8. Tendangan Maut

3.2K 110 0
                                    

Beby bangun kesiangan dan tak mendapati Kevin di sampingnya. Rasanya puas bisa bangun siang tanpa mendengar teriakan emaknya yang melengking saat ia bangun kesiangan. Bukan apa-apa, karena ia harus bekerja mengantarkan pesanan bunga kepada para pelanggan, tapi kini rasanya sangat damai.

Beby tidur pulas malam ini layaknya mayat, tidak bergerak sama sekali, mungkin karena pengaruh kasur empuk dan dinginnya AC yang tidak ada di rumahnya yang dulu.

Beby merentangkan kedua tangannya, menguap lebar dan turun dari ranjang sambil menggaruk kepalanya. Baru beberapa langkah, tiba-tiba perut Beby berbunyi nyaring lantaran hidungnya mencium aroma masakan.

Mengelus perutnya sebentar, Beby mengedarkan pandangannya dan langsung berbinar saat mendapati nasi goreng di atas nakas dan sepucuk surat.

Beby menyingkirkan sepucuk surat yang sudah diketahui siapa yang menulisnya, tentu saja Sean. Mata Beby tertuju ke arah nasi goreng yang terlihat sangat lezat, dan tanpa banyak kata langsung menyantapnya dengan lahap.

Sementara di tempat lain, Sean yang memantau kamar Kevin dari kantor melalui kamera cctv tampak kecewa saat melihat istrinya menyingkirkan surat darinya.

Tadi sebelum pergi ke kantor, Sean menyempatkan diri membuat nasi goreng dan menuliskan surat untuk sang istri tercinta. Ia pikir istrinya akan terpesona dengan keromantisannya, tapi harapan Sean tidak terkabul.

Dengan kejamnya Beby menyingkirkan surat yang sudah susah payah ia buat dengan merangkai kata demi kata untuk menghasilkan kalimat seromantis mungkin.

Surat itu teronggok begitu saja sampai nasi goreng dalam piring habis tak tersisa. Senyumnya terbit saat melihat istrinya mengambil suratnya, namun kembali kecewa karena sang istri menggunakan suratnya untuk mengelap bibirnya yang kotor layaknya tisu.

Beby yang penasaran akhirnya membaca surat tersebut setelah pergolakan batin cukup lama. Beby hampir saja terbuai dengan kata-kata romantis yang Sean tulis, namun sedetik kemudian Beby meremas kertas tersebut dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di bawah meja belajar Kevin.

Beby menepuk-nepuk kedua pipinya dengan tangan, supaya sadar kalau ia tidak boleh jatuh cinta dengan suami orang.

Sean yang sudah bahagia langsung drop seketika. Matanya melihat tak percaya atas kejadian itu. Istrinya melempar begitu saja surat darinya. Wajah Sean langsung pucat pasi, sepertinya hilang ingatan membuat istrinya tidak mencintainya lagi seperti dulu.

Kini Sean memiliki Pr besar yaitu membuat Aura jatuh cinta lagi kepadanya seperti dulu. Apapun yang terjadi. Tangannya terkepal kuat penuh tekad.

Tanpa Sean ketahui kalau sebenarnya wanita yang memiliki fisik seperti istrinya itu bukanlah istrinya. Beby, dia adalah gadis dari kalangan bawah yang yang entah bagaimana bisa mengisi raga Aura sang artis terkenal.

***
Beby kebingungan mencari baju yang layak pakai di lemari Aura. Bagaimana tidak, kebanyakan baju Aura tidaklah utuh. Rok kependekan, baju dengan tali tipis dan menerawang. Baju ketat yang mencetak lekuk tubuhnya. Kalau ada baju yang terlihat lengan panjang dan sopan, ternyata belakangnya bolong.

Gadis itu menggaruk kepalanya berkali-kali.

"Baju kurang bahan semua, terus aku pake baju apa?" Beby tampak menggerutu. Gadis itu akui kalau baju-baju yang ada di lemari itu sangat cocok dipakai di badannya, tapi bukan berarti ia memakai baju kurang bahan di rumah. Takutnya Sean horny dan menerkamnya tiba-tiba.

Beby bergidik ngeri sendiri membayangkannya.

Dengan terpaksa Beby pergi ke lemari di sebelahnya. Lemari itu tidak sebesar lemari Aura tapi saat dibuka mata Beby langsung berbinar.

Aku Bukan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang