Adipati berjalan beriringan bersama rombongan Taruna yang mulai meninggalkan lapang pekerjaan mereka. On the job training akan di lalui para taruna tingkat empat selama beberapa Minggu ke depan.
Termasuk Adipati yang ada di dalamnya, ia dan beberapa kelompok nya mendapat tempat di Divisi Infanteri 2 Kostrad. Lebih tepatnya di Yonif Para Raider 502, Malang. Pukul setengah delapan malam ia sudah siap dengan pakaian pesiar malam nya karena di ajak makan malam di rumah salah satu pejabat militer, yang belum tahu siapa.
"Rumah siapa emang, kok tiba-tiba banget." Tanya Dipta terheran kenapa ada seseorang yang memboyong lima belas orang taruna ke dalam rumahnya.
"Rumahnya Pangdiv, orang Solo katanya sih makanya yang dari Solo sekitarnya di undang ke sana. Tapi kalau mau semua ya nggak papa," jawab Reynan kepada Dipta yang di anggukki oleh laki-laki itu tanpa curiga.
"Eh bentar, siapa orang Solo yang jadi Pangdiv? Kok aku lagi reti yen Pangdiv wong Solo." Pernyataan itu membuat Dipta menoleh pada Febri, ia ikut menerka nerka.
"Nggak tahu juga, nanti juga bakal lihat." Acuhnya mulai turun dari kendaraan dan berhenti sebuah rumah dinas Pati yang lumayan besar. Terdapat dua lantai dan asri saat memasuki halaman rumah itu. Sebuah mobil pribadi terparkir apik di carport dengan plat daerah AD dan huruf akhir dengan inisial EGI.
"Eh sudah datang, masuk le." Seorang perempuan paruh baya nampak menyambut kedatangan mereka di depan itu.
Serentak para taruna itu melepas sepatu nya dan mulai menyalami lalu masuk ke dalam rumah.
Tubuh Dipta terpaku saat menyalami wanita itu, apalagi sang perempuan menampilkan senyuman serupa dengan seseorang. Dan ia jadi teringat, ibu ini pernah ia lihat di sekolah nya mengambil rapor milik Deandra!
Asumsi nya semakin di perkuat saat masuk ke dalam ruang tamu yang di hiasi beberapa foto keluarga di sana. Foto keluarga lengkap dengan semua orang mengenakan PDU kecuali seorang perempuan yang mengenakan pakaian serba putih di lapisi almamater UNS. Di dalam foto itu nampak seorang laki-laki dengan PDU TNI AD dengan dua bintang di pundaknya, seorang perempuan dengan PDU TNI AL dengan dua melati serta dua orang perwira muda yang ia kenali sebagai Faishal dan Wildan masing masing mengenakan PDU AD dan AL. Dan perempuan yang mengenakan almamater UNS tadi jelas adalah kekasihnya, Deandra. Dan apa yang di maksud dengan pengusaha oleh Deandra? Jenderal bintang dua? Ini sebuah kebohongan besar dan kebodohan yang pernah ia terima. Ia tak pernah membayangkan akan memacari anak Jenderal seperti Deandra.
Kehadiran Egi pun membuat semua orang hendak berdiri namun tak di perbolehkan, "duduk aja nggak usah berdiri lagi,"
Semua orang kembali duduk di atas karpet yang sengaja di gelar di ruang tamu.
"Ini semua dari Solo Raya atau ada yang lain ikut?" Tanya Egi pada pemuda berkepala cepak,
"Siap, mohon ijin Jenderal, ada beberapa yang dari luar Solo Raya."
Egi menggelengkan kepalanya, "kalau di sini ora sah formal formal. Saya ngundang kalian ke sini karena kangen suasana orang Solo sekaligus biar rumah saya ramai," lalu terkekeh pelan.
"Ijin bapak, terimakasih atas undangan nya dan di ijinkan mampir ke kediaman bapak."
"Saya malah seneng kalau kalian pada mau mampir ke sini. Rumah ini sepi ndak ada anak anak, semua anak saya mencar. Yang satu sibuk layar yang dua di Solo." Ucap Nuraeni kemudian, ia mulai bergabung di samping suaminya setelah membantu mengeluarkan makanan bersama ART dadakan yang ia miliki.
Egi mengangguk membenarkan perkataan istrinya, "barangkali yang di Solo rumah e deket sama 413. Anak saya yang besar dinas di sana, nah yang cewek itu yang paling kecil juga tinggal di sebelah timur nya 413 ikut bapak saya. Kalau ada waktu coba mampir ke rumah kami di Sukoharjo itu, dari 413 lurus ke selatan belok kiri ke perum Edelweiss luruss terus ke timur sampai ketemu HIK yang ada pendopo nya." Jelas Egi panjang lebar yang membuat semua orang manggut-manggut, "ada yang pernah ke sana nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambuh
Romance"Lalu apa, jangan buat aku benci diriku sendiri karena kamu pergi dari ku Ra." "Aku cuma ngerasa kalau aku nggak guna kali ini. Kamu curhat sama aku tapi aku sendiri nggak tau harus kasih saran apa ke kamu. Karena kalaupun aku kasih saran ke kamu...