BAB 10

14.5K 980 4
                                    

Hari yang cerah seperti halnya wajah Esya yang cerah ceria. Ia kini sedang dalam perjalanan menuju ke mall untuk membeli peralatan sekolahnya.

Jika kalian pikir dia sendiri, maka kalian salah. Entah bagaimana tetiba Kakak sulungnya bilang ia ikut dengan alasan ingin membeli barang untuk kado temannya.

Esya tentu tak tau itu jujur atau bohong. Dan Esya tentu tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk bisa semakin dekat dengan Kak Ren.

Esya bahkan kini duduk di kursi penumpang sebelah kursi pengemudi. Hebatnya lagi, Kakaknya tersebut ingin mengemudi mobil sendiri jadi Om Zai tak ikut dan hanya mereka berdua di dalam mobil. Catat, hanya mereka berdua.

Esya tentu tak berhenti tersenyum senang dengan sesekali bergumam random, membuat Ren mengernyit heran.

"Ini langsung ke mall?" Tanya Ren dengan nada datarnya.

"Iya, tapi kalau Kak Ren pengen ke tempat lain dulu gak papa. Esya siap menunggu, hehehehehe." Jawab Esya dengan senyum cerianya.

"Hmmm." Hanya dibalas deheman oleh Ren saja sudah membuat Esya senang.

Mobil berwarna abu-abu milik Ren pun melaju membelah jalanan yang cukup ramai hari ini.

Oh ya, untuk Ren sendiri nama panjangnya yaitu Renfix Ferno Andreaxa. Sulung Keluarga Andreaxa yang berkemungkinan besar meneruskan perusahaan Andreaxa, And'x Company.

Umurnya yakni 21 tahun, artinya 6 tahun lebih tua dari Nafesya. Ren ini sedang menempuh pendidikan tinggi dengan pilihan management.

Tak banyak yang dijelaskan di novel 'For You' tentang sulung Andreaxa ini. Jadi Esya harus menggali informasi sebanyak mungkin tentang Kak Ren ini.

"Emm, Kak Ren itu suka makanan apa?" Tanya Esya random.

"Nasgor." Jawab singkat Ren.

Waahhh! Anak orkay sukanya nasgor? Gak salah denger nih gue?

"Pedes? Manis? Atau gurih aja?" Tanya Esya lagi.

"Pedes." Singkat Ren, lagi.

"Eh? Sama dung, Esya juga suka nasgor yang pedes. Kayak sarapan tadi pagi kan nasgor pedes heheh." Sahut Esya.

"Kalau alergi, Kak Ren punya alergi apa?"

"Udang."

"Hooo, kalau Esya sih gak terlalu suka memang sama udang. Rasanya bikin mual." Sahut Esya lagi.

Kali ini kernyitan tipis hadir di dahi Ren saat mendengar sahutan Esya barusan.

"Udah pernah makan udang?" Ucap Ren tiba-tiba.

Mampus, curiga nih pasti, Pikir Esya.
Ayo berpikirlah....

"Kan kemarin malam ada tuh masakan udang. Esya coba sedikit, bikin mual banget. Gak like lah." Untungnya Esya ingat kemarin malam memang ia mencoba sedikit hidangan udang yang tersaji.

Sedang Ren hanya berdehem, ia juga baru ingat. Kecanggungan pun hadir kembali mengisi perjalanan keduanya.

"Kak Ren suka minuman rasa apa?" Tanya Esya memecah kecangguan.

Dan entah kenapa Ren menghela nafas lega.

"Coklat." Jawab Ren.

"Panas atau dingin?" Esya memberikan pilihan.

"Dingin." Jawab singkat Ren.

Pantes orangnya jadi kayak kulkas.

Akhirnya mobil tersebut berhenti di parkiran mall. Keduanya pun keluar dari mobil secara bersamaan.

Esya {end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang