62. Extra Part

3.4K 117 3
                                    

***

Beby dan Kevin asik mengobrol di meja makan sambil menunggu masakan selesai dimasak. Khusus hari Minggu, bik Yati dan sopir diliburkan. Karena keluarga kecil ini ingin menghabiskan waktu bersama-sama.

Dan pagi ini Sean tengah sibuk membuat nasi goreng di dapur. Terlihat dengan jelas, Beby dan Kevin sudah sangat kelaparan.

"Papa masak apa sih? Kok lama banget," ujar Kevin yang sudah sangat kelaparan.

"Mungkin lagi bikin oseng-oseng batu kerikil, makanya nggak mateng-mateng," gumam Beby dengan nada bergurau.

"Batu kan emang nggak bisa dimasak ma?"

"Emang, mama kan cuma becanda," sahut Beby.

"Hey! Siapa yang bilang tadi, papa bikin oseng-oseng batu kerikil? Papa denger ya!" Suara Sean terdengar lantang.

"Ternyata papa denger," bisik Beby. Lalu Beby dan Kevin tertawa cekikikan.

"Taraaaa!" Sean datang lalu meletakkan nasi goreng buatannya di atas meja.

"Papa cocok ya pake celemek warna pink," bisik Beby di telinga Kevin. Keduanya kembali cekikikan. Menertawakan celemek warna pink yang menempel erat di tubuh gagah Sean.

Sean melepaskan celemek lalu duduk di kursi. "Papa keren tauuu, pake warna apa aja," sanggah Sean sewot.

"Ayo makan nasi goreng buatan papa," ujarnya.

Ketiganya makan dengan lahap. "Gimana Vin, nasi goreng buatan papa, enak nggak?"

Kevin mengacungkan kedua jempolnya dengan mulut sibuk mengunyah, tanda bahwa masakan sang papa sangat enak. "Enak kan nasi goreng buatan mama atau papa?" tanya Beby penasaran.

"Nasi goreng buatan papa juara satu!" pekik Kevin dengan semangat. Sean tersenyum pongah mendengar pujian langsung dari mulut anaknya.

Sementara bibir Beby mengerucut, lantaran tidak terima kalau nasi goreng buatannya tidak bisa mengalahkan nasi goreng buatan sang suami. "Jadi nasi goreng buatan mama juara dua?" tanya Beby dengan nada merajuk, tak terima. Padahal kan ia yang sering memasak di dapur, harusnya ia yang lebih terlatih. Kenapa malah Sean yang sehari-hari bekerja di kantor dan jarang masuk ke dapur? Anehnya, sekalinya memasak, ternyata masakan Sean sangat enak.

Itulah yang membuat Beby semakin kesal.

"Mama nggak terima Vin, padahal masakan papa emang yang paling enak," bisik Sean yang masih bisa Beby dengar. Pria itu sengaja melakukan hal tersebut untuk menggoda istrinya. Rasanya ia senang melihat sang istri cemberut. Seperti hiburan tersendiri, yang tidak ia dapat di pernikahan sebelumnya.

"Ya udah, mulai besok papa aja yang bikin bekal buat Kevin, mama nggak mau, titik!" Beby melipat kedua tangannya di depan dada dengan bibir semakin mengerucut.

"Bibirnya jangan dimaju-majuin ah, udah jelek tambah jelek," ledek Sean, lalu pria itu dan anaknya kompak menertawakan Beby.

"Nyebelin ih!"

"Liat Vin, mama ngambek." Sean meledek Beby habis-habisan.

"Tau ah! Pokoknya papa tidur diluar nanti malem," ujar Beby dengan nada merajuk. Alhasil Sean kalang kabut sendiri. "Jangan gitu dong ma," rengek Sean memelas.

"Mama nggak denger," ujar Beby sambil menutup kedua telinganya dengan tangan.

Sean meraih satu tangan Beby lalu menggenggamnya dengan erat. "Ma, maafin papa, papa cuma becanda," rengek Sean berusaha mendapat maaf dari wanita itu, sekaligus izin tidur di kamar.

"Kalo papa takut tidur sendiri, papa boleh tidur di kamar Kevin ntar malem," ujar Kevin dengan kepolosan tingkat hakiki. Bahkan bocah itu sok menjadi pahlawan kesiangan. Mendengar hal itu, akhirnya Beby tertawa terbahak-bahak lalu mengacungkan kedua jempolnya. "Ide bagus Vin, nanti malem kamu tidur sama papa aja," ujar Beby masih menahan tawanya.

Aku Bukan IstrimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang