***
Beby mengatur detak jantungnya sesampainya di kamar Kevin. Malam ini ia harus mengungsi, kalau tidak malam ini juga ia diterkam oleh Sean. Mata Beby sudah tercemar pemandangan yang kurang menyenangkan. Sebenarnya alangkah menyenangkannya jika status mereka berdua benar-benar suami-istri, tanpa ada tragedi bertukar jiwa. Tentu saja Beby akan menikmati pemandangan itu dengan suka rela."Gawat, otakku udah nggak suci lagi," gumam Beby sambil mengipasi wajahnya yang memanas. Bayangan benda Kramat itu masih terbayang-bayang dengan jelas diotaknya. Umur boleh sudah dewasa, tapi otaknya masih suci, bersih seperti kapas putih.
Selama pacaran saja ia tidak pernah berbuat macam-macam. Cuma makan dan nonton bioskop. Paling nakal cuma ciuman, itupun hanya sebuah kecupan tidak sampai tahap saling melumat seperti yang pernah ia tonton di drama Korea.
Mungkin itu sebabnya Rendy menyelingkuhinya. Karena ia termasuk gadis kolot.
Omong-omong soal Rendy, ia sudah tidak peduli lagi dengan pria itu. Meski Rendy adalah pacar pertamanya, tapi entah kenapa tidak ada perasaan galau yang berlebihan seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Kini anehnya ia malah ilfil dengan Rendy. Dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa kelebihan Rendy sampai ia menangis saat mengetahui pria itu berselingkuh. Mungkin karena sekarang ia bersama Sean yang jauh lebih baik daripada Rendy.
Mengelus rambut Kevin yang tengah tertidur lelap. "Hampir aja kamu punya adek Vin, untung aku langsung pake jurus kaki seribu, alias kabur."
Mengingat isi percakapan antara Aura dan Nita, Beby menjadi iba dengan bocah tak berdosa di sebelahnya. Bocah sekecil ini harus menerima takdir yang sangat menyakitkan yaitu memiliki ibu yang tidak menyayanginya. Bahkan membencinya sampai ke tulang sumsum.
Diam-diam Beby berjanji kepada dirinya sendiri kalau ia akan menyayangi Kevin seperti menyanyangi darah dagingnya sendiri. Meski ia bukan ibu kandung bocah tak berdosa itu, tapi kini ia berada diraga ibu yang telah melahirkan Kevin yaitu Aura. Memanfaatkan keadaan tersebut Beby akan membuat Kevin merasa disayangi oleh ibunya sendiri.
Bocah sekecil dan sepolos Kevin, tidak seharusnya menanggung amarah ibunya yang egois itu.
Mulai sekarang apapun keinginan Kevin sebisa mungkin akan ia kabulkan untuk menggantikan tugas Aura. Mungkin ini salah satu sebab kenapa ia bertukar tubuh dengan Aura.
Setelah mendapat juara satu lomba masak, kini Beby lebih rajin berada di dapur. Ia membantu Yati membuat sarapan.
"Bik, aku harus apa lagi?" Beby menunggu perintah dari Yati.
"Nyonya bisa istirahat sekarang, biar bibi yang lanjutin."
Beby mengangguk patuh, lantas ia menatap jam di ponselnya. Lalu senyumnya terbit.
"Aku harus membangunkan Kevin," ujarnya penuh semangat. Langkahnya ringan menaiki satu persatu anak tangga.
"Good morning anak mama," sapa Beby sesaat setelah membuka pintu. Senyumnya yang kelewat lebar langsung padam saat melihat bukan hanya ada Kevin saja di kamar itu, tapi ada Sean juga.
Sean yang baru saja membangunkan Kevin menatap Beby dengan senyuman termanis yang ia punya. Namun sayang, ia tak mendapat respon yang bagus dari sang istri. Beby justru pergi ke arah lemari mencari-cari baju seragam yang harus Kevin kenakan pagi ini.
"Ini hari apa?" tanya Beby yang lupa hari sejak tidak lagi bekerja mengantarkan bunga.
"Jumat ma," sahut Sean seraya mendorong lembut Kevin yang masih mengantuk ke kamar mandi.
Beby mengangguk dan melanjutkan mencari baju seragam untuk Kevin. Setelah meletakkan baju yang akan Kevin pakai, tiba-tiba saja Sean mendekap Beby dari belakang dan memberikan kecupan selamat pagi di pipi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Istrimu
Romance"Aku bukan istrimu!!!" jerit Beby dalam hati, begitu frustrasi saat Sean hendak mencium bibirnya. Beby tak menyangka jiwanya bisa terjebak di dalam tubuh seorang artis terkenal, yang sialnya memiliki seorang suami yang sangat tampan dan menggoda ber...