"Jadi bener bibi yang beliin Aura daster?" tanya Linda dengan tatapan tajam.
"Iya nyonya," sahut Yati menundukkan kepalanya dalam-dalam, takut kepada Linda.
"Kenapa kamu beliin daster?"
"Disuruh sama nyonya Aura," sahut Yati.
"Besok-besok kamu jangan mau kalo disuruh-suruh beli yang aneh-aneh sama Aura," ujar Linda menasehati art-nya.
"Iya nyonya," sahut Yati tampak nelangsa.
"Jangan-jangan kamu yang promosiin daster ke Aura," tuduh Linda dengan tatapan menyelidik.
"Sumpah demi apapun, saya nggak pernah promosiin daster nyah," sahut Yati panik. Ia juga terkejut saat majikannya itu minta dibelikan daster untuk dipakai.
"Terus kenapa tiba-tiba dia minta dibeliin daster?"
"Saya kurang tahu nyah."
Linda tak habis pikir dengan jalan pikiran Aura, apa iya hanya gara-gara kepala terbentur bisa membuat kepribadian seseorang berubah, termasuk gaya pakaiannya juga?
"Kenapa aku merasa kalo Aura bukan Aura?"
"Sama nyah, saya juga merasa begitu. Kayak bukan nyonya Aura, tapi orang lain," timpal Yati.
"Dorr! Dorr! Dorr!"
Suara Kevin melengking sambil mengarahkan pistol mainan ke arah Beby yang tiarap di lantai.
"Dorr! Dorr! Dorr!"
Kini suara Beby menyusul dengan ujung pistol mainan mengarah ke arah Kevin, buru-buru bocah itu bersembunyi di balik sofa.
"Nggak kena!" teriak Kevin kegirangan.
"Awas kamu," ujar Beby dan tak sengaja matanya menemukan granat mainan di sampingnya. Tanpa pikir panjang Beby melemparkan granat mainan itu ke tempat Kevin bersembunyi.
"Duar!" Beby memekik kencang.
"Kevin kalah," ujar Beby sambil mendekati tempat persembunyian bocah itu.
"Nggak ma, Kevin kan kebal," ujar bocah itu polos.
"Nggak bisa gitu dong, kan udah aku bom masa masih hidup," protes Beby meladeni bocah itu dengan sungguh-sungguh.
"Kan Kevin punya nyawa banyak," sahut bocah itu dengan sombongnya.
"Loh kok gitu?"
"Dorr! Dorr! Dorr!" pekik Kevin mengacungkan senjatanya ke arah Beby hingga membuat Beby yang berdaster berlari menghindar sambil menjerit heboh.
Melihat Beby berlari, membuat Kevin semangat untuk mengejar mamanya. Hingga terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam rumah.
Linda yang baru saja membicarakan tingkah aneh Aura akhir-akhir ini dengan Yati semakin yakin kalau Aura seperti orang lain.
Mengembuskan napas lelah, Linda mengambil duduk di sofa sambil memperhatikan kedua manusia beda usia itu yang tengah kejar-kejaran dengan hebohnya.
Beby yang memakai daster berlari dengan kencang hingga hampir menyenggol guci mahal koleksi Aura. Untung saja gadis itu dengan sigap menangkap guci yang sudah miring beberapa derajat. Sehingga guci mahal itu tidak jadi pecah berkeping-keping.
Beby mengembuskan napas lega karena berhasil menangkap guci tersebut. Sementara Linda sesak nafas melihat guci yang ia tahu harganya sangat mahal itu hampir saja pecah berkeping-keping.
Setelah membetulkan kembali guci tersebut ke tempat semula, Beby dan Kevin kembali bermain tembak-tembakan dengan hebohnya. Dan di mata Linda terlihat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Istrimu
Romance"Aku bukan istrimu!!!" jerit Beby dalam hati, begitu frustrasi saat Sean hendak mencium bibirnya. Beby tak menyangka jiwanya bisa terjebak di dalam tubuh seorang artis terkenal, yang sialnya memiliki seorang suami yang sangat tampan dan menggoda ber...