14. Oh Ternyata

2.5K 103 0
                                    

***
Sedari tadi Beby duduk diam sambil menggunakan ponsel Aura untuk mencari resep masakan di internet, resep yang sederhana tapi enak.

Sejak dilarang Linda dan Sean ke dapur, gadis itu tidak menginjakkan kakinya sama sekali ke area dapur.

Sean yang hari ini tidak bekerja memperhatikan istrinya yang tampak pendiam. Ia penasaran apa yang sedang istrinya lakukan dengan ponsel itu. Tampak serius. Jangan-jangan istrinya sedang berselingkuh dengan pria lain.

Diam-diam Sean berjalan di belakang Beby untuk melihat layar ponsel istrinya.

Sean bisa bernafas lega saat melihat istrinya ternyata sedang mencari resep masakan. Tapi kenapa seserius itu hanya untuk melihat-lihat resep? Sepertinya ada sesuatu, pikir Sean.

Pria itu akhirnya bergabung dengan Kevin yang duduk di karpet di depan Beby dan sedang bermain mobil-mobilan dengan khusyuk.

"Kevin ikut papa sebentar," ujar Sean menarik atensi bocah itu.

Dengan patuh Kevin meletakkan mobil-mobilan yang ia pegang dan berjalan dengan digandeng Sean menuju ke halaman belakang.

Sean duduk di gazebo lalu memangku anaknya.

"Papa lihat mama dari tadi sibuk nyari resep masakan, emangnya Kevin mau dibikinin masakan sama mama?" Sean berusaha mencari tahu melalui Kevin, anaknya itu tergolong anak yang cerdas. Kemungkinan besar ia bisa mendapat jawaban dari bocah itu.

Bocah itu menggelengkan kepalanya dengan lucu. "Nggak pa," sahutnya jujur khas anak kecil.

Kening Sean berkerut dalam.

"Terus Aura nyari resep masakan buat apa?" gumam Sean yang masih bisa didengar oleh Kevin.

"Kata mama, mama mau ikut lomba masak di sekolah Kevin, pa," sahut bocah itu.

"Lomba masak?" Sean tak tahu menahu soal lomba masak.

Kevin mengangguk.

"Hari Senin, di sekolah Kevin ada lomba masak pa. Kevin pengen banget mama ikut lomba, kan mama nggak pernah ke sekolah Kevin. Kata temen-temen Kevin, mama Kevin nggak sayang sama Kevin, makanya nggak pernah dateng. Kevin udah bilang sama mama, kalo di sekolah ada lomba, terus kata mama, mama mau ikut lomba sama Kevin," ungkap Kevin tampak antusias.

"Jadi mama mau belajar masak karena pengen ikut lomba di sekolah Kevin?"

"Iya," sahut Kevin dengan polosnya.

Senyum Sean terbit seketika. Aura benar-benar sudah berubah. Ia kini menjadi sosok ibu yang baik. Sean tak menyangka kalau istrinya mau turun ke dapur untuk berlatih memasak karena ingin membuat Kevin senang.

"Kenapa Aura nggak jujur?" batin Sean bahagia. Kalau tahu begitu ia pasti akan mendukung sang istri untuk berlatih memasak.

Kevin kembali berkutat dengan mainannya. Sementara Sean mengambil duduk di sebelah sang istri yang masih fokus dengan layar ponselnya.

"Sayaaang!" panggil Sean dengan nada terdengar manja.

Orang yang dipanggil tak menghiraukan panggilan tersebut. Beby yang kesal terhadap Sean memilih lebih fokus mencari resep daripada meladeni pria itu.

Karena tidak diperbolehkan ke dapur, akhirnya Beby mencari resep masakan di internet. Ia berusaha mempelajari secara teori. Biar saja ia praktek langsung di sekolah. Tak peduli kalau masakannya tidak enak, yang penting ia berpartisipasi dalam lomba demi Kevin.

Sean berdehem untuk menarik atensi Beby. Namun, pertahanan Beby masih kuat, ia tak sudi menoleh ke samping. Masih segar diingatannya saat Sean meremehkan dirinya. Jujur Beby sakit hati diremehkan seperti itu.

Aku Bukan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang