30. Aku Hamil?

2.5K 80 1
                                    

***
Beby kini begitu menikmati pekerjaannya yang sekarang, menjadi model dan mendapatkan endorse. Tapi tidak dengan sinetron.

Sinetron stripping begitu berat bagi aktingnya yang payah. Kasihan Aura kalau ia memaksakan diri main sinetron. Nanti karir wanita itu hancur karena ulahnya.

Kalau tawaran main sinetron justru sangat banyak. Nita sampai kewalahan untuk menolak tawaran tersebut satu persatu.

Bahkan kata Nita ada yang berani memberikan bayaran tinggi jika Aura mau menerima tawaran sinetronnya. Meski Nita sempat tergiur namun cuma sesaat. Karena ia ingat dengan Sean yang pernah menyuruhnya untuk tidak menerima sinetron terlebih dahulu.

Saat sedang siaran langsung di media sosial. Tiba-tiba saja Beby mual-mual setelah mencium bau parfum yang baru saja ia semprotkan ke tubuhnya.

Hoek!

Hoek!

Hoek!

"Ih baunya nggak enak, bikin enek."

"Parfum apa sih ini?" Beby memperhatikan botol parfum tersebut.

Keningnya berkerut, heran. "Ini kan parfum kesukaanku? Kok mendadak baunya nggak enak?"

"Siapa sih ini yang nuker isinya?"

"Udah dulu ya guys, happy nice day. Bye-bye."

Beby buru-buru mematikan siaran langsung. Dengan segera ia melepas bajunya dan mandi untuk menghilangkan bau parfum tadi.

"Bik!"

"Bibi!" Beby menuruni tangga dengan tak sabar.

"Iya nyah, ada apa?" tanya Yati dengan tergesa-gesa menghampiri Beby yang terus berteriak keras.

"Siapa yang nuker isi parfum ini?" tanya Beby sambil menunjukkan botol parfumnya.

"Nggak tahu nyah," sahut Yati jujur.

"Tapi kok baunya beda? Bikin mual," ujar Beby keheranan.

"Mungkin udah kedaluwarsa nyah."

"Nggak mungkin ah."

"Bibi nggak ngerti masalah parfum nyah. Tanya aja sama tuan, mungkin tuan tahu."

"Sean? Oh no," batin Beby menolak keras bertanya dengan lelaki itu.

Hoek!

Hoek!

Hoek!

"Bau apaan nih?!" pekik Beby sambil menutup hidungnya.

Yati yang ada di depan Beby pun akhirnya mengendus-endus ketiaknya sendiri. Siapa tahu aroma tidak sedap yang membuat majikannya menutup hidung berasal dari tubuhnya.

Merasa tidak ada bau, Akhirnya Yati mengendus-endus di sekitarnya.

"Bau apa nyonya?"

Hoek!

"Bikin enek," sahut Beby dan tak lama kemudian Linda muncul dengan pakaian rapi. Dan seiring mendekatnya Linda, bau itu tercium semakin kuat.

Hoek!

Hoek!

Hoek!

Beby mundur beberapa langkah, memberi jarak antara dirinya dengan Linda sambil menutup hidungnya.

"Mami pake parfum apa sih?"

"Kenapa? Enak ya baunya, ini parfum yang dibeliin sama temen mami dari Paris," ujar Linda dengan semangat.

Beby menggeleng kencang.

"Enak apanya? Malah bikin enek," ujar Beby.

"Ah masa sih?" Linda mengendus-endus tubuhnya sendiri.

Aku Bukan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang