak seperti biasanya.
Bahkan saat ini ia mulai menjauh darimu entah karna apa?
Sampai kamu mencoba berbicara dengannya. Kenapa ia menjauh dan bersikap tidak seperti biasanya.
"Aku sudah mulai dewasa sepertinya. Maaf bukan aku tidak mau berteman lagi denganmu. Tapi Y/n. Bisa kita bersikap seperti teman-teman yang lain. Agar tak ada yg salah paham padamu." Yoongi mengusap belakang kepalanya dengan senyum kecil yang terlihat canggung.
"Maksudmu apa? Apa aku berbuat salah padamu ?"
"Tidak, bukan begitu hanya.. Sepertinya kita harus menjaga jarak. Maaf aku mau ke perpustakaan. "
Untuk terakhir kalinya, hanya punggung itu yang kamu lihat dari pria yang selama ini mengisi hari-hari mu.
...
Sampai lulus sekolah, kamu hanya bisa memendam rasa suka itu. Namun anehnya... Setelah tak melihatnya seperti dulu, bersama denganya seperti saat itu.
Meski hanya beberapa kali berbalas chat setelah beberapa tahun. Hanya sekedar bersapa saja. Anehnya, hal itu membuatmu semakin menyukainya.
Semakin merindukannya.
Bahkan seperti orang bodoh, kamu menangis di malam ini untuk kesekian kalinya karna merindukannya."Sudah 4 tahun yoon, 4 tahun aku menyukaimu..4 tahun aku bertahan seperti ini, seperti orang bodoh yang terus menyukaimu, aku berfikir jika rasa suka ini akan menghilang dengan sendirinya. Setelah sekian lama, tapi kenapa?
Rasanya sakit sekali
Menyimpannya seperti ini.
Apa ini Cinta?
Tidak, mana ada cinta sesakit ini?
Apa rasa suka terhadap seseorang bisa sedalam ini?
Tidak, ini hanya kebodohan yang ku buat dengan awal dari rasa suka.
-
Kkkkk~ moshi..moshi... Hana back, ada yg kangen kah? 👀 kangen update gtu ? Atau engga ada sma sekali 😂
Padahal hiatus tuh mau memperbaiki tulisan ,tapi masih aja gaje, kan? Dah lah ;( aku balik lagi ini jadinya.. Gak lama, kan?
Btw untuk pemanasan... Semoga suka.
Makasihh dah baca ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoongi X You [Oneshoot] ✔
RandomMari temukan kisah yang mungkin bisa membuat mu merasa bahagia di sini :)