44. Mas Duda, I'm Coming!

2.3K 86 1
                                    


Seminggu kemudian.

Beby hendak memberikan berkas lamaran pekerjaan disalah satu restoran di dalam mall. Salah satu temannya mengabarkan kalau restoran tersebut sedang membutuhkan karyawan. Temannya tidak bisa membantunya lebih banyak, hanya sekedar memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan saja. Dan untuk selanjutnya ia harus bersaing dengan pelamar yang lain. Namun sayangnya restoran tersebut sudah mendapatkan karyawan tepat ketika Beby hendak melamar.

Setelah gagal melamar, Beby yang galau menyempatkan diri untuk membeli beberapa cemilan dan cuci mata sebentar.

Sudah lama rasanya ia tidak berjalan-jalan di mall seorang diri. Beby pergi ke supermarket dan saat sedang memilih mie instan super pedas. Hingga tiba-tiba ia tak sengaja melihat seseorang yang sedang kesusahan memunguti barang dan memasukkannya kembali ke dalam rak. Sepertinya barang-barang itu tidak sengaja terjatuh. Tanpa banyak berpikir Beby langsung menghampiri wanita itu dan membantu menyusun barang-barang yang berjatuhan ke tempat semula.

"Makasih ya nak, udah bantuin Tante," ujar wanita itu yang sudah menegakkan badannya, sementara Beby baru saja memasukkan satu barang lagi ke tempat semula.

"Iya sama-sama Tante," ujar Beby yang saat itu langsung memutar badannya hingga beradu pandang dengan wanita tersebut.

Seketika Beby syok. Bagaimana mungkin?

Beby berhadapan langsung dengan Linda, ibu mertua Aura alias ibu kandung Sean. Wanita yang masih cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi itu tersenyum ramah padanya.

Beby mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Yati.

"Mam... Ehemm... Maksud saya Tante belanja sendiri?" Hampir saja Beby keceplosan.

"Iya," sahut Linda.

Beby melihat banyak perubahan di wajah Linda. Biasanya wajah wanita itu terlihat segar. Namun kali ini tidak. Wajahnya tampak pucat dan lesu. Bahkan bawah matanya menghitam.

Mungkin saja karena perceraian anaknya hingga mempengaruhi fisik wanita itu.

"Sini Tante saya bantu," ujar Beby membantu mendorong troli belanja Linda.

"Aduh, jadi ngerepotin."

"Nggak pa-pa Tante. Ngomong-ngomong Tante nyari apa lagi? Biar aku bantuin cari."

Linda tersenyum lembut.

"Nggak perlu, ini udah semua," sahut Linda karena sudah memasukkan yang ia butuhkan.

Keduanya mengantre di kasir. Kebetulan Beby juga sudah selesai mengambil cemilan dan beberapa mie instan super pedas.

"Sini sekalian Tante bayarin," ujar Linda.

"Nggak usah Tante," tolak Beby tak mau merepotkan Linda. 

"Nggak pa-pa, ini sebagai rasa terima kasih saya karena kamu tadi udah bantuin tante."

"Saya ikhlas kok tante," tolak Beby hingga Linda tidak bisa memaksa lagi.

Beby membantu Linda membawa barang belanjaan wanita itu ke basement tempat mobil wanita itu diparkir.

"Tadi Tante ngelamun, jadi nggak sengaja jatuhin barang-barang," ujar Linda menceritakan apa yang terjadi tadi.

"Untung ada kamu yang bantuin, Tante berterima kasih sama kamu, umur emang nggak bisa bohong, punggung jadi ngilu kalo kebanyakan nunduk."

"Emang umur Tante berapa?"

"Udah banyak," sahut Linda terlihat malu.

"Tapi Tante kelihatan masih cantik kok."

Aku Bukan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang