"Aura udah punya anak? Gilak!"
"Body-nya masih kelihatan mulus begini, aku yang perawan tingting aja perutnya nggak seramping dia," ujar Beby terkagum-kagum pada badannya sekarang alias badan Aura. Gadis itu berdiri di depan cermin yang sangat besar yang memperlihatkan seluruh badannya.
Beby melenggak-lenggokkan badannya mengagumi setiap lekuk tubuh Aura.
Saat ini gadis itu berada di walk in closet milik Aura. Saat masuk Beby hampir saja sujud syukur melihat koleksi tas branded Aura yang terpajang apik di lemari kaca. Begitu banyaknya sampai-sampai Beby merasa seperti sedang berada di sebuah toko.
Selain tas branded, Aura juga memiliki lemari yang sangat besar untuk menyimpan baju-bajunya yang dipastikan harganya sangat mahal.
Ada merek Cucci, Emes, Balencaga, Dorr pokoknya baju-baju kelas atas. Kaki Beby melangkah lebih dalam lagi. Ia semakin terkagum-kagum saat melihat perhiasan berlian yang jumlahnya sangat banyak tertata rapi di meja kaca.
Beby menyentuh benda berkilau itu dengan hati-hati dan dengan mata berbinar.
"Baru kali ini aku pegang berlian."
"Disini berlian kayak kerikil, saking banyaknya," celotehnya dan mencoba mengangkat satu kalung berlian yang sangat cantik.
Beby menempelkan benda berkilau itu di lehernya seraya menatap ke arah cermin.
"Bagus banget." Beby merasa bahagia.
"Pinjem ya Aura," ujarnya lirih sambil nyengir saat melihat foto Aura yang terpajang di dinding.
"Nggak aku colong kok, sumpah," ujar Beby mengangkat jari telunjuk dan jari manisnya, bersumpah.
Setelah puas mencoba perhiasan berlian, gadis itu beralih ke koleksi parfum yang berada tak jauh darinya.
Beby mengambil dengan acak parfum dari sana dan menyemprotkan ke pergelangan tangan kirinya. Seketika wangi parfum mahal menguar memenuhi rongga hidung gadis itu.
"Parfum orang kaya emang beda," ujar Beby yang asik menghirup aroma wangi dipergelangan tangannya dengan mata terpejam.
"Wanginya nggak bikin eneg, nggak kayak parfum murahan yang sering bikin kepala pusing." Beby mengembalikan botol parfum yang ia ambil. Lalu mengambil parfum yang botolnya terlihat sangat cantik dan elegan.
"Enak banget wanginya," desah Beby yang baru membuka tutup botolnya.
"Aura pinter banget nyari parfum yang baunya enak," celoteh Beby kegirangan.
"Kapan lagi pake parfum mahal." Beby akhirnya menyemprot seluruh tubuhnya dengan parfum. Dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Aksi gila Beby berhenti saat pandangan matanya kembali melihat foto Aura yang terpajang di sana.
"Aku cuma pake dikit, lagian aku nyemprotnya di badan kamu sendiri," ujar Beby membela diri. Gadis itu terlihat seperti tengah tertangkap basah oleh Aura.
Akhirnya Beby mengembalikan parfum tersebut ke tempatnya semula.
Gaji Beby seumur hidup dari toko bunga milik keluarganya tidak akan bisa membeli barang-barang itu.
Apalagi tidak enaknya bekerja dengan keluarga sendiri adalah gajinya sering berkurang. Kadang-kadang emaknya tidak memberikan gajinya, tentu saja menggunakan jurus toko sepi dan memasang raut wajah memelas hingga membuat Beby iba. Seperti bulan lalu, ia tidak gajian sepeserpun. Inilah resiko kalau bekerja dengan keluarga sendiri, tidak profesional. Sudah capek-capek kerja malah tidak bisa menikmati hasilnya.
Keselnya lagi, kalau penjualan bunga meningkat drastis, tapi gajinya tetap sama saja, tidak ikut meningkat juga. Emaknya selalu pura-pura hilang ingatan kalau Beby meminta bonus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Istrimu
Romance"Aku bukan istrimu!!!" jerit Beby dalam hati, begitu frustrasi saat Sean hendak mencium bibirnya. Beby tak menyangka jiwanya bisa terjebak di dalam tubuh seorang artis terkenal, yang sialnya memiliki seorang suami yang sangat tampan dan menggoda ber...